33. ACT 1

62 9 6
                                    

Acara tahunan berlangsung hari ini semua bisa dilihat sudah dipersiapkan dengan repi,acaranya memang di undur tapi semangat nya tak pernah mundur,bahkan panggung di aula pun sudah di hias rapih oleh anak-anak Osis dan anak-anak ekskul sebagian.

Segerombol anak Bargal duduk di pojok kanan,semuanya nampak bercanda ria sebelum acara dimulai.

"Tes....tes...." terdengar suara dari speker yang sepertinya acara sudah mau di mulai.

Semua murid diam mendenger intruksi sang pemandu di depan.

"Semangat pagi teman-teman,semoga masih semangat yah,oke tanpa mau bicara panjang lebar saya Vio savian allteza selaku ketua Osis akan ikut serta dalam membawakan Acara agar lebih meriah,selamat ulang tahun untuk SMA NH yang ke 25 semoga bisa makin maju kedepannya....amin,oke acara pertama akan dibuka oleh pementasan Drama dari kelas dua belas,tanpa mau menunggu lama mari kita saksikan." Vio nampak turun dari atas panggung.

Suara alunan musik drama mulai di nyalakan,semua fokus memandang ke arah depan disana sudah ada Kasandra yang menjadi pembaca kisah Cinderella.

"Pada suatu hari disebuah desa kecil yang sangat indah,seorang gadis cantik sedang menjemur pakaian--"

"Bukannya Ufaira?ko malah Kasandra?" Bingung Bian saat Kasandra muncul di balik layar.

"Udah dengerin aja" Devan melipat kedua tangannya.

Yessi sibuk menjemur pakaian di atas panggung,ia sedang menghayati drama nya sebagai cinderella.

"CINDERELLA!MENGAPA BAJU MERAH KU BELUM KAU GOSOK?!" Keluarlah Hera--sebagai kaka tiri jahat.

Semua orang tertawa.

Cinderella nampak menunduk takut.
"Akan segera ku gosok,tenang saja,setelah membereskan jemuran ini" Haylin--hera nampak kesal lalu baju yang ia bawa ia lempar tepat ke arah muka Cinderella.

"SECEPATNYA!" Heylin masuk kedalam rumah dengan perasaan kesal.

"Kalo bukan drama udah gue baku hantam si Hera" Cibir Aska Geram.

Cinderella nampak bersedih namun air matanya segera ia tepis,ia harus kuat apapun masalahnya ia harus bisa melewatinya.

Yessi masuk kedalam,berganti dengan Jeysi yang keluar bersama dengan Fiona dan Hera

"Ibu apakah kita akan pergi kepasar?" Tanya sang Adik--Fiona sebagai Henlin

"Iya sebaik nya kalian bersiap-siap" Rupanya Jeysi berperan sebagai ibu tiri sambil sibuk mengipas-ngipaskan kipasnya dengan manja.

"Baik ibu" Ujar Haylen dan Henlin.

Ibu tiri tersebut nampak berjalan dan tiba-tiba kakinya terpeleset membuat Ibu tirinya terjatuh.

"Mampus kan lo!" Ujar Bian tidak sengaja.

"CINDERELLA DASAR ANAK TIDAK TAHU DIRI,KAU APAKAN LANTAI KU!" Cinderella nampak berlari mengahampiri ibu tirinya ini dengan tergesa-gesa.

"Maaf Ibu aku baru saja beres mengepel lantainya--"

"JANGAN PANGGIL AKU IBU!AKU BUKAN IBUMU!" Ibu tiri tersebut nampak berusaha berdiri dengan kakinya yang sedikit berdenyut nyeri.

"HAYLEN HENLIIN!" Teriak Ibu tiri.

Kedua anak kembarnya berlari mengahampiri ibunya yang sedang duduk di atas sofa dengan kaki yang memerah.

"Ada apa dengan kaki Ibu?" Tanya Haylen.

"Tidak usah banyak tanya,kalian kurung anak ini seharian di gudang dia yang sudah menyebabkan Ibu kesakitan" Haylen dan Hanlin jelas menurut dengan apa yang dikatakan sang Ibu dengan rasa benci mereka menarik Paksa Cinderella masuk kedalam Gudang.

ASKAWhere stories live. Discover now