Chapter 4🌈

70 49 18
                                    

Kringggg

Bel pertanda ujian selesai, dengan cepat seluruh masyarakat SMA Nusa Bangsa berhamburan. Belum beberapa menit bel, gerbang sekolah sudah dipenuhi dengan siswa yang menggendong tas, pertanda untuk pulang

"Guys nanti kita jalan-jalan yuk, udah lama kita gak girls time,"ajak Tasya, sang penikmat jalan jalan

Olly mengikat tali sepatunya yang terlepas" Sorry , hari ini gue gak bisa. Kalian aja deh "

"Emang lo ada acara? kucing dirumah lo lahiran? hah? sok sibuk banget  jadi orang,"kata Kristina

Olly menatap malas kearah kristina"Tolong ya tolong yang bukan teman gue bicara diharapkan mengerti"

Tasya memijat keningnya yang tiba tiba pusing"Huh! kalian dua bisa akur gak? Satu menit aja. Gak capek apa, mulai tadi berantam mulu. Lo juga tin kalo punya mulut tuh dikontrol dikit. Pake acara buang dasi Olly segala lagi, kasian tuh anak kayak gembel kan?"

"Ya iya deh gue ngalah, maafin gue queen hulk,"ujar kristina

"Iya gue belum ikhlas maafinnya. Tapi jujur gue gak bisa kalian aja dulu gue duluan bye,"pamit Olly

"Jangan marah dong,"kata Tasya

Olly menghentikan langkahnya"Gak kok kesayangan Andra," balas Olly

Kedua sahabat Olly menatap kepergian Olly, yang tampak buru buru. Girls time kali ini gak seseru kalo gak komplit itulah pikiran Tasya.
Keduanya saling tatap tatapan didepan gerbang. Kristina merasa bersalah, sedangkan Tasya merasa aneh

Dari arah belakang sekumpulan cowok menghampiri mereka

"Halo ciwi-ciwi?. Wait kayak kurang satu, yaps cewek gue mana?"tanya Radit

"Cewek mana dit? gak usah ngaku-ngaku pacar Olly deh. Sadar dit selera tuh cewek tinggi se tower sedangkan lo se tembok,"Sem menyadarkan Radit dari dunia perhaluan.  Se bisa mungkin biar Radit tidak larut dalam dunia halunya

"Hai?"Andra menebarkan senyumnya kearah tasya

"Hai juga,"balas Tasya

"Woilah! gue nanya bini gue mana? lo pada diam, malah pacaran lagi,"gerutu Radit

Luki merekam pertanyaan Radit yang selalu menanya keberadaan gadis yang bernama Olly. Sudah tidak asing lagi ia mendengar nama Olly secinta itu Radit kepada Olly

Kristina membenarkan posisi gendongan tas nya"Mana gue tau, emang gue yang megang gendongannya?"jawab Kristina

"Ditanya ini jawaban gaje kek status lo misalnya,"omel Radit

Tasya otak nya masih benar dan hatinya penuh kejujuran"Udah pulang duluan,"jawab Tasya

"Hm. Baru aja gue mau ajak tuh anak pulang bareng,"ujar Radit dengan percaya diri

Tiba-tiba terlintas satu pertanyaan dipikiran Sem " Oh ya Ki, tadi lo sama Olly ngapain ke rooftop ?"tanya Sem

Luki memalingkan wajahnya dan menampilkan lebar kearah pembicaraan mereka"Gak kok ," jawabnya simple

Mereka semua bingung dengan jawaban Luki se singkat itu. Tidak biasanya Luki menjawab tanpa ada makna tertentu"Hah gak kok ? lo sehat kan ki?"tanya Andra

"Hm,"jawab Luki sedatar lapangan basket

Otak Radit dan Sem mulai travelling" Ehh bentar dulu dong bos. Coba deh Sem lo pikirin cewek sama cowok disatu ruangan pegangan tangan pasti ada sesuatu, gak mungkin enggak"

"Wah parah dit gue rasa nih saling menghubungkan,"kata Sem menambahi

Pletak

Andra menepuk jidat Sem yang sudah keterlaluan" Menghubungkan apa coba? kalo punya otak tuh sange nya dikurangi,"

Epiphany Of LoveWhere stories live. Discover now