30: Serangan tak terduga

1.9K 426 160
                                    

Enjoy!

****

Hari-hari sudah berlalu, kini (Y/n) menatap pantulan wajahnya dan pantulan wajah Hana di cermin. Seulas senyuman tepatri di wajah mereka berdua.

"Kau terlihat sangat cantik, Hana-sensei," ujar (Y/n) sembari mengusap pundak Hana yang terbalut oleh Kimono bewarna putih.

"Aku benar-benar bahagia, (Y/n)."

Sudah pasti Hana bahagia, hari ini adalah hari pernikahannya. Hanya tinggal beberapa jam lagi ia akan resmi berganti klan dan resmi menjadi istri dari pria yang ia cintai.

Pernikahan Hana pun berlasung privasi. Hanya orang terdekat saja yang hadir karena saat ini, mereka semua masih berada di zaman di mana musuh ada di mana saja. Hana tidak mau mengambil resiko untuk mengundang warga Konoha lainnya, bisa saja salah satu dari tamu undangan nanti malah mengacaukan pernikahannya. Ia benar-benar menghindari hal ini.

"Aku juga ikut bahagia." (Y/n) menyahuti perkataan Hana.

Setelah itu (Y/n) berkacak pinggang, Hana benar-benar cantik. Riasan yang terlihat menawan, rambut yang di konde, dan kimono yang terlihat anggun. "Baiklah, kau akan ku tinggal di sini karena aku ingin pulang sebentar, ada hal yang ingin aku urus."

"Ingat, jangan terlambat! Aku tidak mau kau melewati pernikahan ku."

(Y/n) tersenyum serta mengangguk. Setelah itu (Y/n) berbalik dan berjalan keluar. Saat di luar, (Y/n) sempat bertemu dengan kedua orang tua Hana dan ia sempat menyapa mereka. (Y/n) melangkah meninggalkan kediaman klan Nara. Saat ini pun ia sudah rapi dengan kimono merah maroonnya yang di isi dengan corak bunga mawar.

(Y/n) terlihat cantik. Jarang sekali ia berdandan seperti ini karena selama ini (Y/n) selalu dilibatkan dengan situasi pertarungan yang susah membuatnya untuk 'bergaya'.

"(Y/n)?"

(Y/n) menghentikan langkahnya dan menoleh. Ia mendapati Shikamaru berdiri dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celananya. Bahkan Shikmaru terlihat memakai pakaian misi nya seperti biasanya.

Dengan hati-hati (Y/n) melangkah, memakai kimono ternyata cukup merepotkan dan membuat (Y/n) susah bergerak.

"Hai!" sapa (Y/n).

Shikamaru terdiam, menatap wajah (Y/n). Jarang sekali ia melihat (Y/n) seperti ini. "K-kau ...."

"Aku cantik bukan? Aku tahu itu."

Shikamaru berdecak kemudian bersidekap dada. "Kau mau kemana?" tanya Shikamaru.

"Pulang ke rumah, ada beberapa hal yang aku lupakan. Bagaimana dengan mu? Kenapa kau di sini?" tanya (Y/n).

Kemudian (Y/n) dan Shikamaru berjalan beriringan. Layaknya, mmm ... seorang pasangan mungkin?

"Oh, aku mau pergi ke divisi kode. Aku masih ada pekerjaan untuk menyelesaikan kode yang diberikan Jiraiya-sama," jawab Shikamaru dengan helaan nafasnya.

(Y/n) mendongak. "Apa kau tidak hadir di pernikahan Hana-sensei?"

"Tidak, orang tua ku sudah hadir. Palingan nanti malam saja, aku juga sedang sibuk," jawab Shikamaru.

(Y/n) terkekeh, lalu memukul pundak Shikamaru cukup keras. "Kau sok sibuk!" Kemudian ia terkekeh puas.

"Dasar ringan tangan!" ketus Shikamaru sinis.

Setelah itu, (Y/n) dan Shikamaru berpisah di persimpangan jalan. (Y/n) ke kiri dan Shikamaru ke kanan. (Y/n) melangkah meninggalkan persimpangan jalan. Ia melangkahkan kedua kakinya dengan susah payah. Sudah cukup lama (Y/n) tidak berpakaian seperti ini dan rasanya sangat kaku serta risih. Belum lagi sendal yang ia kenakan, hak sendalnya cukup tinggi.

𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 ; 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐮𝐝𝐞𝐧 ✔︎Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ