epilog : doppleganger

165 10 1
                                    


Sori ngab, kemaren pc gw nge crash :'(

ajskahksjkahkjksa oke lanjut :'(

;';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';';

Kai dan Taehyung terpaku begitu melihat Jimin ternyata masih sadar. Jimin merapihkan rambutnya lalu bangkit dan melihat sekeliling.

"Kenapa kalian mengikutiku?" Tanya Jimin, kedua Guardian itu terdiam sebentar.

"Karena pergerakanmu yang kami sadari, selain itu daya tarik dari kekuatan Jungkook yang menarik kami," Ujar Kai. Jimin menunduk lalu mengusap tangannya.

"Kau sendiri kenapa tiba-tiba kamuflase seolah kau korban ?" Tanya Kai.

"Jungkook tidak mau mengakui apa yang terjadi, meski sebenarnya aku tau dia melakukan banyak kekerasan pada Lisa. Jadi aku pura-pura terluka agar bisa melihat selanjutnya. " Jelas pria itu. Taehyung merangkul tubuh Jungkook lalu membawanya menuju kamar terdekat.

"Kepalanya berdarah, mau ku obati sebentar. Kai, tolong bawa Lisa, ikut denganku," Perintah Taehyung. Jimin mengikuti mereka dari belakang.

ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.ꬽ.

Sedangkan di kediaman Seokjin, Eunwoo sudah tersadar dan masih sedikit terengah engah. Seokjin mengambilkannya air dan menyiapkan pertanyaan.

"Bisa kau jelaskan, apa yang barusan terjadi?" Tanya Seokjin. Pria bermarga Cha itu tidak menjawab, dia masih berusaha tetap tenang supaya bisa menjawabnya dengan benar.

"Okay, kita bisa bahas itu nanti, istirahat saja dulu," Ucap Seokjin sambil mengelus punggungnya. Eunwoo mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Uh.. d , dimana yang lain?" Tanya Eunwoo dengan tergagap. Seokjin menggeleng.

"Aku tidak tau mereka dimana, Kai dan Taehyung membuntuti Jimin karena pergerakkannya yang mencolok tadi," Jawab dokter itu.

"... pergi kemana dia?" Tanya Eunwoo, Dokter Kim itu menggeleng sambil mengangkat bahunya.

Keduanya hening seketika, mereka tidak tau mau berbincang apa lagi.

"Feeling ku tidak enak," Ucap Eunwoo sambil menggaruk lengannya.

"Kenapa? Apa ada yang ketinggalan?" Tanya Seokjin. Eunwoo menggeleng.

"Aku hanya membawa diri, teks itu masih denganku," Jawab Eunwoo. Dokter itu mengerjapkan matanya.

"... oiya," Seokjin baru mengingat sesuatu.

[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]

Jisoo terdiam di balkon ruangan, dia mencoba berkali kali menelpon Seokjin, namun tiba-tiba ia menemukan ponselnya tergeletak di meja kerjanya. Gila.

Tiba-tiba alarm ruangan berbunyi.

'Harap mengosongkan ruangan.'

Jisoo menautkan kedua alisnya, kesal? Tentu.

Jisoo memilih untuk keluar dari balkon itu dan mengambil beberapa barangnya, tak lupa tas dan ponsel Seokjin. Ia berjalan menuju ke ruangan bawah, segalanya sangat senyap, tinggal sedikit yang masih berlalu lalang di Gedung ini. Kenapa Seokjin menyuruhnya untuk tetap tenang dan menunggu di ruangannya? Semua tampak buru-buru keluar dan pulang ke rumah masing-masing. Apa yang sebenarnya ia rencanakan?

"Permisi

Incoming call ...

"Ya?" Jisoo mengangkat telpon dari nomer tidak dikenal.

HE IS LIFE (end)Where stories live. Discover now