Helena and Athala

6.8K 1K 855
                                    

Bacanya dihayatin ya, perkata perkata biar masuk ke hati.

kalo bisa sambil dengerin musik yang sedih biar nge feel

terima kasih

●○●○●○●○

Lavina sudah kembali dari Hogsmeade dengan Malfoy, eh Draco. Agak sulit untuk merubahnya karena sudah biasa. Setelah sampai di gerbang Hogwarts, Draco seperti nya pura pura tidak kenal dengannya. Terbukti setelah itu ia langsung menghampiri Pansy dan merangkulnya. Apa apaan?!

Lavina kembali menuju ruang rekreasi Gryffindor sendirian. Lavina sudah biasa berjalan sendiri mengelilingi Hogwarts. Namun terkadang ia diajak Fred dan George untuk menjelajah peta perampok. Sungguh menyenangkan.

Lavina mengucapkan password pada lukisan fat lady, seperti biasa ia sedang bernyanyi. Wanita itu sepertinya terlalu percaya diri dengan suaranya. Apakah ia tidak pernah bertanya pada yang lain dengan? i don't know.

Ruang rekreasi ini sepi, sepertinya yang lain belum datang. Lavina meletakkan barang barangnya di meja, sedikit merapihkan nya. Bekas bungkus sofel yang Parvati minta belum dibuang, namun masih menyisakan setengah isi. Tadi malam baygon yang dibawa Lavina habis, jadi terpaksa hampir seluruh murid Gryffindor menggunakan sofel.

Lavina keluar, lalu duduk di tepi perapian. Perapian ini sedikit mengingatkannya pada ibunya. Ibunya sangat suka dengan suasana yang hangat. Bahkan rumah mereka pun sangat mencerminkan kehangatan.

Hermione datang dengan menepuk pundak Lavina, sedikit mengagetkan. Lavina dengan cepat menghapus air matanya lalu tersenyum.

"Kau sudah pulang?" Tanya Lavina mencoba mengalihkan perhatian.

"Belum, Ya sudah lah! kau fikir ini siapa?"

"IH KO NGAMOK?" Ucap Lavina, lalu mereka terkekeh bersama. Hermione duduk disebelah Lavina. Lavina menyenderkan kepalanya pada bahu Hermione.

"Kenapa tadi kau menangis? cerita padaku."

Lavina tersenyum, lalu menghembuskan nafasnya. "Aku hanya rindu ayah dan bundaku."

Hermione mengelus pundak Lavina, mencoba menenangkan gadis itu.

/sedikit kenangan/

Helena Annais, wanita Ravenclaw itu memeluk anak perempuannya dengan sayang. Mengelus rambutnya yang baru saja mengenal dunia. Athala, pria Hufflepuff, suami Helena merasa sangat bahagia atas lahirnya anak pertamanya. Mereka menamainya 'Lavina Vane Ellie'.

Lavina lahir di keluarga yang sangat terpandang. Lavina merupakan anak yang sangat amat banyak mendapatkan kasih sayag orang disekitarnya pada masa itu.

Keluarga Ellie, keluarga yang sangat lembut, penuh kasih sayang, penuh kehangatan disetiap sudut rumahnya. Bahkan peri rumah mereka anggap seperti keluarganya sendiri. Mereka tidak pernah memandang status darah, kekayaan, dan derajat seseorang.

"Ayah, saat aku berumur 11 tahun nanti kau akan menemaniku membeli perlengkapan di sana kan?" Tanya si kecil Lavina kepada Athala.

"Tentu saja, dear. Ayah dan bunda akan menemanimu sampai lulus." Ucapnya mantap.

"Apakah kau berjanji?" Tanya Lavina sembari mengeluarkan kelingkingnya.

Athala menyambut kelingking Lavina, "Janji."

Saat itu, saat semuanya belum gelap.

Karena kehangatan keluarganya, tentu banyak yang tidak suka dengan perhatian yang keluarga Ellie dapatkan. Muncullah sifat iri dan dengki pada keluarga itu.

Lavina EllieWhere stories live. Discover now