Yule Ball (2)

5.8K 955 1.1K
                                    

Lavina merasa gugup bukan main. Rasanya ia lebih baik terjun dari menara Astronomi atau di tikam oleh Aidan daripada seperti ini.

"Hermione, bunuh aku sekarang. Cepat!" Ucap Lavina. Hermione kemudian tertawa.

"Apa sih, Lav! Udah sana cepet, Pangeran sudah menunggu diluar."

Lavina menarik nafasnya lalu menghembuskannya. Rileks, Lav. Ini cuma Yule Ball. Lavina melangkahkan kakinya mantap keluar. Lavina mengintip dari tangga, mencari seseorang. Draco, dia menggunakan jas hitam dan memegang sebuah bunga mawar merah ditangannya.

Lavina menuruni tangga dengan Anggun, ramai sekali orang berhenti disana. Lavina sempat melihat Cedric dan Cho juga. Seketika perhatian mereka tertuju pada Lavina.

"Wow, Harry! Itu Lavina!" Ucap Parvati.

"Dia sangat cantik." Ucap Cedric dengan memandang Lavina, Cho sepertinya salah tingkah. "Terima kasih." Ucapnya.

"no, bukan kamu. Lavina, Lihatlah!" Muka Cho langsung memerah malu.

Lavina memusatkan pandangannya pada Draco, Draco pun demikian. Draco mengulurkan tangannya, Lavina tersenyum lalu menerima uluran tangan tersebut.

"Lav, kau sangat cantik." Ucap Draco masih menatap Lavina. "Jangan melihatku seperti itu, aku malu, pirang!"

Mereka memasuki great Hall yang sudah disihir sangat indah. Draco dengan posesif mengeratkan tangannya, Lavina kemudian penggeplak bahu Draco pelan.

"Jangan bosan mendengar nya, kau sangat cantik, Lav. Sungguh." Ucap Draco seperti bisikan dengan menatap Lavina.

"Kau juga sangat tampan Draco, aku tidak bohong kali ini."

4 juara memasuki Great Hall. Fleur bersama dengan anak Ravenclaw, setau Lavina. Dibelakangnya terdapat Krum, dengan Hermione?! Hermione tersenyum kearah Lavina seperti berkata 'ku bilang apa? terkejut kan?' Dibelakang nya terdapat Cedric dan Cho, sesuai ekspetasi Cho pada lavina. Namun Cedric nampaknya tidak melepaskan pandangannya dari Lavina, Cedric mengedipkan sebelah matanya kepada Lavina lalu kembali pada Cho dengan wajah yang ogah ogah.

Lavina merasakan panas di sekujur pipinya, entahlah itu hanya tindakan kecil. Namun Lavina terlalu berharap lebih. Draco melirik Lavina lalu memutarkan bola matanya malas. ( kek gini 👀-🙄-😒 )

Dansa ini diawali oleh 4 juara tadi, disusul oleh Dumbledore dan McGonagall dan beberapa professor lainnya. Draco menoleh kepada Lavina, Lalu menatapnya. "Mau berdansa?"

"Nggak, mau masak sate kita." Balas Lavina lalu mereka berdua tertawa bersama. Draco menarik lavina menuju tengah. Draco memegang pinggang Lavina dan menggenggam tangannya. Lavina dan Draco mulai berdansa.

Beberapa menit kemudian, musik itu sudah berganti rock. Malfoy melepaskan jasnya, rambut pirang nya sudah sedikit berantakan. Draco menatap Lavina, sedetik kemudian Lavina merasa salah tingkah. Bagaimana tidak? Malfoy.. dengan messy hair.

LAV KUATKAN JANTUNG MU LAV.

"Kenapa? aku tau aku tampan." Ucapnya percaya diri, Lavina langsung membuang wajahnya. Draco kembali mengajak Lavina berdansa dengan alunan musik rock. Meskipun Lavina agak kesusahan dengan gaunnya.

Draco menarik tangan Lavina menjaih dari kerumunan. Draco kembali menatap Lavina, mendekatkan wajahnya perlahan.Draco kemudian mencium dahi Lavina, ia menyeringai.

"Aku akan kembali sebentar." Ucap Draco lalu mencium tangan Lavina.

Lavina merasakan salah tingkah yang benar benar salah tingkah. Lavina mendekati Harry, Ron dan Hermione yang sedang duduk.

Lavina EllieDär berättelser lever. Upptäck nu