SURVIVED | 37

1.6K 205 78
                                    

Baca author's note di akhir cerita ya jangan lupa kasih vote dan komen sebanyak-banyaknya.
Happy reading!💜

Song for this chapter:

𝓝𝓸𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰'𝓼 𝓰𝓸𝓷𝓷𝓪 𝓱𝓾𝓻𝓽 𝔂𝓸𝓾 𝓫𝓪𝓫𝔂
𝓐𝓼 𝓵𝓸𝓷𝓰 𝓪𝓼 𝔂𝓸𝓾'𝓻𝓮 𝔀𝓲𝓽𝓱 𝓶𝓮, 𝔂𝓸𝓾'𝓵𝓵 𝓫𝓮 𝓳𝓾𝓼𝓽 𝓯𝓲𝓷𝓮
𝓝𝓸𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰'𝓼 𝓰𝓸𝓷𝓷𝓪 𝓱𝓾𝓻𝓽 𝔂𝓸𝓾 𝓫𝓪𝓫𝔂
𝓝𝓸𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰'𝓼 𝓰𝓸𝓷𝓷𝓪 𝓽𝓪𝓴𝓮 𝔂𝓸𝓾 𝓯𝓻𝓸𝓶 𝓶𝔂 𝓼𝓲𝓭𝓮

Nothing's Gonna Hurt You Baby by Cigarettes After Sex

Previous chapter:
"Jadi sekarang kita berteman?" Vally tersenyum mendengar pertanyaan Hyena sebelum mengangguk pelan.

Tak berselang lama, suara langkah lari terdengar hingga wajah panik seorang Park Jimin terlihat kedua pasang mata Vally. Perasaan khawatir seketika menyerang Vally, belum sempat bertanya, Jimin segera mendahuluinya.

"Kita kembali ke hotel sekarang!"

***

Lantas jantung Vally berdegup sangat cepat mendapati sang suami berlari tergesa-gesa menghampirinya dengan wajah panik. "Ada apa?" Tanyanya pada Jimin yang susah berada dihadapannya. "Kenapa panik seperti itu?" Lanjutnya khawatir. Berharap tidak ada kejadian buruk terjadi. Kerutan di dahi kian tampak, pasalnya Jimin tak juga menjawabnya.

"Oppa ada apa?" Hyena bertanya dengan Jiwon yang berada di dalam gendongannya.

Ekspresi yang sedang dituntut menjawab tak dapat ditebak, ia mengulum bibirnya sementara tangannya menggaruk belakang kepalanya. "Ada apa dengan kalian?" Semua kepala menoleh ke sumber suara, tak lain adalah Bibi Seunghee yang baru datang kembali dengan tangan yang masih menggenggam ponsel.

Derap langkah terdengar bersamaan tawa kecil yang mengalun, "Jimin, berhenti sekarang dan kau harus bertanggung jawab."

Itu adalah pernyataan dari sang paman—berdiri dipijakan tangga terakhir. Matanya menyorot kepada Jimin. "Paman, ada apa?" Vally kembali bertanya.

"Kau tahu cita-cita suamimu saat duduk di sekolah dasar?" Kepala Vally menggeleng, bingung tentang maksud dari pertanyaannya. "Jimin dahulu ingin menjadi seorang aktor dan yang tadi hanya lah akting. Ternyata dia sedikit berbakat, terlihat dari ekspresi panik kau dan Hyena saat ini."

Mendengar penjelasaan paman, sorot tajam mata Vally segera tertuju pada Jimin, si pelaku. "Kau hanya akting?!" Tanya kesal sambil memegang dada kirinya, "aku hampir terkena serangan jantung, kau tahu!" Vally menghela napas, menghempaskan tubuhnya ke sofa lalu mengambil bantal kecil dan melemparkannya pada Jimin. Namun pria itu dapat langsung menangkisnya.

Paman dan bibi jelas tertawa lepas melihat tingkah pasutri ini. "Oppa ada-ada saja, Vally eonni hingga pucat sekali tadi." Cicit Hyena yang ikut berdiri, menggerakan tubuhnya agar Jiwon tetap tenang di dalam gendongan.

SURVIVED [end]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz