Library

816 133 10
                                    

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 4

Happy reading~

Hinata berlari menyusuri lorong, melanggar aturan yang paling sering diserukan saat apel pagi 'jangan berlarian di lorong kalau kau tak ingin berlari mengitari sekolah kita yang indah ini'

Uhh.. Persetan dengan hukuman,Hinata bahkan sudah melihat ke setiap ruangan di sekolah dan tak menemui tujuannya,si Rambut Kuning Uzumaki Naruto.

Hinata lebih memilih bolos pelajaran olahraga hari ini.
Hei,mana mungkin Hinata mau lari-larian di lapangan,keringatan tanpa handuk leher.

Menyebalkan. Sepertinya Hinata akan ke kelas saja, mengambil air minum dan komik untuk bolos.

.

.

.

.

.

'Bruukk'

Naruto melotot.
Gaara terperangah.
Shikamaru terbangun.
Sasuke tersedak.

Sai merasa sesuatu yang berat menimpa badannya kala ia memegang knop pintu kelas.
Itu... Hinata...
Ya. Hinata si maniak komik. Dan sekarang wajah Sai hanya berjarak 10 cm dari wajah si introvert.

"Ehh.. A-anoo.. Maaf" Hinata berdiri dan langsung meninggalkan kelas. Matanya sempat menajam ke arah Naruto. 'Udah capek-capek keliling sekolah eh si kuning ini malah di kelas'

Sai masih syok. Matanya terus menatap ke arah pintu menghilangnya Hinata.

"Err..Sai. Bukankah kau mau ke kantin?" Naruto menginterupsi pandangan Sai dengan tangan kanannya.

"Sepertinya aku lebih butuh ke toilet"

.

.

.

.

.

Hinata merutuk tak henti. Seharusnya ia bisa bersantai di UKS sambil ditemani komik kesayangannya, tapi karena bertabrakan dengan Sai-san ia batal mengambil komiknya dan jadilah ia berlarian di lapangan tanpa handuk leher.

Huh. Semua ini karena Naruto-san! Kalau saja kepala kuningnya itu bisa ditemukan Hinata selain di kelas pasti Hinata bisa mendapatkan handuk lehernya kembali.

Hinata ingin sekali menjambak surai kuningnya, mencabik-cabik wajahnya, memot- eh? Kenapa Hinata teringat anime yang baru rilis kemarin? Ahh.. Hinata tak ingin berlaku yandere seperti di anime itu.

Sudah cukup Hinata hanya memelototi Naruto-san dua kali. Iya dua kali!. Tadi Hinata sempat memelototinya di kelas dan saat hendak menuju ke lapangan olahraga.

"Haahh.. Lebih baik aku ke perpustakaan saja, toh sekarang jam kosong" Hinata berbicara sendiri.

.

.

.

.

.

Naruto masih berada di kamar ganti pria. Entah kenapa ia agak merinding melihat tatapan si Hyuuga itu. Kenapa si Hyuuga itu memelototinya ya?

Naruto berusaha mengingat urusannya dengan Hinata. Tidak ada. Dia tak pernah berurusan dengan Hyuuga Hinata. Emm.. Tapii....

I Love Anime, I Love You Where stories live. Discover now