Epilog

6.4K 717 1.5K
                                    


"Avadra kedavra!"

Lavina menutup matanya. Walaupun ia sudah terima walau harus mati, tapi tidak secepat ini. Lavina membayangkan wajah Oliver yang marah akibat ia tidak menuruti perkataannya. Apalagi Aidan, pasti mereka akan sangat marah.

"i'm sorry." Gumam Lavina pelan agar tak terdengar.

BUGH

Dia terjatuh.

Bukan Lavina.

"Sial." Gumam Bellatrix lalu ia pergi dari sana.

Lavina membuka matanya perlahan, memastikan siapa yang terjatuh karena menyelamatkan nya.

ini tidak mungkin

tidak lagi.

"a-aidan . ."

Lavina memeluk tubuh Aidan yang terbujur lemas dan tidak bernyawa tersebut. Mengapa ia kehilangan Aidan lagi?

"AIDANNN!" Teriak Lavina parau.

"MENGAPA KAU MENYELAMATKANKU?"

"AAAAAARGHHH." Teriak Lavina frustasi.

"Kita baru bertemu kembali, aidan. Mengapa kau pergi secepat itu?"

Oliver baru menemukannya, ia juga sangat terkejut bukan main melihat Aidan dan Lavina yang menangis. Oliver langsung menghampiri Lavina, mengelus pundaknya. Ia memberikan kekuatan lewat situ.

"Mengapa . . aku baru bertemu dengannya, Ollie." Tangis Lavina.

"Shhh, aku tau kau sayang padanya Lav. Tapi percayalah, tuhan lebih sayang padanya." Ucap Oliver lalu merangkul bahu Lavina.

➹➷➹➷➹➷➹➷➹

Hogwarts menang.

Voldemort telah di kalahkan.

Lavina tersenyum dan memeluk Oliver karena kemenangan mereka. Semua orang juga nampak bahagia dengan kemenangan yang mereka perjuangkan. Kebanyakan dari mereka sedang berbincang, terkecuali Filch. Ia nampaknya sangat rajin karena sempat menyapu lantai Hogwarts yang berserakan.

"Lav . ."

"Hmm?"

"Happy birthday." Ucap Oliver lalu memeluk Lavina erat.

Oiya, ini 3 Mei.

"Kau sudah berumur 17 tahun ternyata." Ucap Oliver sembari mengelus rambut Lavina.

"Terima kasih karena kau sudah ingat."

"Oiya, ada satu lagi."

Oliver mendekat pada Lavina, menatapnya intens. Sedetik kemudian bibir mereka bertemu, saling melumat. Oliver melepaskan pautannya lalu tersenyum pada Lavina.

"Will you be my girlfriend?"

Lavina tersipu malu, sialan.

"yes, i will."

➹➷➹➷➹➷➹➷➹

19 years later . .


"Astaga!"

Lavina bangkit dari kasurnya, ia merasakan bagian bawahnya nyeri dan sedikit perih, mungkin karena tadi malam. Ia segera berjalan ke kamar anak anaknya untuk membangunkan mereka, ya mereka sudah punya anak.

Lavina EllieWhere stories live. Discover now