38. CEO

77 8 6
                                    

Gilda menundukan kepalanya kala semua orang menatap ke arahnya dengan tatapan yang menuntut penjelasan.

Hufftt...

Cakra menghembuskan nafasnya untuk kesekian kalianya.

Suasana rumah Gilda yang biasanya sunyi menjadi sedikit tegang dan mengekang. Pasalnya Gilda sudah di bolehkan pulang kerumah,karena ia hanya mengalami trauma serta sedikit kelelahan akibat pesta malam itu,dan soal sekolahan beserta Warpas sedang dilakukan penyelidikan akibat kebaran itu terjadi.

"So?itu anak siapa?" Cakra mulai mengeluarkan suaranya.

"Bisa-bisanya tuh kecebong gol" Cibir Calvin sambil menggelengkan kepalanya.

"Mainnya kurang pro masa langsung masuk langsung jadi" tambah Devan.

"Siapa si bapaknya?gue godot palanya sampe botak!" Tambah Exsel.

"Gilda lo ga bisa tahan?" Tanya Jey.

"Stop!lo pada nanya ko kayak nyudutin sih?Gilda baru aja keluar dari rumah sakit" Sahut Bian yang diangguki Aska dan semuanya.

"Apa jangan-jangan...lo Bian?lo kan gamon ga bisa bedain mana Kassandra mana Gilda kalo dibelakang" Tuduhan Calvin memang selalu to the point

"Lo pikir gue berhubungan lewat belakang,lo pikir mata gue pecak?!,berhenti pitnah-pitnah gue!Tolong digaris bawahi,KEPERJAKAAN SEORANG BIAN HANYA AKAN DIRENGGUT OLEH ANANDA KASSANDRA VIDYA RIONALDI." Semua orang diam,Menatap Bian dan Kassandra secara bergantian.

"Udah mending bangun wahai sobat," Devan nampak merangkul pundak Bian. "Bangun yah ganteng,Cantik lo udah mau di tunangin sama si Palen."

"Udah gue bilang kenyataan emang menyakitkan" Kini Giliran Exsel merangkul pundak Bian dari sisi berlawanan dengan Devan.

"Aska lo ga mau bantuin gue?" Pinta Bian yang merasa tersudutkan.

Aska sedari tadi hanya diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Kenapa harus gue?"

"Karena lo yang paling waras dari semuanya" Balas Bian.

"Oh,makasi" dua kata namun membuat Bian tidak bisa berkata-kata.

"Dahlah,Aska gausah di temenin,Aska ga butuh temen"

"Lo masih ga mau ngaku?" Dingin Cakra sambil mengelap mukanya lelah dengan tatapan sayu kepada Gilda.

"Liyon?" Tebak Fiona,Gilda masih saja diam.

"Dafa?" Tebak lagi Hera. Namun Gilda masih sama ia masih Diam.

Cakra mengacak rambut nya prustasi.
"Tolong lah Gilda,beri gue sama yang lain pencerahan biar bisa tuntut pertanggung jawaban buat lo"

"Gue bakal gugurin anak ini," Ucap Gilda dikala susana yang hening. Semua nampak kaget dengan pernyataan Gilda.

"Lo--lo Gila?" Yessi nampak tidak percaya dengan apa yang diucapkan Gilda.

"Berjuta orang diluarsana,berdoa dan berusaha buat mempunyai anak,dan lo?dengan teganya ngomong gitu?" Kini Giliran Kassandra yang bersuara,sambil sesekali menggelengkan kepalanya.

"Apa Gilda ga kasian sama dede bayi nya?dia ga salah lho,dia juga ga tau apa-apa" Ivi berucap sambil memainkan jari-jemarinya.

Gilda nampak membuang pandangannya.

"Ga punya otak lo?!jangan biarin tuh anak jadi korban keegoisan lo sendiri Gilda!" Bentak Hera.

"Lo mau gugurin tuh anak?gugurin aja,gue jamin seumur hidup lo gabakal tenang," Sahut Fiona.

ASKAWhere stories live. Discover now