SURVIVED | 39

1.4K 181 39
                                    

Song for this chapter:

𝓓𝓸𝓷'𝓽 𝓵𝓮𝓪𝓿𝓮 𝓶𝓮
𝓘 𝓫𝓮𝓵𝓲𝓮𝓿𝓮 𝓼𝓽𝓪𝓻𝓽 𝓻𝓾𝓷𝓷𝓲𝓷𝓰
𝓝𝓸 𝓮𝓷𝓭𝓲𝓷𝓰... 𝔂𝓸𝓾'𝓻𝓮 𝓶𝔂 𝓱𝓮𝓪𝓻𝓽𝓫𝓮𝓪𝓽
𝓝𝓸 𝓶𝓪𝓽𝓽𝓮𝓻 𝔀𝓱𝓪𝓽 𝓻𝓪𝓲𝓷 𝓯𝓪𝓵𝓵𝓼
𝓝𝓸 𝓶𝓪𝓽𝓽𝓮𝓻 𝔀𝓱𝓪𝓽 𝓭𝓪𝓻𝓴𝓷𝓮𝓼𝓼 𝓮𝓻𝓪𝓼𝓮𝓼
𝓘'𝓵𝓵 𝓭𝓮𝓯𝓲𝓷𝓲𝓽𝓮𝓵𝔂 𝓼𝓪𝓿𝓮 𝔂𝓸𝓾
𝓨𝓸𝓾 𝓪𝓻𝓮 𝓷𝓸𝓽 𝓪𝓵𝓸𝓷𝓮

Don't Leave Me by BTS


Previous chapter:
Mobil yang ku kendarai mulai membelah jalanan, semuanya terasa baik-baik saja hingga pada saat aku menginjak pedal rem, aku merasa ada yang bermasalah. Mobil tidak kunjung melambat meski sudah ku rem. Aku menarik napas, berusaha setenang mungkin menghadapi masalah ini.

Semalam tidak ada yang bermasalah dengan mobilku kenapa tiba-tiba hari ini remnya tidak berfungsi?!

Sial!

Sial!

Aku mengepalkan tanganku dan meninju setir berulang-ulang bersamaan dengan umpatan-umpatan yang terus keluar dari mulutku.

***

Vally termenung di dalam ruang inap Jimin yang terbaring lemah menggunakan alat bantu pernapasan juga monitor di samping ranjang. Air mata sudah mengering dikedua sisi pipi. Matanya sudah sembab akibat menangis terus menerus. Seharian ini ia tidak keluar dari ruangan Jimin. Dengan setia ia menemani hingga lupa dengan Jiwon yang terbengkalai.

Jiwon berada di rumah dengan Bibi Rin untuk menjaga. Juga ibunya yang langsung terbang ke Seoul setelah mendapat kabar bahwa menantunya kecelakaan.

Ia hanya memandangi Jimin terpejam, mengenggam erat satu tangannya sambil merapalkan doa, berharap Jimin segera sadar. Sudah sehari setelah kecelakaan Jimin belum juga tersadar—suaminya koma.

"Andai kau ikut bersama kami—hiks, hiks," Vally melirih dengan isakan tangis yang kembali muncul. Firasat buruk yang ia rasakan ternyata terjadi.

Kepala Vally mendongak melihat salah satu kaki Jimin yang sengaja dinaikan menggunakan sebuah tali khusus. Dari data penyelidikan polisi, mobil Jimin menabrak pembatas jalan karena itu membuat kepalanya menghantam kuat setir sementara kedua kakinya terjepit dan kondisi kaki kanan yang lebih parah.

Ayah dan ibu mertuanya terkejut setengah mati saat Vally memberi kabar bahwa Jimin kecelakaan, sampai-sampai ibu mertuanya pingsan.

Berita-berita diseluruh stasiun televisi gencar memberi informasi mengenai kecelakaan mobil. Dari pihak keluarga, baik Jimin dan Vally sama-sama bungkam. Membiarkan kuasa hukum yang menyelesaikan kabar duka ini. Pihak keluarga pun jelas tidak akan sanggup untuk memberitakan dengan sendiri mengenai kondisi Jimin.

"Jimin... sadarlah," ujar Vally pelan hampir tidak terdengar. Vally menunduk menatap nanar genggaman tangan mereka. "Kau selalu berjanji untuk melindungi diriku dan Jiwon tapi kau lupa untuk menjaga dirimu sendiri, Ji." Vally tertawa sumbang mengingat semua janji yang Jimin berikan padanya. Jimin membuktikan ucapannya, namun berdampak buruk bagi dirinya sendiri. Ia lupa untuk menjaga dirinya sendiri. "Jika kau seperti ini, siapa yang akan menjaga ku dan Jiwon?" Tetesan-tetesan air mata lagi-lagi membasahi kedua pipi Vally.

SURVIVED [end]Where stories live. Discover now