danau

5.3K 891 965
                                    

Ruang rekreasi sedang sepi kali ini, kebanyakan murid sudah tidur. Pikiran Lavina masih disana, ya di kamar mandi prefek. Melihat Cedric, hanya menggunakan celana pendek, telanjang dada, dadanya. . .

Lavina menggelengkan kepalanya, mencoba menghilangkan nya walaupun pasti sulit. Harry bilang ia akan ke kamar mandi prefek pada temgah malam agar tidak ada yang tahu. Lavina, Hermione, Ron, dan Harry sedang menghangatkan diri. Secara tiba tiba sepercik api berubah seperti bayangan Sirius.

"Harry aku tidak ingin berbasa basi, apakah kau meletakkan namamu ke dalam piala api? apa tugas pertamanya?" Tanya Sirius.

"Tidak, aku tidak memasukkan nya. Tugas pertama nya naga." Jawab Harry.

"Sebenarnya kelemahan naga adalah matanya, serang matanya." Ucap Sirius.

"TUHH KAN AKU BILANG BENER, COLOK MATANYA." Ucap Lavina antusias. "Yang telur juga, aku bilang buang ke danau, jadilah tempatnya di danau. Itu sebuah kebetulan atau bagaimana?

Hermione, Ron, dan Harry hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan Lavina. Karena sudah malam, mereka memutuskan untuk kembali kekamar mereka. Terkecuali Harry yang mengendap endap pergi ke kamar mandi prefek.

Lavina sudah mengganti pakaiannya menjadi piyama berwarna ungu kesukaannya. Lavina juga menyemprotkan sedikit baygon di sekitarnya agar tidak ada nyamuk.

●○●○●○●○

Kelas ramuan kali ini tidak terlalu membebankan murid Gryffindor. Tidak ada point yang dikurangi atau detensi, setidaknya mungkin ini yang paling damai dalam sejarah.

"permisi professor snape, apakah aku boleh berbicara denganmu sebentar?" Tanya Lavina. Professor snape hanya menatap lavina dengan sedikit bertanya tanya.

"Apakah kau tidak pernah mencurigai apa yang diminum oleh professor moody?" Tanya Lavina hati hati.

"Tidak."

"Aku sempat tidak sengaja menabrak nya, aku mencium bau... seperti polyjuice. Jika ia meminum polyjuice lalu dimana professor moody yang asli?" Snape menatap Lavina tajam lalu menghampiri nya.

"Kau juga kehilangan beberapa di tempat penyimpananmu bukan? bahan bahan polyjuice?" Ucap Lavina lagi.

"akan ku pertimbangkan lagi, silahkan pergi." Ucapnya lagi, "oke, professor. Terima kasih."

Lavina pun segera meninggalkan ruangan professor snape dengan geram. Masa ia tidak menanggapi ucapannya? Menyebalkan.

Lavina berjalan melewati lorong lorong sendirian, sebenarnya ia ingin menemui Oliver kali ini. Semoga saja Katie sedang tidak ada disampingnya kali ini.

"Hey, Ollie!" Sapa Lavina sedikit canggung. Oliver menoleh lalu tersenyum kepada Lavina.

"Hey, tumben. Merindukanku, hah?" Ucapnya lalu terkekeh.

"pede, bikin indomie yuk! pake telor deh!" Ajak Lavina, Oliver sedikit menimbang nimbang dengan wajahnya. Tanpa basa basi Lavina langsung menarik Oliver menuju dapur Hogwarts.

Lavina menyiapkan panci dan merebus air. Mereka menunggu sampai air mendidih. Lavina memecahkan 2 butir telur kedalamnya. Oliver hanya memperhatikan, entahlah ia lebih suka memperhatikan Lavina saat memasak.

"terus kita masukin mie nya." Ucap Lavina seperti seorang chef. Lavina memasukkan 2 mie dengan perlahan agar tidak berantakan.

Lavina EllieWhere stories live. Discover now