Fireworks

604 117 16
                                    

Disclaimer:

Naruto by Masashi Kishimoto

Story by RaAkasunaa

Chapter 32

Happy reading~

"Anoo, Naruto-kun. Kita mau kemana?" tanya Hinata pada Naruto yang seenak jidat menarik tangannya tadi.

"Menonton festival, mungkin? Stand mana yang ingin kau datangi, Hinata-chan?" Naruto bertanya balik. Dia tidak tahu mau kemana karena dia tadi refleks saja menarik Hinata menjauh dari sana. Kesempatan dalam kesempitan pikirnya.

"Umm, es krim? Atau permen apel? Entahlah, aku belum ada menikmati festival ini." Hinata menjawab.

"Oke. Es krim, setelah itu kita beli permen apel." Naruto tersenyum cerah. Ahh bahagianyaa~

Mereka kemudian berjalan menuju stand penjual es krim dan mengambil tempat untuk duduk disana. Sesekali tampak Hinata mengusap dahinya yang berpeluh. Yaa, salah sendiri cuaca panas malah menggunakan hoodie. Naruto mengalihkan pandangannya untuk menahan keinginannya mengusap dahi Hinata. Takutnya Hinata malah merasa risih dengannya dan meninggalkannya disini.

"Anoo Naruto-kun, tadi Naruto-kun dan Gaara-kun untuk apa ke taman belakang? Apa tengah mencari sesuatu?" Hinata bertanya pada Naruto. Ia merasa asing dengan suasana hening bersama Naruto, biasanya kan Naruto berhasil memulai percakapan.

"A-ah, bukan apa-apa." Naruto menjawab sambil menggaruk belakang kepalanya, nyengir kemudian.

Hinata mengangguk. Kedua mata lavendernya menjelajahi suasana stand es krim yang tak terlalu ramai saat itu.

"Ah,ya. Ngomong-ngomong, Naruto-kun, aku sudah mengatakan pada Sasuke-kun bahwa aku sudah tak menyukainya lagi sehingga ia tak akan merasa terganggu lagi denganku." ucap Hinata ceria.

"Hah? Kenapa kau mengatakan itu padanya? Bukankah dia tak perduli?" tanya Naruto.

"Entahlah, aku merasa aku perlu mengatakannya karena dia bertingkah sedikit..aneh kurasa." jawab Hinata sambil menggedikkan bahunya singkat.

"Huh? Dia apa?" tanya Naruto lagi.

"Dia aneh. Dia mengatakan hendak mengantarku ke gedung C agar aku tak tersesat. Aneh, kan?" ucap Hinata.
Naruto sedikit mengernyit mendengarnya. Untuk apa Sasuke mau repot-repot mengantar Hinata disaat dia mati-matian menghindari Hinata? Ah entahlah, Naruto sangat bingung sekarang.

Atensi keduanya kemudian teralihkan dengan dua mangkuk es krim yang diletakkan di depan mereka dengan hentakan kecil.

"Silahkan dinikmati." ucap sang pelayan...umm pria? Entahlah, tampilannya cantik tapi suaranya ngebass. Hinata saja kaget tadi.

"Ehh, Dei-senpai?" Hinata menoleh pada Naruto yang tampaknya mengenal si pria cantik.

"Hey, Naru! Wahh, pacarmu cantik yaa" pria cantik itu menatap Hinata sambil menyenggol-nyenggol bahu Naruto keras sampai Naruto hampir menubruk meja di depannya. Sepertinya 'Dei-senpai' ini orang yang kelebihan semangat.

"Ugh, hentikan Dei-senpai! Ini sakit" Naruto mengusap bahunya setelah mendorong si Dei-senpai menjauh. "Dan dia bukan pacarku, kau tahu!" sambungnya.

"Benarkah?! Wah, beruntungnya aku." pria itu kemudian mengulurkan tangan kanannya pada Hinata. "Haii, mari berkenalan. Siapa namamu nona?" ucapnya sambil tersenyum manis yang malah membuat Hinata sedikit meringis.

"H-hinata. Hyuuga Hinata." ucap Hinata setelah menerima uluran tangan dari Dei. Ia menunggu pria tersebut mengucapkan namanya tapi tak kunjung terwujud karena pria tersebut hanya memandangnya dengan wajah bingung.

I Love Anime, I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang