mengikuti

3.4K 693 446
                                    

gue yang kemaleman atau kalian yang telat?

➹➷➹➷➹➷➹➷➹

Hujan lebat serta berangin tidak menjadikan alasan pertandingan Quidditch dibatalkan. Lavina ingin sekali mengurungkan niatnya untuk menonton pertandingan Quidditch ini, hujan ini membuatnya tidak bisa memakan kerupuknya. Hampir semua orang sedang menyemangati Ron sekarang, kecuali para Slytherin tentunya. Mereka bahkan membuat sebuah yel yel untuk menjatuhkan kepercayaan diri Ron.

"RON KALO GA MENANG RUMPUT LAUT BUAT AKU YA!" Teriak Lavina dari tribun. Ron menoleh lalu memberikan satu jempolnya dan kembali fokus.

Blaise membawa Quaffle di pelukannya lalu melaju dengan nimbusnya. Dua beater dari Gryffindor itu tidak selihai si kembar Weasley, namun cukup untuk menggantikan mereka. Slytherin membentuk sebuah formasi berbentuk segitiga sama kaki. Blaise melaju dengan cepat lalu membidikkan Quaffle itu kearah gawang. Ron dengan cepat menepis Quaffle itu dengan tangannya, membuat hampir semua orang berteriak terkagum kagum dengan Ron.

Quafle itu diambil alih oleh Ginny. Ia membawa Quaffle itu dengan 2 chaser disisinya. Ginny seperti membuat formasi yang berputar guna membuat lawannya tidak bisa mengejarnya. Ia mendekati gawang Slytherin lalu dengan mantap melemparkan Quaffle. Dua beater Slytherin nampaknya terjatuh karena menabrak gawang mereka sendiri.

Point Gryffindor semakin naik, memunculkan peluang yang sangat besar untuk menang.

Lavina sangat takjub dengan Ron sekarang. Manusia itu mampu membuat semua Quaffle tidak memasuki gawang. Ia menendang, menepis, dan beberapa kali menggunakan kepalanya yang batu. Harry nampaknya melihat snitch. Ia melaju dengan fireboltnya.

Lavina bersumpah serapah pada Crabbe dan Goyle yang mengarahkan bludger kepada salah satu chaser Gryffindor. Lavina mencibir, Hermione menyenggol lengannya dengan wajah yang sumringah.

"Harry!"

"Harry mendapatkan snitch! Gryffindor menang!" Ucap sang komentator.

➹➷➹➷➹➷➹➷➹

Ruang rekreasi sedang ramai merayakan kemenangan mereka, Ron menjadi artis dadakan sekarang. Lavina tersenyum bangga dengan Ron, namun ia harus merelakan satu box rumput lautnya untuk Ron. Hermione dan Harry sepertinya sedang berdebat kecil mengenai Felix Felicis. Lavina kadang bingung, Hermione adalah orang yang cerdas bahkan genius. Apakah ia tidak melihat botol itu masih penuh?

Lavender tiba tiba menyelinap dari kerumunan, menghampiri Ron. Ia tersenyum lalu dengan cepat mencium bibir Ron. Lavina dengan cepat menutup matanya dari adegan itu. Murid Gryffindor menyorak nyoraki mereka, lalu kembali pada kegiatan masing masing. Ada juga yang masih melihat Ron dan Lavender berciuman.

"Semoga mereka menulis rumor dengan nama yang benar." Ucap Lavina. Ia sering sekali tertukar dengan Lavender. Tak apa jika rumornya positif, terkadang rumor yang tidak masuk akal dan terkesan aneh.

Lavina mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Harry dan Hermione, tidak ada. Kenapa mereka sering sekali meninggalkannya sendiri?

"Gini amat ga punya temen." Cibir Lavina.

Lavina bosan ditinggal sendiri, ia bangkit dari sofa dan keluar dari ruang rekreasi Gryffindor. Ia menikmati angin malam di Hogwarts. Nampaknya Dumbledore memberikan kebebasan hari ini, tidak ada Filch dan kucing sialannya.

Lavina bersenandung pelan, lagu itu terngiang ngiang di telinganya sepanjang hari. Tadi pagi sebelum sarapan, Lavina menerima surat dari Oliver, ia akan bertanding katanya. Lavina berharap kepalanya tidak terkena bludger lagi yang menyebabkan ia lupa ingatan.

Lavina EllieWhere stories live. Discover now