Chapter 31🌈

1 0 0
                                    

"Papa?"

"Pagi princess nya papa,"ujar Pangeran membalas pelukan anak gadisnya

"Semalam papa pulang kam berapa?"Olly mulai mengolesi slai roti nya

"Jam 12 sayang,"Pangeran mengelus lembut rambut putri nya

"Papa tau gak. Semalam mama nunggu papa kayak jomblo pa. Liat aja, mama sampe nangis. Katanya takut papa diculik,"ucap Olly sambil menatap Dorina yang sepertinya akan marah

"Jangan sok tau. Omongin mama terus. Katanya gak doyan nge gosip tapi hobi banget ngibahin orang, "cibir Dorina tak terima

"Wahh, mama disini? utututu sorry Olly khilaf bu dor. Selamat pagi bu dor kesayangan papa prince,"Olly cengar cengir. Dapat dikatakan menyindir Pangeran yang sering pulang malam

"Makan cepat!"titah Dorina

"Ini udah siap. Bu dor bagi duitnya dong,"Olly meminta dengan senyum sumringahnya

"Ingat jangan keluyuran! kerjaan rumah diselesaikan dulu baru nonton drakor! "

"Siap bu dor "

"Papa, antar kamu ya sayang,"Pangeran bersemengat. Baru kali pangeran mempunyai waktu untuk bisa mengantar Olly  sekolah

"Gimana  ya pa. Semalam Olly janjian sama teman  berangkat bareng,"tolak Olly tidak enak. Olly rindu Pangeran mengantar ke sekolah. Mengingat sewaktu dirinya masih smp yang selalu diantar ke sekolah

"Mas, maklum aja mungkin maksud nih bocil calon menantu,"Dorina menyahut menghampiri keduanya

"Siapa bund?"

"Mama sok tau deh. Dahlah males. Olly berangkat  aja deh papa prince," Olly sambil menyalami tangan kedua orang tuanya

Olly sudah tau jika maksud Dorina seratus persen adalah Bagas. Bukan tebakan atau ramalan. Persis yang Olly pikirkan bahwa Dorina tampak begitu dekat dengan Bagas saat bersama. Oke Olly simpulkan itu bukan pilihan yang tepat untuk dirinya sendiri

"Maksud bunda tadi itu Bagas mas,"ucap Dorina

"Bagas? anak kita udah bisa ya lupain masa lalu nya,"

"Iya pa. Aku juga senang melihat Olly yang udah besar. Kelak nanti ia bisa menentukan pilihannya dengan pria  yang tepat,"kata Dorina penuh harap. Walau terlihat tidak  pernah akur. Dibalik sifat cerewet Dorina ia tetap peduli dengan anak gadisnya

                             ☀️☀️☀️

Olly menunggu kedatangan Luki sejak 10 menit yang lalu. Merasa jenuh dan bosan. Beberapa angkot sudah lewat, sedangkan dirinya sudah capek menunggu ketidakpastian Luki. Ingin rasanya menelan Luki saat ini. Andai saja Luki mungkin Olly sudah mrncabik-cabik wajah tampan Luki. Jam yang melingkar ditangannya sudah bosan untuk ditatap

Olly cans❤
Lo dimn sih?
Gue udh dihalte

Setelah Olly mengirimi Luki pesan Olly menaruh kembali ponselnya kedalam tas. Dengan kedua tangan menopang dagu. Layaknya gembel tidak dipungut begitulah posisi nya sekarang

"Dimana sih tuh anak. Gak mikir gitu ini jam berapa?. Awas aja kalo gak datang,"omel Olly tak kuasa menahan emosi

"Gue didepan lo,"Luki datang tanpa sepengetahuan Olly. Bagaiama tidak luki datang berlawanan arah pandangan Olly

"Lo darimana aja sih lama banget,"emosi Olly memuncak. Mungkin jika Luki tidak datang ia akan menyumpah serapahi tujuh hari tujuh malam

"Apa salah dan dosa gue?"

Epiphany Of LoveWhere stories live. Discover now