16 : New Born

287 35 6
                                    

Nggggantuuuuk~ =_=)

Untuk di chapter ini, aku mau kasih kesempatan QNA aja deh~ Gak tau nih Ryu gabud -,-

Tapi kalo masalah up kapan.., ya..., liat aja ya neng/kang. Liat situasinya dulu~

Lanjut lah, keburu tidur lagi masih pagi.

++++++++++++++++++++++++++++

"Hm...," Lisa mengamati gerak gerik Chanyeol barusan, Jungkook menatap heran.

"Hm? Kenapa sayang?" Tanya Jungkook, Lisa menggeleng.

Dalam pikiran Lisa, ia bergulat dengan banyak pertanyaan, seperti ini contohnya..

Apakah Chanyeol hanya minta menggambar?

Kenapa tidak dia saja yang menggambar? Konteksnya seperti biasa saja kan?

Atau jangan jangan...

"ASTAGA!! ROSE?!" Lisa kaget karena ia baru sadar kalau tadi Chanyeol adalah pengganti Jimin, maka ia adalah Guardian yang seharusnya ia baca di catatan kakeknya kemarin saat di rumah kayu?! Itu artinya Rose akan menjadi Kontraktor?! Tapi tunggu dulu, ia tidak menandatangani gambar itu beserta detail makhluknya. Lalu apa yang akan ia lakukan dengan gambar itu? Bukankah itu membutuhkan si asli alias pengilustrator?

"Ke-kenapa Lisa?" Wajah Rose seperti anak yang bingung. Lisa masih terdiam sambil membelalakan matanya, ini tidak mungkin.

"Hei... katakan pada ku." Ucap Rose, ia berdiri lalu menggoyang-goyangkan tangan Lisa. Lisa membalasnya dengan senyuman dan sedikit gugup.

"Be.., begini. Kau harus siap dengan apa yang akan kau hadapi.." Ujar Lisa. Rose menelan ludahnya.

_skip keesokan harinya_

Jungkook disuruh Chanyeol untuk persiapan, ia hanya berpakaian seperti biasa, tidak seperti Chanyeol yang memakai setelan jas. Tidak lupa pakai masker.

"Musim kopit si...," Ujar Chanyeol. Jungkook mengangguk.

"Kita mau kemana?" Tanya Jungkook. Chanyeol membuka pintu rumahnya, ia berjalan keluar.

"Ayo, sekalian saja jalan. Kita harus kerumah Eunwoo."

"Kenapa?"

"Ada yang akan terlahir kembali." Ucap Chanyeol. Jungkook mengangkat alis kirinya. Ia tidak begitu mengerti, tapi sepertinya itu berasal dari alamnya.

Intinya, mereka sampai menggunakan portal ke arah rumah Chanyeol. Jungkook membelalakan matanya, rumahnya tidak terlalu besar tapi didalamnya terlihat rapih, seperti rumah kaca tapi ruangan didalamnya banyak sekali computer dan ribuan kertas yang bertebaran berantakan, lalu terlihat didalamnya pula didepan computer si Eunwoo dan beberapa asistennya yang tengah membersihkan ruangannya.

Chanyeol mengetuk pintu dan membuka rumha tersebut. Tanpa adanya basa-basi, Eunwoo melempar sebuah kertas foto yang diperbesar, gambarnya buram, tapi cukup jelas siapa itu.

"Jimin kabur." Ucap Eunwoo singkat. Chanyeol kaget, belum apa apa ia sudah disambut berita yang mengejutkan.

"Ba-Bagaimana bisa?!" Seru Chanyeol. Eunwoo menatap malas Chanyeol, matanya terlihat sedikit sembab.

"Kau tidak tau, betapa lelahnya aku menjaga kertas itu supaya stay didalam tabung. Hoaaaaamh..." Eunwoo tampak begitu lelah, Chanyeol terdiam.

"Simpel saja.., pasti ia ingin dekat dengan kontraktor." Lanjut Eunwoo.

"Dia baru saja pergi tapi kalian bisa lihat sendiri.." Eunwoo menutup wajahnya dengan kertas sambil bersandar di kursinya karena sangat lelah.

"Ia memiliki ekor yang tajam, kemungkinan ia sedikit emosional, atau saat pemrosesan gambar, kontraktor sedang sedih, takut, atau lainnya. Ini kasus wajar..," Chanyeol terdiam sambil mengamati gambar itu lagi.

"Yah... wajar karena memang rata-rata semua Survivor seperti itu. Tapi kita menciptakan Saltire ...," Ucap Eunwoo mulai bangun dan mengambil kopinya. Jungkook menatap datar foto tersebut, wajahnya Nampak sedikit ketakutan, sebagai sesama Survivor, ia mengetahui dengan jelas apa yang terjadi, seolah hatinya terkoneksi dengan apa yang dirasakan oleh Jimin.

MEANWHILE IN PARK HOUSE....

"KYAAAAAAA!!!!!!!" Rose menjerit kerad di mansionnya sendiri, ia terkejut melihat seekor pria yang memiliki ekor dan taring, pria ia diam-diam mendekat dengan tatapan penasaran.

"(endus Rose, endus Rose) Apa ini Rose?" Tanya Jimin perlahan, Rose tidak bisa kabur, ia terpojok.

"THE F*** IS DAT ?!" Rose kaget bukan kepalang, ia triggered gaed ;v

"Maaf atas ketidak sopanan ku," Jimin memberikan 'space' kepada Rose lalu melepasnya dari perlakuannya tadi.

Author Side : [hayooo, posisinya gimana ( ͡° ͜ʖ ͡°)]

"Si-si-si-siapa ka- hmmp?!" Rose bertanya malah ditutup mulutnya dengan jari mungil milik pria manis itu.

"Sshh..., diam." Jimin menatap datar tapi menakutkan. Ia melepas jarinya dan membuat Rose memberikan ekspresi bingung.

Jimin kemudian duduk bersila didepan Rose dan memasang wajah seperti kucing.

"Aku Park Jimin, senang bertemu denganmu ^w^" Jimin memberikan perkenalan singkatnya lalu mengarahkan ekorya kepada Rose, ekor itu berubah wujud menjadi tangan.

Apa yang Rose lakukan selanjutnya? Ia terdiam, tapi wajahnya berubah merah padam begitu melihat reaksi wajah Jimin yang dapat merubah situasi 360o.

"A... a-aku Park Chaeyoung ..." Rose memberikan jabat tangan balik. Mereka berdua melakukan awalan yang baik.

"Jadi.., mari kita lihat." Jimin berdiri, tampak sekali kaki kurus miliknya dengan ekor dibelakangnya. Rose tidak dapat berhenti membellakan matanya dari tubuh orang ini, maksudku makhluk ini.

"Pertanyaan pertama, Dimana aku?" Tanya Jimin sambil bertopang dagu. FYI, Jimin disini hanya menggnakan hoodie dan celana pendek. Itu sangat menggemaskan bagi Rose. Rasanya Rose sangat pusing dengan pemandangan seperti makhluk khayalan didepannya.

Disatu sisi, itu mengerikan, tapi disisi lain, itu menggemaskan... hiks kenapa hidup ini sangat berkontradiksi TwT

-Rose

"Kau dirumahku..." Jawab Rose masih sambil duduk dan mendongak keatas menatap Jimin dengan serius. Jimin mentap sekeliling sambil menggaruk tangannya yang lain.

"Berarti aku tidak salah tujuan. Hmmm, apa kau punya makanan?" Tanya Jimin lagi sambil membuka lemari dan laci mejanya. Rose menatap ekor itu masih dengan kaget, ekornya setelah bergerak akan mengeluarkan cahaya berwarna hitam-biru begitu setelah berjalan atau berotasi.

"... keren." Ujar Rose terpana.

"Apa?" Jimin melihat ke arah Rose yang masih duduk di posisi awal. Rose meggeleng kencang, ia harus menjadi tuan rumah yang baik.

"Tidak. Bukan apa-apa." Rose berjalan ke dekat Jimin perlahan, ia sedikit gemetar, ia takut dengan apa yang dialami oleh Lisa.

"I-ini." Rose memberikan sandwich ikan tuna. Ia yakin Jimin pasti suka. Benar saja, begitu Jimin mendapat makanan itu, ia berhasil tersenyum, ia memakan sandwich itu dengan tenang, maksudku..., antusias.

"Huhm ^^ ini enak." Ucap Jimin. Rose tersenyum.

"Terima kasih." Itu adalah buatannya sendiri, ia merasa sangat senang kalau ada yang mengakui bakatnya. Karena ia adalah anak bungsu di keluarganya, ayahnya sudah pisah sejak lama, ia dibesarkan oleh ibunya dan kakaknya selalu mengejar karirnya, seolah tak ada yang peduli dengan kehidupannya. Tapi mungkin keberadaan Jiimin akan membuatnya sedikit lebih tenang.

"Bisa aku jadi temanmu?" Tanya Rose sambil tersenyum.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Sekian dulu gaes. I lop yu Uwuh.

makasih yang aku gunakan life storynya :v hidup kalian unik gaed, mangad yaaach

Maaf, karena alas an waktu, aku nulis chap ini dikit ._.) Don't hate me plz

VOTE & COMMENT janlup ya yang baik :3

nanti pertanyaan akan ku jawab secepatnya :v tulis next biar aku cepet balik dari dunia hibernasiku.

Sayonara~ ku mawu ilanc dulu

Ryu_[4-5-2020/7.00]

HE IS LIFE (end)Where stories live. Discover now