13: Waktunya pulang

2.6K 565 25
                                    

Tinggalkan jejak, makasih 🙆

***

(Y/n) POV

Latihan, latihan, dan latihan terus menerus. Aku tetus berlatih tanpa henti untuk memperkuat setiap justu yang aku miliki. Sudah cukup lama juga aku meninggalkan Konoha dan aku sendiri masih belum tau kapan aku kembali.

"Terus fokuskan cakra mu pada kaki mu! Jangan lengah!"

Aku memejamkan mata kemudian terus berusaha memfokuskan cakra pada kaki ku. Saat ini aku sedang berlatih teknik telefortasi yang sempat dibicarakan beberapa waktu yang lalu. Ini sudah hari kesepuluh aku berlatih untuk teknik yang satu ini. Melelahkan dan membosankan.

"Sejauh ini kau baru bisa bertelefortasi ke jarak 5 meter, itu memalukan! Ayo fokuskan diri mu!" Semakin hari pun kakek tetua Enma semakin melatih ku dengan keras. Tak kala dia berkata sarkas untuk memancing gairah latihan ku.

Aku menghela nafas lalu kembali memfokuskan cakra pada kaki ku dan mensejajarkan cakra Raiton hingga pada akhirnya terciptalah sebuah kilatan dan akhirnya aku bertelefortasi. Tapi, sial. Lagi dan lagi aku hanya bisa bertelefortasi ke jarak 5 meter.

Bahkan rasa nya cakra ku cukup terkuras untuk latihan ini.

"Ini sudah hari ke sepuluh dan masih belum ada perkembangan dari mu."

Aku mendelik saat kakek tetua Enma mengomentari diri ku. Aku menghela nafas kemudian merenggangkan otot tubuh ku. "Jika saja kau menjelaskan lebih detail tentang teknik ini, pasti aku bisa memahaminya dan mungkin akan ada perkembangan," ujar ku.

Dia berdehem, kemudian merapikan jubahnya. "Teknik telefortasi ini hampir mirip dengan Hiraishin no jutsu milik Hokage ke-4. Hanya saja yang membedakannya, kau akan benar-benar bertelefortasi dengan perpaduan cakra Raiton dan Futon sedangkan Hiraishin no jutsu milik Hokage ke-4 adalah berpindah tempat dengan sangat cepat."

Aku berdecak. Penjelasannya yang itu sudah ku dengar beberapa kali.

"Jika kau ingin menambahkan jarak telefortasi mu, maka kau harus memperluas daya sebar cakra mu. Itulah gunanya kau bermeditasi dan bersahabat dengan cakra alam agar kau bisa memanfaatkan cakra alam untuk bertelefortasi."

Mempeluas daya sebar cakra? Aku sudah pernah melakukan ini tetapi tetap saja gagal. Aku menghela nafas lalu mengangguk kecil.

"Baiklah, akan ku coba lagi," ucap ku.

Setelah itu aku kembali ke posisi semula ku. Kali ini aku tidak akan memfokuskan cakra pada kaki ku, melainkan ke seluruh tubuh ku. Aku memejamkan mataku lalu menyatukan kedua tangan ku di depan dada dan mulai merapal jutsu.

"Bashu kirikaeru no jutsu!" ucap ku pelan bersamaan dengan cakra yang mulai menguar dari dalam tubuh ku.

Sesaat aku merasakan kalau daya sebar cakra ku masih sempit. Lalu aku kembali menambahkan tekanan pada cakra ku dan aku dapat merasakan kalau cakra ku mulai meluas. Lalu aku membuka mataku perlahan dan menatap ke atas tebing air terjun. Itu adalah target ku untuk bertelefortasi.

Kemudian aku kembali menutup mata ku dan tak lama, aku mulai bertefortasi. Sesaat ketika merasakan percikan air, aku langsung membuka mataku dan betapa kagumnya aku saat aku berhasil melakukan teknik telefortasi dengan baik.

Yes! Akhirnya latihan ku ada perkembangan. Ku lihat kakek tetua Enma tersenyum saat melihat aku berhasil dan aku hanya melambaikan tanganku dengan girang.

***

Author POV

"Tsunade-sama, aku ingin bertanya sesuatu."

𝐖𝐀𝐓𝐀𝐒𝐇𝐈 𝐍𝐎 𝐌𝐎𝐍𝐎𝐆𝐀𝐓𝐀𝐑𝐈 ; 𝐬𝐡𝐢𝐩𝐩𝐮𝐝𝐞𝐧 ✔︎Where stories live. Discover now