-21-

918 103 28
                                    

Oke, author akan langsung skip ke bagian gelut sama Death Gun. Kenapa langsung di skip  ke scene itu? Jawabannya cuma satu. Susah woi. Ngepasin dialognya itu susah banget. Apalagi itu dialognya cuma buat 2 orang. Hadehhh dahlah.

***

Setelah mereka bertiga berdiskusi tentang rencana, Kirito dan [charaname] keluar dari gua persembunyian mereka. Mereka berdua berniat untuk menjadi umpan Death Gun. Sedangkan Sinon yang akan menyerang Yami Kaze.

Kirito dan [charaname] berdiri dengan posisi saling memunggungi. Mereka berdua juga menutup matanya.

'Tenangkan dirimu, [charaname]. Rasakan hawa membunuhnya...'

[Charaname] membuka matanya dan langsung menarik Kirito kesamping.

" Awas! "

Satu peluru hampir mengenai Kirito. Peluru itu terus bergerak sampai mengenai sebuah tower yang ada dibelakang mereka. Seketika tower itu runtuh setengah.

Tidak menyiakan waktu, kedua orang itu segera berlari menuju asal ditembaknya peluru tadi. Mereka terus berlari sambil menebas peluru.

Dan Sinon juga tidak tinggal diam. Dirinya juga mengarahkan senapannya menuju Death Gun.

Death Gun sendiri juga sadar kalau dirinya diincar. Dia mengarahkan senapannya menuju Sinon. Lalu kedua peluru yang berbeda arah saling ditembakkan. Peluru Death Gun berhasil mengenai lensa senapan Sinon. Berbanding balik dengan Sinon, senapannya malah hancur.

Death Gun keluar dari persembunyiannya. Dirinya memegang salah satu pecahan senapannya. Kirito terus maju. Saat pedangnya sudah diarahkan ke Death Gun, Tiba-tiba Death Gun bergerak ke samping Kirito dengan cepat. Dirinya juga mengeluarkan Estoc dan akan menusuk Kirito. Tapi [charaname] menahannya dengan pedangnya. Walau begitu, Death Gun terus menyerang [charaname] sehingga dirinya terluka.

Di ruang perawatan [charaname].

" [Charaname]! " Seru Ryu

" Detak jantung nya tiba-tiba meningkat!" Ujar Fumiko

Ryu memegang tangan [charaname] dan menggenggamnya dengan erat. Tatapannya sangat mengkhawatirkan keadaan [charaname].

" Asami, tampilkan siaran langsung MMO Stream" Ucap Ryu

" Ha'i papa "

PC yang ada didekat Ryu menyala. Menampilkan Kirito dan [charaname] yang sedang bertarung.

" [Charaname].... "

" Sterben? Tunggu! Bukankah itu adalah istilah...." Gumam Fumiko tapi tidak diteruskan

" Ada apa Chuya-san?"

" Dalam istilah medis, Sterben berarti mati. Istilah itu digunakan jika ada yang meninggal di rumah sakit"

Pandangan Ryu kembali ke arah PC.

" Keadaan [charaname] sudah lumayan terluka. Apa mungkin dia mencoba melindungi Kirito lagi? " Gumamnya

Kembali ke [charaname]

Kirito dan Death Gun membicarakan beberapa hal. [Charaname] sendiri juga terus memasang kewaspadaan. Dirinya tau jika pemain didepannya ini dapat menyerang kapanpun. Dan benar saja, Death Gun kembali menyerang.

'Cih! Gerakannya terlalu cepat! Walau kami sudah menyerangnya bersama, tapi kekuatan orang ini tetap kuat. Jika terus seperti ini kami akan kalah. Tenang dan pikirkan jalan keluarnya, [charaname]!'

Me and Sword Art OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang