28 : pra-invantri (2)

65 15 7
                                    

chr 1 : ... ngawur nih author_-

author : just see :3


_____________________________________________________________

Berharap ada di tempat yang sama, ia meraih sepatu seseorang lalu pergi mencari tas. Yang ku maksud disini Lalisa, gadis itu bersiap siap untuk pergi ke rumah sahabatnya.

"... dasar cereboh." Gadis itu mengingat kejadian pagi tadi. Sebelum mereka pergi ke perpustakaan, Jungkook sempat memainkan PS3 miliknya dan menaruh sepatu dan tasnya asal asalan.

"Lho kamu kenapa bawa sepatu dua?" Tanya Lisa.

Jungkook mengangkat bahunya sambil masih terpaku ke layar televisi Lisa. "Mungkin kebawa," Tukasnya. Lisa terdiam. Tak lama kemudian ia nyaris saja membuang sepatu itu karena tadi Jungkook meletakannya sembarangan.

Lisa menghela nafas ringan.

"Kupikir dia membawa sepatu ini sekalian..." Lisa mengambil box kecil lalu memasukan sepatu itu sembari merapihkan isi tasnya. Gadis itu menekan nomor ponsel milik temannya lalu menelponnya.

"Halo, Lisa?" Panggil seseorang dari sisi berlawanan. Terdengar rengekan pelan seseorang, sebelum akhirnya lawan bicaranya itu mengancamnya untuk diam. Lisa memasang wajah senyum.

"Hm.. masih gak bisa tenang ya?" Balas Lisa mengejek gadis berambut coklat hazel itu. Roseanne Park atau Park Chaeyoung.

"Heuh... mataku tidak bisa berhenti berputar..."

"Haha, dulu gw juga gitu." Ok, kembali ke topik.

"Kenapa nelpon gw siang bolong begini? (Aish... Jimin... diam atau aku kunciin >:(?! )" Tanya Rose.

"Nanti lu ikut ke Dominique de Sera ?" Tanya Lisa. Rose menelan ludah.

"Ya.... gimana ntar, gw liat situasi dulu," Jawab Rose.

"Haa? Situasi gimana?" Tanya Lisa lagi. Rose berdecih pelan.

"Bentar dulu ya lis >< gw ada urusan sebentar. 3 menit lagi gw telpon balik!" Sebuah deringan beruntut berbunyi kemudian.

"Eh.. halo?!" Lisa memastikan suaranya masih bersambung. Namun Rose benar-benar memutuskan hubungannya.

Lisa terdiam, apa Jimin semeresahkan itu-'? Ah sudahlah, bukan urusannya.

Ia kembali membuka ponselnya lalu menekan nomor telepon sahabatnya yang lain.

"Halo jennie? Lu jadi pergi ke Dominique de Sera?" Terjang Lisa dengan cepat. Jennie terdiam.

"Hei.. pelan pelan.." Ucap lawan bicaranya itu. Ia terdengar seperti sedang memakan sesuatu.

"Gw lagi otw, ini di bis sambil makan."

"Buset... padahal gw mau ikut!" Seru Lisa. Jennie membuang box kecil itu ke tempat sampah kecil di ujung mobil.

"Lah.. emang lu gak ikut?" Tanya Jennie.

"Ikut. Tapi .. huh... mau bareng..." Keluh Lisa.

"Ya maap, kan gw dah mau sampai ke sana.."

"yah.. yaudah.. see ya!" Ucap Lisa kemudian memutus telepon itu.

Gadis itu menarik nafas kecil, rencananya jalan bareng sahabatnya gagal. Yasudah tidak ada pilihan lain.

Ia menekan aplikasi chat, lalu membuka room chat milik Jungkook.

"Tolong bergegas dan jemput aku dirumah jika kau sudah bangun."

Tulisnya. Ceklis satu.

... ada apa ini? Tak biasanya Jungkook offline... ah mungkin saja baterai ponselnya mati.

HE IS LIFE (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang