27. Penangkapan

93 18 5
                                    

Aska berjalan dengan dada yang naik turun,sungguh emosi nya sangat-sangat di uji hari ini,dari mulai Yessi yang memukul kepalanya hingga sampai saat ini terasa pusing,untung sayang.pikir Aska,ditambah Vio yang datang-datang membawakan kabar yang entah kenapa Aska menjadi kesal.

Aska memasuki ruang UKS,untuk apa?untuk tidur kepalanya butuh istirahat.

Untung saja UKS sepi,hanya ada orang-orang yang sedang sakit mungkin,tapi tak apa-apa asalkan bukan geng pembuat ricuh keadaan,kalau tidak maka Semua orang yang ada di dalam akan jadi bahan kekesalannya hari ini.

Aska menutup tirai yang membatasi setiap kasur yang ada disana. Posisi Aska paling pojok,karena semua Kasur di pakai oleh siswa yang lain.

Aska merebahkan tubuhnya di salah satu kasur yang sudah di sediakan di ruang UKS,kedua tangannya sengaja ia jadikan bantalan untuk kepalanya,mata Aska sibuk menatap langit-langit ruang UKS yang berwarna putih polos,pikirannya mulai mencerna kejadian di ruang musik bersama Yessi,tanpa Aska sadari seulas senyum melekuk di wajah tampannya hari ini. Seketika Rasa kesal yang membendung hilang dan punah hanya karena bayangan Yessi di pikirannya. Aska menggelengkan kepalanya.

"Gila lo Ka!" Umpatnya kepada dirinya sendiri.udah tau gila

Srek

Mata Aska membulat sempurna begitupun orang yang baru saja membuka tirai,keduanya sama-sama kaget dengan kejadian yang mereka pikir tidak sangat-sangat bikin jantung copot,dengan sigap Aska bangun dari tidurnya merubah posisinya menjadi duduk.

"Maaf" cicit gadis tersebut,saat akan melangkahkan kakinya keluar ruangan,suara Aska mengintrupsi.

"Tutup lagi Gilda," Ujar Aska pelan,ia harus bisa mengontrol emosinya karena Gilda memiliki trauma kekerasan, Gadis yang dipanggil Gilda tersebut,langsung membalikkan badannya dan menepuk jidatnya reflek,"lupa" katanya lalu berjalan menghampiri Aska untuk menutup tirai.

Saat Tirai tersebut hampir tertutup satu tangan Aska menahan tirai tersebut

"Lo mau istirahatkan?yaudah istirahat aja,lagian gue udah ga pusing," Sahut Aska.

"Gapapa?" Tanya Gilda sambil menahan tangan Aska yang baru saja akan melangkah pergi,sontak Aska membalikkan badannya menghadap Gilda lalu mengangguk.

Aska mengarahkan pandangannya ke arah tangan yang masih Gilda cekal,sontak Gilda melepaskan tangan Aska yang ia pegang.

"Eh maaf" Aska hanya mengangguk.

Gilda menatap punggung kokoh Aska yang lenyap di balik pintu ruang UKS.

"Kenapa gue jadi gerogi sih deket Aska?"

●●●

"ASKA" Teriak Calvin yang berada di lapangan,dengan Devan dan Exsel yang sibuk merebutkan satu bola basket,sepertinya mereka sedang latihan untuk besok.

Aska menghiraukan teriakan Calvin dia masih fokus menatap jalannya kedepan.

"ASKA AGLER BASUPATI YANG MUKANYA KEYA TATAKAN NASI" Devan membengkam mulut Calvin,bahaya kalo monyet safari di kaburin jadinya kek Calvin.

"Mentang-mentang lo lupa ingatan jangan sampe lupa batasan anjir!dia ketua lo ogeb!" Umpat Devan.

"Terus?gue harus bilang wow gitu?" Sumpah demi apapun Si Calvin ga sayang nyawa.

"Vin!gue ga suka yah lo lupa ingatan," Ujar Exsel sambil menonyor kepala Calvin.

"Emang gue suka lupa ingatan?engga Exsel libonara yang mukanya kaya rel kereta!"

ASKAWhere stories live. Discover now