pesta slug

3.6K 650 761
                                    


Ruang kebutuhan diisi dengan suara tangis Draco Malfoy. Pria itu menidurkan kepalanya pada paha Lavina sembari menangis dan mencurahkan isi hatinya. Lavina mengelus helaian rambut pirangnya dan mencoba menenangkan Draco.

"a-aku tidak bisa melakukan tugas ini, Lav. Bunuh aku sekarang!" Ucap Draco parau.

"Hei, sstt." Tangan kiri Lavina memegang pundak Draco, kanan nya ia gunakan untuk memegang pipi Draco lalu menatap matanya.

"your so fucking strong." Ucap Lavina.

"i'm so proud of you and i'm glad your here with me."

"gapapa sekali kali nangis, sekali kali nolak, jadi pembangkang,"

"you're human too, kamu juga punya hak."

"Tuhan punya cara tersendiri buat kamu bahagia, Draco. Tapi bukan hari ini."

Lavina menghela nafasnya, mencoba tidak menangis juga.

"we're gonna get thru this okay?" Ucap Lavina sembari tersenyum kearah Draco.

Draco memeluk Lavina erat lalu kembali menangis. Lavina merasakan hatinya mencelos melihat keadaan Draco yang sangat kacau, sangat berbeda dengan Draco yang dulu. Ya, keadaan berubah sekarang.

Draco mengendurkan pelukannya, kembali menatap mata hazel Lavina. "Kau tidak akan meninggalkan aku, kan?"

Lavina menggeleng, "i'll be with you."

"promise?" Ucap Draco mengulurkan kelingkingnya.

"Aku berjanji." Ucap Lavina lalu menyambar kelingking Draco.

Lavina dan Draco terkekeh bersama, "Kita seperti anak kecil."

➹➷➹➷➹➷➹➷➹

Perpustakaan bukanlah habitat Lavina. Ia jarang sekali kesini. Jika bukan paksaan Hermione ataupun mencari jawaban pada essay, ia tidak akan sudi menginjakkan kakinya kesini. Otaknya perlahan mendidih.

Lavina dan Harry mendengarkan celotehan Hermione tentang Ron. Ron jarang sekali bersama mereka semenjak berpacaran dengan Lavender. Mereka selalu bermesraan dimana mana, bahkan didepan Hermione sekalipun. Hermione sepertinya cemburu, sepertinya.

"Ron berhak mencium wanita mana saja, aku tidak peduli." Ucap Hermione sembari mengembalikan beberapa buku ke rak.

"Mereka udah nganu belum sih?" Tanya Lavina, sontak mendapatkan tatapan horor dari kedua sahabatnya.

"Bercanda." Ucap Lavina sembari menunjukkan dua jarinya, bukan berpose.

Hermione mengabaikan Lavina lalu kembali berceloteh lagi tentang hubungan Ron dan Lavender. Harry dan Lavina saling bertatapan, seperti memberikan bahasa isyarat lewat tatapannya.

apakah kau peduli?

tidak.

Mungkin seperti itu jika di terjemahkan. Mereka kemudian terkikik, Hermione menoleh dengan tatapan horornya membuat Lavina dan Harry terdiam menahan tawa.

"So, kalian pergi dengan siapa?" Tanya Hermione.

"Memang kita mau kemana?" Tanya Lavina.

"Pentingnya kau tidak bolos saat ada jadwal, Lav! Pesta dansa Slughorn." Ucap Hermione kesal setengah mati, Lavina mengangguk ngangguk paham.

Lavina EllieWhere stories live. Discover now