43. lamaran

82 5 3
                                    

C-INTI-K BARGAL

Calvin Nouvassanjaya keluar

Devan Eljabaran
Gue keluar dulu nanti balik lagi

Devan Eljabaran keluar

Biantara Ken-zo
@Aska Agler Basupati its okey no problem

Exsel Libonara
Gue males keluar

Biantara Ken-zo
Ga ada yang nyuruh lo keluar pe'ul

Exsel Libonara
Diteruskan
Its okey no problem

"Aska" Aska nampak sedikit tersentak,pandangan yang terfokus kepada layar ponsel akhirnya ia alihkan ke arah suara tersebut.

"Hm?"

"Belum tidur nak?" Tanya sang Nenek di ambang pintu kamar Aska.

"Seperti yang Nenek lihat" Jawab Aska.

"Boleh Nenek masuk?" Aska mengangguk. Sang Nenek nampak masuk ke kamar cucu semata wayangnya.

Nenek Aska nampak duduk di sofa yang tersedia di kamar Aska. "Duduklah nak" Aska menuruti apa yang Neneknya katakan.

"Ada apa?" Tanya Aska lembut.

"Tidak" Wanita paruh baya itu nampak tersenyum.

Aska nampak mendekat,lalu meronggoh tangan sang nenek dan ia usap lembut sambil menunduk.

"Maafin Aska nek" Nenek Aska nampak tersenyum dan mengelus pundak cucunya dengan lembut.

"Tidak apa,nenek hanya tidak habis pikir dengan anak muda sekarang"

Aska nampak mengangkat wajahnya.
"Nenek bertemu orang tua Gilda?" Tanya Aska. Nenek nampak menggeleng.

"Hanya Cakra dan Pak Rama,selaku kepala sekolah mu" Aska mengangguk "apa yang mereka putuskan?"

"Mereka memutuskan agar kamu tetap lanjut sekolah, dan itu juga salah satu permintaan Gilda,gadis itu siap di DO sendirian" Aska nampak kaget mendengarnya namun ekspresinya ia netralkan.

"Apa bang Cakra setuju?" Nenek Aska nampak mengangguk. "Itu sudah kami pertimbangkan"

"Aska..." Aska nampak menatap sang Nenek. "Selanjutnya kamu yang pegang,Nikahkan dia,hidup tanpa seorang Ayah disisi seorang anak tidaklah mudah,Nenek yakin kamu paham dengan apa yang Nenek ucapkan,besok ikutlah datang kerumahnya bersama Nenek, lamar dia layaknya wanita yang akan kamu jaga,jadilah laki-laki perkasa yang mau bertanggung jawab atas segala tindakannya."

Aska nampak diam menatap kedua mata Wanita paruh baya yang selama ini mengurusnya seorang diri,didalam siratan matanya nampak ada kekecewaan yang terlihat jelas.

"iya Nek."

"Cucu nenek udah besar,baiklah Aska selamat malam,mimpi indah " setelah mengucapkan itu Sang Nenek nampak berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Aska yang duduk termenung sendiri.

●●●

"Senin cuaca panas ga ada dua," Ujar Calvin sambil mengipas-ngipas wajahnya menggunakan topi yang baru saja ia beli tadi pagi.

"Pak somad teajus nya satu pak,es nya yang banyak" Kini giliran Bian yang bersuara.

"Tumben lo ga pesen makanan kaya yang lain?" Calvin menatap Devan penuh curiga.

ASKANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ