Prolog.

1.2K 145 199
                                    

Suara derum motor terdengar ricuh, klakson motor pun mulai terdengar ramai. Ini bukan pasar ini juga bukan pawai tapi ini keberanian seorang pelajar untuk menuntut kebijakan antar kawan.

Deretan motor besar nampak memenuhi jalanan, seragam yang terlihat berantakan , untuk saat ini point kerapihan bukan jadi penilaian melainkan keberanianlah yang akan jadi terdepan.

"KELUAR LO NOUVAN!" teriak Aska dengan dada yang naik turun karena menahan emosi yang sudah tidak bisa ditahan.

Mulai Terlihat langkah panjang laki-laki yang menggunakan seragam putih abu-abu dengan logo yang bertuliskan 'SMA Mahesa'.

"Bargal mainnya keroyokan ya, Masi Zaman?" sahut Laki-laki yang bernama Nouvan tersebut, dengan senyuman yang terukir di wajah laki-laki itu.

"BANCI! HARUSNYA LO YANG ADA DI PENJARA!" teriak Bian yang sudah turun dari motornya.

Nouvan nampak terkekeh lalu tersenyum. "Sepupu lo aja yang bego, Mau aja gue jadiin umpan."

Damn!

Nouvan Sukses.

Sukses membuat amarah Bian semakin memuncak, Jika saja tubuh Bian tidak di tahan oleh teman-temannya mungkin sekarang Nouvan sudah habis ditangan Bian.

"Lo harus tau lo main-main sama siapa bodoh!" 

Aska hanya diam menyaksikan perdebatan keduanya, jika masalah seperti ini bisa di atasi oleh teman-temannya untuk apa Aska turun tangan.

BUGH!

Satu pukulan melayang tepat mengenai perut Nouvan membuat laki-laki tersebut tersungkur kebelakang.

Tidak bisa. Untuk kali ini Bian tidak bisa tidak menghajar si bajingan dengan senyum paling menyebalkan bagi Bian.

"Cuman segitu doang kemampuan lo?," tanya Bian dengan tatapan yang sengit. Bian berjongkok lalu menarik kerah seragam Nouvan dengan sarkas menyeretnya untuk berdiri.

"Pilihan lo cuman dua, lo pergi kepolisi apa ketemu ilahi?," sahut Bian sambil menatap kedua mata Nouvan.

Lagi - lagi Nouvan tertawa, sungguh Bian tidak bisa mengartikan tawanya.

"Sampai kapan pun gue ga akan pernah ngaku atau nyerahin diri ke Polisi, gue pengen lihat Xio Sepupu lo menderita di penjara atau lebih baik sampe mati di penajara," setelah mengucapkan hal tersebut Nouvan tertawa sangat keras.

"SIALAN!" teriak Bian lalu memukuli Nouvan dengan membabi buta, perlahan pukulan Bian semakin menjadi-jadi, hasrat ingin menghabisi seseorang sudah muncul di hati Bian, membuat Bargal terlonjak kaget, dengan cepat Exsel dan Calvin langsung menarik Bian agar menjauh dari Nouvan yang sudah tidak berdaya sama sekali.

"LEPASIN GUE, ANAK ITU PERLU GUE HABISIN!" teriak Bian dengan nafas yang tidak beraturan.

"Bi udah! Kasian emak nya," ujar Calvin sambil terus menahan Bian.

"BERISIK LO, LO GA AKAN PERNAH NGERTI SAKIT HATI GUE!" Kini Bian berteriak dengan mata yang sangat jelas menunjukkan rasa kesedihan yang mendalam, Calvin bisa melihat itu.

"Udah Bi, cukup segini aja, Anak orang tewas lo yang akan nyusul Xio kepenjara," Ucapan Aska nampak santai namun menusuk hal itu sukses membuat Bian diam dan langsung menarik nafasnya dengan panjang.

"Hari ini lo selamat." Tegas Bian lalu menaiki motornya.

"CABUT! Tangan kita gaboleh kotor hanya gara-gara serangga kecil kaya dia." Ujar Aska memerintah, lalu dengan cepat semuanya meninggalkan Nouvan yang tergeletak tak berdaya dengan luka lembam yang ada di sekujur tubuhnya.

Bian gue bersumpah gue bakal bikin lo nyusul sepupu lo kepenjara, walaupun gue harus mati sekalipun. Batin Nouvan, lalu dengan tenaga seadanya perlahan meraba saku celana abu-abu yang ia kenakan, mencari keberadaan ponselnya.

Setelah mendapatkan apa yang di cari, Nouvan langsung menghubungi salah satu kontak yang ada di ponselnya.

"Hallo?"

"Tolongin gue, gue di keroyok sama semua anak Bargal," ujar Nouvan lalu tersenyum sambil menahan rasa sakit yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya.

●●●

TBC

JANGAN LUPA VOMENT!

Pertama-tama,mau minta maaf kalo misalkan ada tulisan dan kosakata yang salah yaa,maklumin aku masih author baru dan butuh di bantu jadi tolong kerja sama nya:)

Revisi akan berjalan jika cerita sudah selesai.

⚠️⚠️⚠️
Cerita ini mengandung beberapa kata kasar

ASKAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora