Chapter 1🌈

293 75 52
                                    


Hello Readers💜

Aku harap pertemuan ini hanyalah suatu kebetulan bukan kenyataan

~Olly Risfa Ardianto~

"MAMA!"teriak seorang gadis yang baru saja memakai seragamnya

"Olly, bisa gak pagi-pagi gak usah teriak. Mama heran sama kamu doyan banget teriak,"kata perempuan paruh baya itu

"Aduhh bu dor. Dasi Olly mana,"

"Bukannya kamu taro di tas ya?"

Olly membuka tasnya dan benar saja benda yang baru saja dicari berada disana. Dorina yang sedang berkacak pinggang geram melihat anak semata wayangnya. Ingin berkata kasar tapi apalah daya untung sayang. Begitulah wajah Dorina penuh isyarat. Tidak heran setiap ibu pasti tau dimana benda yang sedang dicari itu berada. Ibu selalu ajaib saat anaknya perlu mencari dan perlu memakai.

                                 🌟🌟🌟

"Ma, papa prince dimana?" tanya Olly sambil mengolesi roti tawarnya dengan nutella

Wanita paruh baya itu melirik anak gadisnya"Selingkuh mungkin," jawab Dorina asal ceplos

Dengan mode drama shock Nya " Astagfirulloh mama, jangan ngada-ngada deh!"

"Sudah sana berangkat. Nanti kamu terlambat," kata dorina

Olly cengesan pertanda ingin meminta sesuatu" Hm itu bu dor, "

Dorina mencebikkan bibirnya" Helleh. Mama, tau nih," merogoh dompetnya

"Pulang sekolah ingat kerjaan rumah. Liat setrikaan tuh numpuk,"titah Dorina lagi

Olly melihat beberapa uang recehan mendarat ditangannya. Dengan semangat 45 Olly menyalam Dorina" Hehehe. Siap bu dor kesayangan Pak Prince. Bye Mamiku sayang," kata Olly

Olly Risfa Ardianto atau biasa dipanggil Olly atau Ly oleh orang terdekat. Perempuan semacam dirinya lebih dikenal bar-bar. Wajar saja dari cara berjalan yang tidak pernah anggun layaknya seorang perempuan. Bagi Olly sendiri mengubah sifat untuk disukai orang lain sama sekali tidak penting. Olly mencintai dirinya sendiri termasuk kelebihan dan kekurangannya

Olly terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ibu nya hanya seorang pedagang dikantin tempat ayah nya bekerja. Dan ayah nya bekerja sebagai karyawan biasa. Dibanding dengan teman teman yang kaya. Olly tidak pernah merasa minder. Hanya perlu berjuang melawan kebodohan yang ia punya.

🌟🌟🌟

Olly sudah sampai di sekolahnya SMA Nusa Bangsa. Sambil bersenandung kecil Olly berjalan menuju kelasnya. Sekolah begitu ramai, membuatnya santai menuju kelasnya. Anggap saja melirik-lirik anak basket yang sedang sibuk dengan bolanya. Kebiasaan sebelum memulai hari adalah mencuci mata dengan asupan cogan. Dunia gak akan indah tanpa cogan, gitu sih kata Olly.

"Olly?"panggil Atika
salah satu siswa SMA Nusa Bangsa teman sekelas Olly

Olly memalingkan wajahnya ke arah sumber suara"Apa,"jawab Olly

"Dihh. Pagi-pagi udah kaya singa mau nerkam mangsa. Alias serem,"cibir Atika

"Apa Atika cantik?"tanya Olly dengan gaya Sok manisnya

"Cuma mau bilang selamat pagi Olly, cantik,"Atika tertawa lepas saat dirinya berhasil membuat Olly marah

"Hehehe,"Olly tertawa kecil seraya mengikuti tawa atika

"Gimana beb. Udah siap belum ujian hari ini?"

"Belum. Otak gue, ngelag kalo mau belajar, "jawab Olly jujur. Sudah dapat ditebak bahwa diri Nya tidak bisa fokus saat belajar

Epiphany Of LoveWhere stories live. Discover now