SURVIVED | 46

1.6K 182 22
                                    

Song for this chapter:

𝓣𝓱𝓮 𝔀𝓸𝓻𝓵𝓭'𝓼 𝓷𝓸𝓽 𝓹𝓮𝓻𝓯𝓮𝓬𝓽, 𝓫𝓾𝓽 𝓲𝓽'𝓼 𝓷𝓸𝓽 𝓽𝓱𝓪𝓽 𝓫𝓪𝓭
𝓘𝓯 𝔀𝓮 𝓰𝓸𝓽 𝓮𝓪𝓬𝓱 𝓸𝓽𝓱𝓮𝓻, 𝓪𝓷𝓭 𝓽𝓱𝓪𝓽'𝓼 𝓪𝓵𝓵 𝔀𝓮 𝓱𝓪𝓿𝓮
𝓘 𝔀𝓲𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓵𝓸𝓿𝓮𝓻, 𝓪𝓷𝓭 𝓘'𝓵𝓵 𝓱𝓸𝓵𝓭 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓱𝓪𝓷𝓭
𝓨𝓸𝓾 𝓼𝓱𝓸𝓾𝓵𝓭 𝓴𝓷𝓸𝔀 𝓘'𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝓽𝓱𝓮𝓻𝓮 𝓯𝓸𝓻 𝔂𝓸𝓾

𝓦𝓱𝓮𝓷 𝓽𝓱𝓮 𝔀𝓸𝓻𝓵𝓭'𝓼 𝓷𝓸𝓽 𝓹𝓮𝓻𝓯𝓮𝓬𝓽
𝓦𝓱𝓮𝓷 𝓽𝓱𝓮 𝔀𝓸𝓻𝓵𝓭'𝓼 𝓷𝓸𝓽 𝓴𝓲𝓷𝓭
𝓘𝓯 𝔀𝓮 𝓱𝓪𝓿𝓮 𝓮𝓪𝓬𝓱 𝓸𝓽𝓱𝓮𝓻 𝓽𝓱𝓮𝓷 𝔀𝓮'𝓵𝓵 𝓫𝓸𝓽𝓱 𝓫𝓮 𝓯𝓲𝓷𝓮
𝓘 𝔀𝓲𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓵𝓸𝓿𝓮𝓻, 𝓪𝓷𝓭 𝓘'𝓵𝓵 𝓱𝓸𝓵𝓭 𝔂𝓸𝓾𝓻 𝓱𝓪𝓷𝓭
𝓨𝓸𝓾 𝓼𝓱𝓸𝓾𝓵𝓭 𝓴𝓷𝓸𝔀 𝓘'𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝓽𝓱𝓮𝓻𝓮 𝓯𝓸𝓻 𝔂𝓸𝓾

If We Have Each Other by Alec Benjamin

Previous chapter:
Beruntung rasa kemanusiaan dan akal sehatnya masih berjalan juga berfungsi dengan baik. Jika tidak, rasanya Vally akan membalaskan dendamnya terhadap Sooyoung. Vally juga enggan mengotori tangannya demi wanita seperti Sooyoung.

Lagipula, semua manusia akan mendapat hasil yang ia tanam sendiri.

***

"Jimin..." Lirih Vally pelan, memanggil Jimin yang masih menutup matanya rapat. "Aku tidak tahu harus memulainya dari mana. Aku takut kau akan bersikap seperti kemarin jika melihat ku di sini."

Ibu jari Vally mengusap pelan punggung tangan Jimin yang terasa dingin. "Aku memaklumi sikapmu kemarin karena aku tahu kau sangat terpuruk dengan kondisimu saat ini, tapi kau tidak perlu khawatir sama sekali..." Monolognya seakan sedang berbincang bersama Jimin.

"Aku tidak mau mengkhianati janjiku dengan Tuhan di altar saat hari itu—hari pernikahan kita. Aku akan selalu berada di sisimu, kapan pun yang terjadi." Kedua mata Vally terpejam, bayangan pernikahannya beberapa waktu silam terputar detik ini. "Kau memang tidak menjanjikanku pernikahan kita selalu berjalan mulus, karena itu tidak akan mungkin. Aku tahu kenyataan tersebut. Tapi, kau menjanjikan ku satu hal yang selalu aku ingat sampai kapan pun."

Mata Vally sekarang terpaku pada cincin pernikahan yang ia kenakan. "Kau berjanji tidak akan pernah membuatku menyesal karena telah memilihmu sebagai pasanganku. Kau telah membuktikannya. Kau selalu mampu membuatku bahagia dan menjadi wanita beruntung di dunia. Sekarang... Biarkan aku yang menjanjikan hal itu padamu. Aku berjanji tidak akan menyesal menjadikan ku sebagai istrimu, Ji. Aku akan selalu berusaha semampuku menjadi pasangan terbaik untukmu."

Tanpa disadari, air mata Vally menetes perlahan dan ia membiarkan terus mengalir. "A—aku tidak malu seperti yang kau bilang kemarin, aku akan te—terus di sisimu, sungguh. Aku akan menemani dan menyemangatimu sampai kau sembuh nanti, aku yakin kau bisa. Karena Park Jimin, suami yang ku kenal pantang sekali dengan menyerah." Sambungnya diiringi tangisan kecil. "Park Jimin yang ku kenal itu, selalu optimis, percaya diri, dan selalu berusaha untuk meraih yang ia inginkan. Jadi, jangan menyerah, ya, Ji? Aku tahu kau bisa melewati cobaan ini."

SURVIVED [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang