battle of hogwarts (3)

3.1K 620 639
                                    

"Kalian bertempur dengan berani tapi sia sia, aku tak mengharapkan ini. Setiap darah penyihir yang tertumpah adalah pembuangan yang sia sia."

"Aku akan menyuruh pasukanku mundur . . saat mereka mundur, bawa yang mati dengan bermartabat."

"Harry Potter, aku sekarang bisa berbicara langsung padamu. Pada malam ini, kau membiarkan teman temanmu mati untukmu dari pada menghadapiku sendirian. Itu sangat memalukan temuilah aku dihutan terlarang dan hadapilah takdirmu."

"Jika kau tak melakukannya, akan kubunuh semua pria, wanita, dan anak anak yang berupaya menyembunyikanmu dariku."

Suara itu menghilang. Lavina masih bersimpuh di samping Snape, masih terisak. Ia sedikit menyesal karena baru mengajaknya berbicara sekarang.

"Kami turut berduka, Lav. Tapi kita harus kembali ke Hogwarts untuk mengetahui apa yang Snape maksud." Ucap Harry.

Lavina mengangguk, ia mencoba berdiri namun tidak bisa. Tubuhnya sangat lemas tidak karuan. Ron dengan cepat memapah Lavina dan membantunya berjalan dengan hati hati.

Mereka seperti tidak mengenali Hogwarts sekarang. Bangunannya sangat hancur, sedikit sekali yang tersisa. Disini juga sangat sepi, kemana yang lain? jam berapa sekarang?

Hermione bergantian memapah Lavina, Ron membuka pintu Great Hall. Semua orang berada disana sekarang, sedang berduka. Lavina perlahan berjalan sendiri, melihat semua orang yang sedang berduka.

"Begini, dia sudah tiada." Ucap Professor Trelawney sembari menutup kainnya.

"LAVINA!"

Sebuah pelukan tiba tiba ia terima secara mendadak, pria tersebut menangis dalam pelukannya. Oliver merengkuhnya erat, seolah tidak ingin kehilangannya lagi.

"DARI MANA SAJA KAU? KAU INGIN AKU MATI, HAH?!"

"Shhh, calm down." Ucap Lavina menenangkan Oliver.

Lavina sangat terkejut tatkala melihat mayat Fred, tubuhnya merasa mati rasa seketika. Keluarga Weasley nampaknya sangat kehilangan dengan kepergian Fred. Lavina mengendurkan pelukannya dari Oliver, memberikan kode lalu ia menghampiri Ginny.

"Lav . ."

"I know."

Lavina menarik Ginny dalam pelukannya, gadis yang biasanya tegar tersebut sekarang menangis terisak dalam pelukannya. Lavina menepuk bahu Ginny, memberikan energi positif padanya.

Lavina lebih terkejut lagi saat melihat tubuh Sirius, Lupin, Tonks yang terbaring lemah. Ia menatap Ginny, meminta penjelasan.

"Sirius meninggal karena menyelamatkan George yang sedang lengah dari Bellatrix. Mereka awalnya bertempur hebat sampai akhirnya Bellatrix membunuh dengan kutukan tak termaafkan." Jelas Ginny.

➹➷➹➷➹➷➹➷➹

"Harry, kau mau kemana?" Tanya Lavina.

Oliver tertidur di paha Lavina karena kelelahan, Lavina tidak tega untuk membangunkannya. Lavina mengambil sebuah kain lalu meletakkan kepala Oliver disitu lalu menghampiri Harry.

"Aku akan pergi sekarang."

"Kau gila?! kau tidak boleh menyerahkan dirimu sendiri." Sergah Lavina.

"Apa yang kau ketahui dari pensieve, Harry?" Tanya Lavina.

"Ada alasan mengapa aku bisa mendengar mereka, horcrux horcrux itu. Kurasa aku sudah mengetahuinya, dan kurasa kau juga sudah mengetahuinya."

Lavina EllieDonde viven las historias. Descúbrelo ahora