-28-

702 84 33
                                    

Keesokannya

Saat ini [charaname] sedang sarapan bersama Alice, Asuna, dan Sortiliena. Tapi tidak lama setelah itu Alice, Asuna, dan [charaname] keluar dari tenda. Mereka lalu keluar sambil menggunakan armor nya.

Mereka bertiga menuju ke tepi tebing. Disana terlihat ada beberapa pasukan musuh mencoba menyebrangi jurang dengan menggunakan seutas tali.

Lalu, atas perintah Komandan Bercouli, mereka memutuskan untuk menyerang. [Charaname] dan Asuna juga ikut menyerang. Kedua gadis ini menggunakan kuda berwarna putih sebagai kendaraannya.

Raut wajah [charaname] mulai berubah menjadi serius. Dia mencabut pedangnya dan menggenggam nya dengan erat.

Pedangnya mulai menebas setiap orang yang menghalangi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pedangnya mulai menebas setiap orang yang menghalangi nya. Sejujurnya [charaname] tidak kuat untuk melakukan ini. Itu karena mereka juga memiliki nyawa. Mereka juga ingin hidup. Itulah yang ada dipikiran nya.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba terdapat cahaya yang turun dari langit. Lama-lama ada banyak sekali pemain yang datang.

" Kuso! " Umpat [charaname]

Para pemain tidak diundang tadi mulai menyerang pihak manusia dan musuh. Asuna lalu mengangkat pedangnya. Tanah mulai retak dan terciptalah sebuah dinding berduri yang menutupi.

Ketika akan menggunakan kekuatannya lagi, Alice langsung menghentikan nya.

" Jangan lupa jika kami ada disini Asuna. Bahkan sampai sekarang aku belum mengeluarkan seluruh kekuatan ku" Ujar [charaname]. Di belakang tubuhnya tiba-tiba terdapat sebuah rantai dengan ujung yang tajam. Di tengahnya juga terdapat sebuah cahaya berwarna biru

" Oh dan juga.... " Tangan [charaname] memunculkan sebuah bola cahaya. Bola cahaya itu terbang dan meresap kedalam pedang Asuna

" Aku tidak berhak menerima skill pedangnya. Aku rasa itu lebih cocok jika dirimu yang menggunakannya" Dirinya berlari mendekati kerumunan orang yang sedang bertarung tadi. Rantai yang dibelakang nya mulai melesat maju. Para pasukan tambahan tadi mulai terkena serangan rantai milik [charaname].

Begitu juga dengan [charaname]. Sekarang dia sedang membantai para pasukan itu dengan bar bar. Dirinya sekarang sedang bertarung bersama salah pasukan Dark Territory, kelompok petarung tangan kosong. Mereka sempat bingung kenapa pihak dunia manusia membantu, tapi pada akhirnya tetap ikut bertarung bersama.

Pandangan [charaname] tertuju kepada Asuna yang dikepung empat pemain.

" Asuna! "

Beruntung, ada yang menyelamatkan Asuna. Dia adalah Champion, salah satu orang yang ada di kelompok petarung tangan kosong. Tapi tetap saja, tangan kiri Asuna sudah terlanjur di potong.

" Asuna! "

[Charaname] langsung menggunakan seni mulia untuk mengembalikan tangan Asuna.

" Sugoi. Ternyata ada juga yang seperti ini" Ujar Asuna

Me and Sword Art OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang