Day 23 : When You Feel Attached

1.9K 379 46
                                    


Sudah lumayan siang, Dirga terlihat berjalan ke sana ke mari di sekitar Adipati. Bahkan sempat mengelilingi lapangan di depan sana.

"Cari apa?" tanya Yerin melihat Dirga melongokan kepalanya ke sana ke mari. Dirga memasukan tangannya ke dalam saku almamater, melengos begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Yerin. Membuat gadis itu menyipitkan mata curiga.

"Dia cari apaan sih? Daritadi muter – muter mulu," ujar Yerin menatap Hoshi dan Dania yang tengah berusaha menyalakan tungku di belakang Adipati.

"Tau tuh, dari tadi gue liat dia jalan ke bukit sana terus balik turun, muter ke depan, ke sini lagi, ke bukti lagi, terus muter lagi," terang Dania yang memang sejak tadi ada di belakang tengah mengurus tungku.

"Cari kolor kali," seloroh Hoshi lalu meniup songsong, sebuah bamboo kecil yang bolong untuk memberi angin pada tungku.

"Beneran ngefek nih alat," komentar Hoshi takjub. Api tungku langsung berhasil menyala begitu ia meniup songsong tadi.

"Pinter si Ibu ngasih tahunya," lanjut lelaki itu girang.

"Dikasih tahu Ibu tetangga?" tanya Yerin, Hoshi mengangguk. "Dikasih gratis malah nih songsong-nya."

"Baru tahu gue ada alat beginian," sahut Dania.

Yerin tersenyum melihat Hoshi bersemangat untuk meniup tungku lagi, sampai matanya menangkap pergerakan Dirga yang kembali muncul dari depan.

Gadis itu langsung berdecak, "Nyari apaan sih lo?!" kesal Yerin.

"Pusing gue liat lo muter – muter mulu. Kalo gak ada kerjaan mending potongin sayur sana, buat makan siang," ujar Dania.

Dirga berdehem, "kerjaan gue udah beres ya. Jadwal masak makan siang kan bukan gue."

"Eh, si Arin mana sih? Kok gue gak liat dia? Katanya dia mau bikini pisang bakar ntar sore," ujar Hoshi.

Dirga yang sudah hendak kembali memutar tubuh menuju halaman depan terhenti langkahnya, diam di balik tiang kayu.

"Dia nemenin Kak Juan ke pasar," jawab Dania.

"Naik apa? Minjem motor anak Bu kadus lagi?" tanya Yerin. Dania menggeleng.

"Enggak, sekarang kita punya motor sewaan sampai beres kegiatan," jelas Dania tersenyum.

Yerin dan Hoshi menganga di tempat. "Serius?" tanya keduanya bersamaan.

"Serius. Anak Bu Kadus harus balik sekolah ke kota, jadi motornya gak dibawa. Malu katanya udah butut, jadi disewain deh ke kita. Kak Juan yang cerita tadi," terang Dania.

Yerin dan Hoshi menganggukan kepala mengerti. Dirga yang tak jauh masih diam mencerna informasi yang didapatnya. Lelaki itu tiba – tiba teringat ketika ia dan Arin ditugaskan ke pasar bersama beberapa minggu lalu.

"Dir, lo kalo mau diem di sana, mending bantuin kita masak nasi ini," tutur Yerin yang kembali melihat Dirga.

"Gak, gue sibuk," balas Dirga lalu pergi.



.....



Di pasar, Arin dan Juan tengah sibuk belanja berdua.

Sekalian belanja bahan makanan dan beberapa alat praktek yang kurang.

"Penganten baru?" tanya seorang pedagang.

Juan dan Arin terdiam mendengarnya, tangan Arin yang tengah memilih wortel terhenti, wajahnya mendadak kaku dan malu bersamaan. Sementara Juan langsung tersenyum dan menggeleng.

BERTIGABELAS | 47 Days With Them✔ [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now