Different

590 119 12
                                    


Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 30

Happy reading~

"Khe, sudah kuduga aku ini tampan dalam pakaian aneh sekalipun." Gaara bermonolog pada cermin besar di kamarnya yang memantulkan dirinya. Ia menaik-turunkan alisnya sambil memasang ekspresi keren yang malah terkesan absurd.

Gaara sudah mendapat kiriman anime dari Kiba yang 'katanya' disukai oleh Hinata. Pada saat pertama menonton animenya, sebenarnya Gaara terkejut. Bagaimana bisa Hinata menyukai karakter aneh nan kolot seperti itu? Tapi semua itu dikesampingkan olehnya karena Gaara merasa bahwa selera Hinata memang aneh. Sasuke misalnya.

Setelah selesai menonton anime tersebut, Gaara segera berburu mencari pakaian yang sama dengan si karakter idaman Hinata dan untungnya Gaara berhasil mendapatkannya. Yahh, pakaian yang dikenakannya sekarang dan sebuah wig ditangannya adalah hasilnya.

Gaara berulangkali menatap wig yang sedari tadi digenggamnya. Sebenarnya Ia agak ragu memakai benda aneh semacam itu, tapi..oke ini demi Hinata. Gaara harus totalitas!

"Hahh, aku yakin akan terlihat aneh dengan ini." Gaara kembali bermonolog di depan cermin setelah berhasil menempatkan wig tersebut di kepalanya. Rambut merah menyala miliknya sudah tertutup sempurna.

Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar. "Gaara! Turunlah, kaasan sudah membuatkan sarapan!" suara Temari menyusul kemudian.

"Baiklah" Gaara merapikan tempat tidurnya sekilas dan keluar dari kamar. Ia menuruni tangga untuk mencapai meja makan dimana kedua kakaknya dan kaasannya sudah menunggu. Sepertinya tousannya belum pulang dari luar kota.

"Ohayou" Gaara berucap begitu dia sampai di meja makan.

"Astaga Gaara"
"Bwahahaha"
"Pfftt-hahahaha"

.

.

.

.

.

Suasana kelas pagi ini masih sepi. Hanya ada lima orang di dalamnya. Hinata yang tengah merias ketua kelas, Naruto disampingnya tengah berceloteh ria, Sai yang tengah duduk dibangkunya sambil membaca buku, dan Shikamaru yang terlihat err...banyak pikiran? Entahlah.

Ternyata Shikamaru lelah melihat Naruto yang sedari tadi menempel pada Hinata. Iya, semenjak mereka sudah mengakui perasaan pada Hinata sekarang mereka sudah terang-terangan berebut perhatian Hinata.

Contohnya Sai yang dengan bangganya bercerita padanya saat mereka berjalan menuju kelas bahwa tadi malam katanya ia datang kerumah Hinata untuk meminjam catatan matematika, padahal kan mereka sedang festival tiga hari, yang artinya kegiatan belajar mengajar diliburkan juga. Khe, Shikamaru yakin itu hanya alasan saja.

Sebenarnya bukan hanya itu yang membuat Shikamaru lelah. Ia juga lelah karena belum menemukan cara yang tepat untuk memenangkan hati Hinata. Tadi malam Shikamaru menghabiskan separuh waktu tidurnya untuk memikirkan hal ini sehingga pagi ini ia harus berulang kali menguap karena ngantuk. Yah, walaupun biasanya juga begitu, tapi kali ini menguapnya lebih sering pokoknya.

"Oi Naruto, apa kau tak bisa berhenti mengganggu Hinata?" celetukan Sai menghentikan kegiatan Naruto yang tengah memainkan peralatan make up didekat Hinata.

"Aku kan membantu. Iyakan, Hinata-chan?" Naruto melotot ke arah Sai kemudian beralih memasang wajah lembut ke Hinata.

Hinata hanya memasang senyum sambil merias sang ketua kelas yang katanya tengah meng-cosplay vampire abad pertengahan. Entahlah, Hinata tak tahu perbedaan vampire abad pertengahan dan vampire zaman modern.

I Love Anime, I Love You Where stories live. Discover now