Hey, Mr. Handsome

639 133 13
                                    

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 28

Happy reading~

Hinata menapaki koridor-koridor di gedung C bersama si pria tanpa nama dengan hening. Keduanya sama sekali tak ada niat membuka suara. Sesekali Hinata bersenandung kecil untuk menghilangkan kecanggungan tapi malah kecanggungannya makin terasa karena si pria tanpa nama akan memelototi Hinata dengan mata sayunya. Dih, sok-sokan melotot. Padahal matanya ngantuk gitu.

Hinata terpaksa menghentikan suaranya dan mencoba melakukan hal lain untuk menghilangkan sepi. Mengajak pria itu berbicara misalnya. Ah tapi percuma saja, dia kan tak mau menjawab.

Keramaian di depan sana menghentikan segala pemikiran Hinata. Itu aula! Mereka sudah sampai. Saking semangatnya, Hinata berjalan cepat menuju si pria misterius untuk mengucapkan terimakasih. Langkah Hinata terhenti karena dia merasakan ada yang aneh dengan sepatunya. Ah, ikatan talinya terbuka.

Hinata menunduk dan segera mengikat tali sepatunya dengan cepat. Ia memang sengaja memakai sepatu untuk olahraga karena ia bertugas di cafe kelas hari ini. Hinata tak mau kakinya luka saat melayani pelanggan nanti.

Selesai mengikat tali sepatu, Hinata mendongak dan tak mendapati si 'Sayu' itu dimanapun. Apa dia sudah masuk ke aula?

Hinata pun menuju ke pintu aula dan masuk ke dalamnya. Matanya jelalatan mencari kepala pirang disana. Banyak, Hinata tak tahu yang mana.

Ah sudahlah, nanti pasti akan kelihatan waktu keluar.

Hinata mencari tempat Ino dan Sakura berada. Mata lavendernya memicing mencari warna merah jambu mencolok yang menjadi ciri khas teman cerewetnya itu.

Setelah menemukan mereka, Hinata berjalan mendekat.

"Kau lama sekali, pasti tersesat." Sakura yang pertama berkomentar. Hinata hanya menaikkan kedua bahunya singkat. "Untung saja kau belum melewatkan pertunjukan spesialnya." lanjut Sakura sambil menunjuk podium dimana kepala sekolah tengah memberikan kata sambutan.

"Yang mana ketua dewan siswa yang kalian bilang tampan tadi, Sakura-chan?" tanya Hinata setelah melihat barisan 'siswa penting' di dekat podium sana.

"Bukankah sudah kukatakan kalau dia itu jarang terlihat?" jawab Sakura.
Hinata terdiam. Di kepalanya sekarang malah bertebaran wajah pria tanpa nama tadi. Tanpa sadar wajahnya memanas.

"Lalu bagaimana kau bisa sampai kesini?" Ino yang bertanya. Ia melihat Hinata berjalan sendirian tadi, mustahil Hinata bisa mencapai aula secepat ini kalau memang benar dirinya tersesat tadi.

"Entahlah, seorang siswa yang tak mau memberitahukan namanya. Mungkin." jawab Hinata.

"Bagaimana ciri-cirinya?" Sakura yang bertanya seakan mengenal semua siswa satu sekolahan. Siswi populer memang beda.

Suara Hinata yang hendak menjawab pertanyaan Sakura tertelan riuhnya aula secara mendadak. Mereka bertiga menatap ke arah podium yang menjadi sumber keriuhan.

"Astaga ketua dewan siswaa!!!" Hinata melihat Sakura memekik keras. Ino hanya geleng-geleng kepala melihat Sakura walau dirinya juga tengah menahan pekikan serupa. Jaga image istilahnya.

Hinata kembali mengalihkan pandangannya ke arah podium untuk melihat si ketua dewan siswa yang katanya sangat tampan itu.

Kedua mata lavendernya mengerjap. Ketua dewan siswa itu sangat mirip mirip dengan pria tanpa nama tadi.

I Love Anime, I Love You Where stories live. Discover now