-11-

1.4K 204 30
                                    

Lantai 75 • Colinia

" Dasar bodoh, bodoh, bodoh! Kenapa kau malah menyetujuinya?"

" Maaf, maaf. Apa boleh buat. Dia berhasil memancing ku dengan kata-kata nya"

" Saat aku melihat teknik aliran pedang ganda milikmu, kupikir kekuatan mu memang berada di tingkat yang berbeda. Tapi, sama halnya dengan dengan skill unik yang dimiliki komandan"

" Ya, akupun pernah melihatnya beberapa kali. Teknik pedang suci, kemampuan untuk menyerang dan bertahan secara bebas. Serangannya memang kuat, tetapi pertahanannya  sangatlah kuat"

" Dan juga, tak ada seorangpun yang pernah melihat bar poin HP komandan turun sampai ke zona kuning. Kemampuan tak terkalahkan miliknya sampai melampaui keseimbangan permainan ini"

" Aku tau itu "

" Lalu apa yang akan kau lakukan? Tidak masalah jika aku tidak mendapat cuti, tapi kau harus bergabung dengan serikat ini jika kalah"

" Takkan kubiarkan dia mengalahkan ku dengan mudah"

" Kudoakan semoga kau beruntung Kirito. Komandan Heatchliff bisa saja melakukan apapun diluar perkiraan mu" Ujar [charaname]

" Ya, terimakasih atas dukungan dan peringatannya"

Kirito lalu berjalan menuju ke arah arena.

" [Charaname], apa menurut mu Kirito akan menang?"

" Kemungkinan besar Kirito akan kalah. Seperti ucapan ku tadi, komandan Heatchliff bisa melakukan hal diluar nalar manusia biasa. Komandan mu itu bisa dibilang ajaib Asuna. Tapi itu hanya perkiraanku saja. Jika Kirito beruntung, maka  dirinya akan menang"

" Apa maksudmu? " [Charaname] hanya tersenyum misterius.

" Kita harus segera ke arena. Kau duluan Asuna" Ucapnya sambil mempersilahkan Asuna berjalan terlebih dahulu.

" Um "

Saat berada di arena, mereka berdua tercengang. Mereka berdua tidak menyangka bahwa akan ada banyak pemain yang menonton pertandingan ini.

" Sepertinya kita harus mencari tempat yang agak sepi"

" Aku setuju [charaname] "

Setelah berkeliling beberapa menit, akhirnya mereka menemukan tempat yang agak sepi.

Dan waktu hitung mundur pun dimulai. Kedua peserta duel itu mulai mempersiapkan pedangnya. Ketika waktu hitung mundur sudah berada di angka 0, Kirito melesat ke arah komandan Heatchliff. Kirito menyerang dengan cepat dan beruntun, seakan tidak memberi kesempatan lawannya untuk menyerang. Tapi komandan Heatchliff segera menyerang balik Kirito.

'Kirito, jangan menyerang dengan emosi. Dari serangannya, Kirito seperti orang yang ingin balas dendam. Padahal saat melawan The Gleam Eyes dia tidak seperti ini. Jika sudah seperti ini, aku hanya bisa pasrah dengan takdir. Semoga beruntung Kirito' Batin [charaname]

Pertandingan terus berlanjut, tapi belum ada yang menyerah. Serangan dari kedua orang itu sangat cepat. Sekeras apapun Kirito menyerang, pertahanan komandan Heatchliff sangat kuat. Pada saat menyerang, Kirito menemukan celah untuk menyerang komandan Heatchliff. Dirinya dengan cepat menggunakan kesempatan itu untuk menyerang. Saat pedang Kirito sudah berada tepat diatas kepala komandan Heatchliff, waktu seakan berhenti.

'Apa?! ' Batin Kirito

'Tidak mungkin! ' Batin [charaname]

Komandan Heatchliff seakan memberhentikan waktu dan menggerakkan perisainya untuk melindungi dirinya lagi. Serangan Kirito menjadi sia-sia dan dirinya malah terkena serangan komandan Heatchliff. Dan dirinya kalah. Dengan kata lain komandan Heatchliff yang menjadi pemenang dari pertandingan ini.

Me and Sword Art OnlineWhere stories live. Discover now