Blushing

806 127 4
                                    

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 5

Happy reading~

Kamar bernuansa oranye cerah itu terlihat sepi, seperti tak ada tanda tanda kehidupan. Sang pemilik tak terlihat di sudut manapun.

Nyatanya, sang pemilik, Uzumaki Naruto sedang berada di balkon sambil memegang selembar kertas yang penuh dengan coretan dan sebuah bolpoin sambil melihat ke langit malam.

"Ugh. Aku lupa. Setelah ke kantin aku kemana ya..??" Naruto berbisik ke dirinya sendiri sambil menatap kertas di tangannya.

Ah ternyata ia sedang membuat daftar kegiatannya setelah diberikan handuk leher oleh Hinata.

"Main bola, err ganti baju, ah iya aku ke loker dulu... Mmm.. Apa handuknya kubawa ya saat itu..Arghh!!" Pria berpiyama kodok berwarna oranye itu mengacak surai pirangnya.

Naruto menuliskan semua kejadian mendetail pada hari Hinata memberinya handuk.

"Arggghhh.. Kok aku bisa lupa sih!! Mmm.. Ah ya aku bertemu Shino dan setelah itu umm.. Ah sial aku lupa!"

Naruto masuk ke kamarnya dan merebahkan badannya ke kasur setelah melemparkan kertas dan bolpoin tadi asal.

"Dimana sih aku meletakkan benda itu. Seingatku aku belum membuangnya. Tapi dimana?!."

Naruto kesal. Handuk leher itu membuatnya frustasi. Bagaimana tidak, Hinata selalu memelototinya setiap bertatap mata. Naruto jadi tak bisa fokus dengan apapun yang dikerjakannya.

Bahkan ia belum ada menyentuh ponselnya sejak pulang sekolah. Biasanya jam segini seorang Uzumaki Naruto pasti tengah melakukan kegiatan stalkingnya pada si gadis Haruno pinky.

Ah. Naruto yang malang.

Naruto harus segera menemukan handuk leher si Hyuuga agar bisa fokus kembali dengan Sakuranya. Entah kenapa mata melotot dari Hyuuga itu mengganggunya, terlihat menyeramkan, menakutkan, dan err..menggemaskan?.

"Hey, apa yang kau pikirkan baka Naruto" Naruto bermonolog karena pikiran anehnya itu. Tapi, ehm, tidak aneh sih. Si Hyuuga itu melotot dan sedikit menggembunggkan pipi gembilnya. Itu terlihat menggemaskan kan? Tapi, bagaimana dengan Sakura-chan?.

"Arggghh!" Naruto mengacak rambutnya lagi. Ia masuk ke selimut oranye yang bergambar rubah imut dan bergelung nyaman bak bola.

"Ah. Hujannya lebat sekali sih"

.

.

.

.

.

Napas memburu, seragam acak-acakan, dan langkah cepat tak beraturan.

Uchiha Sasuke turun dari kamarnya dan hendak berpamitan ke keluarganya yang pasti tengah menikmati sarapan di meja makan. Ia terlambat.

Tadi Sasuke melihat jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul delapan. Itu artinya ia sudah terlambat setengah jam.

"Ehh?" Sasuke menatap bingung ke arah meja makan yang kosong. Ia menyambar sebungkus roti dan berlari keluar rumah.

Begitu sampai di parkiran rumahnya ia langsung bergegas memasuki mobilnya tanpa memperdulikan hujan yang turun dengan lebat.

Sasuke memacu mobilnya cepat agar tak semakin terlambat.

I Love Anime, I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang