Group

698 132 13
                                    

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 21

Happy reading~

Setiap manusia pasti punya khayalan. Khayalan tentang masa depan yang cerah, bisnis yang sukses, atau kehidupan yang bahagia. Tapi kuharap kau tak terlalu berkhayal tinggi dengan sebuah kegiatan yang dinamakan 'kerja kelompok'.

Kalau kerja kelompok di khayalanmu adalah kegiatan saling berbagi tugas untuk mengerjakan suatu hal, maka sebaiknya jauhkan hal itu dari pikiranmu. Karena nyatanya kerja kelompok adalah kegiatan mengerjakan tugas yang dilakukan oleh segelintir kecil orang di dalam kelompok tersebut untuk menopang nama-nama dalam kelompoknya. Bahasa lainnya adalah hanya satu yang kerja dan yang lain hanya memberi bantuan lewat doa yang belum tentu dilakukan. Ugh payah!

Errr....tapi sepertinya tak seburuk itu yang terjadi pada Hinata. Dirinya kini tengah berada di kamar Uchiha Sasuke bersama ketujuh orang lain dalam kelompoknya termasuk sang pemilik kamar.

Hinata, Sasuke, Ino, Gaara, Sakura, Sai, Shikamaru, dan jangan lupakan Naruto.

Nama-nama tersebut diatas adalah rekan sekelompok.

Hari ini sekolah mereka dipulangkan lebih awal sehingga mereka memutuskan untuk melakukan kerja kelompok begitu pulang sekolah.

Tak seperti kerja kelompok pada umumnya, mereka adalah kelompok yang adil. Terlihat dari tugas yang masing-masing diemban anggotanya sama banyak. Yah, yang membuat tak adil adalah kapasitas otak mereka. Hal itu terbukti dari Shikamaru yang tidur di atas kasur Sasuke karena bagiannya sudah selesai, berbanding terbalik dengan Naruto yang sesekali menggaruki kepalanya. Umm, sepertinya tugasnya sulit ya, Naruto?

"Oi, Sasuke." Naruto memanggil Sasuke yang sedari tadi terdiam sembari mengerjakan tugas bagiannya.

Bukannya menjawab Sasuke malah menajamkan matanya ke arah Naruto membuat Naruto merinding sendiri dibuatnya. Bayangkan! Mata hitam pekat itu digunakan untuk memelototi orang dengan intens. Hiiyy!! Bagaimana jika matanya bisa berubah menjadi merah dan memunculkan api hitam abadi seperti ninja jaman dulu? Err...sepertinya Naruto mulai ngelantur. Akhirnya ia kembali mengerjakan tugas bagiannya.

Lain pula yang tengah dipikirkan Sasuke saat ini. Dia gugup! Bagaimana tidak? Ini adalah kali pertama Sasuke membawa seorang—tiga orang—gadis ke kamarnya. Dan yang paling parahnya adalah gadis yang pertama kali menginjakkan kaki di kamarnya adalah Hyuuga Hinata. Itu karena Ino dan Sakura ke toilet tadi saat baru tiba tadi.

Lain Naruto, lain Sasuke, lain pula Sai. Ia hanya santai mengerjakan bagiannya sambil sesekali mendatangi Hinata di pojokan kamar. Bagiannya dan bagian Hinata saling berhubungan sehingga ia mau tidak mau harus berhubungan dengan Hinata agar tak salah jalan, mengingat Hinata lebih pandai darinya. Malu bertanya sesat di jalan sepertinya berlaku untuk seorang Sai.
Tapi kalau diperhatikan lebih jelas, Gaara adalah orang yang paling tak mengerti disitu. Bukan perihal tugas. Ia sama sekali tak mengerjakan tugas yang deadlinenya minggu depan tersebut. Gaara bahkan sudah berencana menyuruh kakaknya yang mengerjakan bagiannya nanti dirumah.

Yang membuat Gaara bingung adalah kehadiran ketiga gadis ini di kelompok mereka. Biasanya mereka hanya berlima, tak menerima siapapun masuk ke kelompok mereka walaupun kelompok lain kekurangan maupun kelebihan orang. Hal itu sudah berlangsung sejak mereka di sekolah menengah pertama dan tak ada satupun guru yang marah atau teman sekelas yang protes.

Orang ganteng mah bebas.

Tapi Gaara tak habis pikir dengan Sasuke tadi siang yang menerima permintaan Sakura untuk menjadi bagian dari kelompok mereka sehingga kelompok mereka sekarang dianugerahi anggota perempuan yang cantik seperti Hinat- maksudnya yang pintar seperti Hinata.

I Love Anime, I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang