shin RieYU

316 34 14
                                    

Aku nolep.

Mageran.

Suka rebahan.

Tidak punya teman.

Sering begadang.

Demen duit.

Jomblo.

Ada yang sama?

Ayo mutualan.g

Tapi aku bukan beban keluarga, sumpah. Walau aku terlihat tidak bisa melakukan apapun, setidaknya aku sering masuk ranking 5 besar ketika SD. Dan begitulah, aku berhasil mendaftar di SMP terfavorit di daerah ku.

Omong-omong, namaku Shin Rieyu, biasa dipanggil Ryu. Umur 12 tahun. Otw 13 tahun 4 bulan lagi. Aku anak tunggal yang besar di keluarga sederhana. Keadaan keluargaku sangat tenang dan yang pasti positif vibe. Meski setiap hari aku menghabiskan waktu untuk rebahan, orang tua ku tidak pernah memarahiku. Memang terdengar aneh. Tapi itulah kenyataannya. Itu terjadi karena orang tuaku tau sekeras apapun mereka ingin merubah sikap pemalas ku ini, aku tidak akan berubah. Jika mood ku bagus, aku bisa saja bersih-bersih rumah sampai bersih.

Lalu hari ini adalah hari pertamaku masuk SMP. Aku masih belum siap untuk masuk ke lingkungan yang baru. Ada perasaan aneh yang kurasakan ketika masuk di SMP ini. Bukan, bukan karena hal yang berkaitan dengan hantu. Rasanya..... entahlah, lupakan saja.

Satu minggu telah terlewati, semuanya berjalan dengan lancar. Aku tidak mendapatkan masalah dalam bentuk apapun. Sebenarnya ada satu hal yang masih menghantui pikiranku. Aku belum memilih ekstrakulikuler. Dan deadline-nya lusa. Hahh mendoukusai na.

Aku ini terlalu malas untuk mengikuti ekstrakurikuler. Tapi mau bagaimana lagi. Aku sudah berjanji kepada orang tuaku untuk menjadi anak yang pintar. Harus terpaksa keluar dari zona nyaman.

Pada akhirnya, akupun memilih klub matematika :"")

Gapapa sumpah gapapa.

Aku juga tidak tau kenapa aku malah memilih klub matematika. Dasar aku.

Walaupun sudah mengikuti klub, aku masih belum memiliki teman, satupun. Yah, maklumlah. Aku ini tidak bisa bersosialisasi dengan orang. Kecuali jika dia memiliki frekuensi yang sama dengan ku.

***

" Hngh.....jam berapa ini?...." Aku mengucek mataku sebentar lalu melihat jam dinding di ruangan yang kutempati. Dan jam memperlihatkan pukul 7.


Pukul 7 malam. Lebih tepatnya pukul 19.10

" Ohh, sudah malam."

Akupun kembali duduk di kursi yang kutempati. Tunggu- apa?!

" Jam 7 malam?! " Aku pasti ketiduran ketika sedang piket kelas. Dasar orang kampret. Aku ditinggal sendirian di kelas. Dapat dipastikan gerbang sekolah sudah dikunci oleh pak satpam.

" Mendoukusai na."

Entah kenapa aku malah berjalan keluar dari kelas. Keadaan sekolah sudah sunyi. Tidak ada seorangpun di sekolah ini. Bukannya aku takut akan hantu. Tapi hawa bangunan ini memang tidak mengenakan.

Dan benar saja. Gerbang sudah dikunci. Mau mencoba untuk memanjat juga mustahil. Gerbangnya terlalu tinggi. Aku bisa saja menelpon guru ku, tapi handphone ku mati.

" Lah kok?!- KOK DIKUNCI SIH?!"

Secara otomatis aku tersentak pelan. Siapa yang tidak terkejut ketika mendengar suara orang dengan tiba-tiba di tempat yang sepi. Dia adalah seorang murid dengan rambut hitam, tapi ujung rambutnya berwarna putih keabu-abuan. Dan dia lebih pendek dari ku.

Me and Sword Art OnlineWhere stories live. Discover now