Are You Ok?

606 107 9
                                    

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 33

Happy reading~

Kalau banyak orang yang mengatakan kalau hari Senin adalah hari yang cukup hectic, maka Hinata bukan termasuk dari golongan orang-orang tersebut. Lihatlah! Matahari sudah meninggi dan gadis berambut indigo itu masih setia terbungkus dalam selimutnya.

"Nee-chan? Apa kau tak bersekolah?" suara adiknya yang mengetuk pintu hanya bisa membuat Hinata menggeliat malas.

"Ngghh~ lima menit lagi." Hinata menaikkan selimut untuk menutupi kepalanya.

"Ya, ya. Lima menit lagi bel masuk akan berbunyi di sekolahmu." Hanabi berlalu meninggalkan depan kamar kakaknya disusul suara teriakan sang kakak manis yang sudah tersadar dari kantuknya.

"AAAAA, AKU TERLAMBATTT!!!"

.

.

.

.

.

Inilah jadinya kalau bangun kesiangan. Bolos dengan alasan sakit.

Hinata tadi menelpon Sakura dengan batuk yang dibuat-buat agar Sakura mempercayai alibi sakitnya. Lantas Sakura mengiyakan ucapan Hinata dan berjanji akan memberitahu pada Sensei nanti. Ah, jangan lupakan ucapan semoga cepat sembuh yang sangat panjang dari Sakura dan Ino—yang ternyata disamping Sakura—yang memberi saran merek obat untuk dikonsumsi.

Astaga, Hinata bahkan cukup sehat untuk mengelilingi kompleks sambil berjualan saat ini. Jangan ditiru ya.

Setelah selesai menelpon Sakura dan Ino, Hinata menuju dapur untuk mengambil sarapannya. Ia tak menjumpai Hanabi di dapur, itu artinya adik nakalnya itu sudah berangkat sekolah. Berarti sekarang hanya dirinya dan sang ibu yang berada di rumah. Tapi Hinata tak menjumpai sang ibu di dapur. Yahh, mungkin saja ibunya tengah membaca majalah di ruang keluarga.

Sarapan yang tersedia di meja makan sudah disantap oleh Hinata. Sekarang dia bingung hendak melakukan apa, tak biasanya dia ada dirumah saat jam segini.

Setelah sekian lama memikirkan akan melakukan apa akhirnya Hinata memutuskan untuk menonton anime saja. Toh sudah kebiasaannya, kan?

Hinata melirik jam di dinding kamarnya yang menunjukkan pukul sembilan lebih, setelahnya ia melemparkan tubuhnya ke atas kasur. Tenang kasurnya empuk.

Ia mengambil laptop dan membuka salah satu folder di laptopnya yang bernama 'Antrian Anime'. Memang, ia mengkhususkan isi folder tersebut untuk daftar anime yang akan ditontonnya saat waktu luang. Rencananya sih ia akan menontonnya saat libur sekolah tiba  tapi ini kan ia sedang senggang. Sah-sah sajalah.

Ia mencari earphone berwarna ungu kesayangannya dan menggunakannya untuk menonton anime. Beuh, kenikmatan yang sejati.

Entah sudah berapa episode anime yang ditonton Hinata dan entah sejak kapan pula Hinata tertidur. Ia tak menyadarinya sampai suara ketukan sang ibu di pintu kamarnya membangunkan ia dari tidurnya.

Hinata terbangun karena kaget dan melihat layar laptopnya berwarna hitam. Habis baterai. Pantas saja Hinata bisa mendengar ketukan pintu sambil mengenakan earphone.

Dengan tergesa-gesa Hinata menyembunyikan laptopnya dibawah tempat tidur dan naik ke tempat tidur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

Bukan apa-apa. Biasanya ibunya tinggal masuk nyelonong aja ke kamarnya, ini kenapa harus ketuk dulu? Ya Hinata antisipasi saja kan? Siapa tahu ada tamu yang hendak menemuinya.

I Love Anime, I Love You Where stories live. Discover now