sama, namun beda

3.6K 681 542
                                    

hayo telat berapa menit😏

➹➷➹➷➹➷➹➷➹

Kebingungan mulai merasuki pikiran Lavina dan Hermione. Murid baru itu sangat mirip dengan Aidan. Badannya, matanya, tinggi nya, seperti kembar. Namun Lavina ingat betul bahwa Aidan tidak memiliki kembaran, ia pernah bercerita sendiri waktu itu.

Apa mungkin reinkarnasi?

Aidan saja baru meninggal 1 tahun yang lalu.

Sangat tidak mungkin.

Matanya tidak bisa terpejam, Five terus merasuki pikirannya. Lavina bangun dan menyemprotkan baygon ke langit langit, nyamuk di Hogwarts 2× lebih besar daripada di Indonesia. Lavina bahkan harus menggunakan sofel lagi agar terbebas dari nyamuk.

Lavina meminum segelas air yang ada di mejan nya, sedetik kemudia ia menyemburkan nya kembali membuat Hermione terkejut.

"Baygon nya masuk ke air! Pait!" Ucap Lavina mencoba memuntahkan air tersebut.

"Pentingnya imunisasi pada saat bayi."

"Lebih baik kita ke Madam Pomfrey, daripada kau mati keracunan." Ucap Hermione lalu memapah Lavina menuju Hospital Wings.

Hermione membuka pintu, kosong. Ia menuntun Lavina untuk duduk di salah satu kasur sembari menunggu Madam Pomfrey tiba.

Madam Pomfrey datang dari luar langsung menuju sebuah lemari dan mengambil sesuatu. Ia membuka ramuan itu lalu meneteskan nya di gelas. Ia juga mencampurkan sedikit air disana. Madam Pomfrey memberikannya pada Lavina.

"Rasanya mungkin akan aneh, lagi pula mengapa kau bisa sampai meminum racun serangga?" Ucapnya.

Lavina menatap isi gelas itu, menjijikkan. Warnanya hijau dan kenyal seperti ingus bayi. Lavina meminum dengan cepat dan tidak bernafas. Fia bilang saat minum obat yang pahit, ia harus menahan nafas. Entah apa faedahnya.

"Kalian boleh kembali ke asrama sebelum Severus menemukan kalian." Pesan Madam Pomfrey.

Lavina dan Hermione mengangguk lalu berterima kasih. Mereka keluar dari Hospital Wings sembari mendengarkan celotehan Lavina tentang ramuan yang ia minun tadi.

"Itu seperti ingus bayi, kenyal dan ewwh." Ucap Lavina mendeskripsikan sesuatu.

"Membayangkan nya saja membuat ku ingin muntah, apalagi merasakannya." Balas Hermione.

Mereka terkekeh pelan. Mata Lavina menangkap sesuatu, seseorang yang mengendap endap. Bukan seorang, dua orang. Lavina menarik tangan Hermione untuk bersembunyi. Hermione kebingungan, ia meminta penjelasan pada Lavina.

"Itu Malfoy! dan murid baru itu, siapa namanya?" Ucap Hermione hampir berteriak, Lavina dengan cepat membungkam mulut gadis itu.

"Lima, eh- Five." Ucap Lavina, salah. Tidak salah sebenarnya, bahasa indonesianya Five kan Lima.

Mereka mengendap endap mengikuti Draco dan Five. Mereka berjalan pelan pelan agar tidak menimbulkan suara yang membuat mereka tertangkap. Lavina yang bodoh, ia tidak sengaja menginjak salah satu kayu yang membuat Draco dan Five menoleh. Lavina dengan cepat membawa Hermione untuk berteleportasi ke depan asrama mereka.

Five melangkah mundur untuk mengecek, ia merasakan seseorang ada disana. Ia juga merasakan sesuatu energi yang ia ketahui.

"Apa ada yang salah?" Tanya Draco kepada Five.

Five mengangkat bahu nya, "aku merasakan seseorang baru saja berteleportasi dari sini."

Lavina menghela nafasnya lega. Hermione juga demikian, ia kemudian menatap mata Lavina tajam.

Lavina EllieWhere stories live. Discover now