Yesterday

630 119 10
                                    

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 19

Happy reading~

Saat itu belum terlalu pas waktu untuk tidur menurut Sai. Jadi ia hanya termenung di kasurnya sembari menatap langit-langit kamarnya. Ia bosan. Mau tidur pun tak bisa karena dirinya belum mengantuk.

Sai mengambil ponselnya di meja nakas di sebelah kasurnya. Ia melakukan aktifitas yang belakangan ini jarang dilakukannya. Melihat-lihat sosial media milik gadis pujaannya. Yamanaka Ino.

Sudah lebih seminggu ini Sai tidak melihat akun milik gadis pirang itu. Terbukti dari banyaknya postingan baru yang belum dilihat Sai. Ada foto saat Ino pergi ke kolam berenang Minggu lalu bersama Sakura, foto saat mereka makan, saat mereka berbelanja dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari foto tersebut Ino ditemani oleh Sakura. Sai sedikit mengernyit melihat foto yang diunggah Ino dua hari yang lalu. Foto Sakura didalam troli belanja dengan Ino yang mendorong troli itu dibelakangnya. Apa gadis gulali itu masih bocah?

Sai berhenti di foto yang terakhir kali diunggah Ino. Hari ini. Gadis itu mengunggah foto selfie dirinya di sebuah restoran. Ia menuliskan nama restoran tersebut di bagian captionnya. Sai terlihat berpikir. Bukankah itu nama restoran tempat dirinya melihat Shikamaru tadi siang? Itu artinya.....?

Sialan kau Shika!

.

.

.

.

.

Akhir pekan telah berlalu. Kini para murid sudah kembali memenuhi lorong sekolah. Ya, sekarang adalah jam istirahat. Para murid bergegas menuju kantin untuk mengisi perut yang lapar atau keluar hanya untuk sekedar menghilangkan penat dari pelajaran yang melelahkan. Hanya beberapa dari siswa tersebut yang masih betah berada di kelas.

Hinata dan beberapa teman sekelasnya adalah contohnya. Mereka masih betah bergosip hangat di pojokan kelas. Bukan, Hinata tidak bergosip! Dia hanya melakukan rutinitas biasanya bersama Kiba sampai dua orang gadis cantik mendatangi mereka dan membuat mereka mengalihkan atensi.

"Hinata-chan! Ayo ke kantin bersama kami!" salah seorang dari mereka berbicara pada Hinata.

"Huh?" Hinata menatap bingung. Seingatnya ia tak pernah akrab dengan kedua orang ini. Haruno Sakura dan Yamanaka Ino.

"Ayolah Hinata-chan. Kita kan sekarang part-ner." ucap Sakura lagi sambil menyatukan kedua jari telunjuknya di hadapan Hinata. Ia mengucapkan kata terakhirnya dengan dipisah.

"T-tapi...aku.. Kiba-kun...seda-"

"Sudahlah. Ayo!" gadis itu menarik tangan Hinata dan membawanya ke kantin.

"Baiklah kalau kalian memaksa kami." Kiba berdiri dengan tenang dan hendak mengikuti Hinata.

"Kau. Duduk. Kami tidak mengajakmu!" ucap Ino tegas meninggalkan Kiba yang memasang wajah kesal.

Poor Kiba..

.

.

.

.

.

"Jadi bisa kau jelaskan pada kami apa yang kau lakukan semalam?" Sai bertanya sinis pada Shikamaru yang hampir merebahkan dirinya di sofa usang pojokan atap.

"Apa?" jawab Shikamaru sambil kembali bangkit. Dia bingung. Kenapa si pucat ini seakan tahu sesuatu soal dirinya dan Ino semalam? Apa ini rencana Sasuke juga? Shikamaru mendengus kesal, mendecih dalam hati.

I Love Anime, I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang