1 9

795 57 0
                                    

Nara dan Daeha memarkirkan mobilnya tepat berada di depan pintu mansion. Mereka turun dan tak lupa dengan belanjaan yang sangat banyak itu. Para bodyguard yang membuka pintu untuk nyonya besar merasa kagum akan kecantikan para wanita Bangtan ini. Dengan gaya rambut baru dan juga penampilan mereka yang terlihat seperti anak muda membuat para wanita yang melihatnya iri.

Penampilan mereka yang berbeda dengan  rambut dan kuku yang mereka beri warna sukses membuat mereka seperti artis artis yang ada diluar sana. Beberapa para maid membantu membawakan belanjaan kemudian mereka taruh di ruang keluarga yang biasanya mereka gunakan untuk bersantai.

Bangtan yang turun bersamaan kaget dengan apa yang mereka lihat sekarang. Para wanita ini berbeda sungguh berbeda. Bangtan langsung menghampiri pasangan mereka dan mengajaknya untuk kembali ke kamar. Bangtan tak henti hentinya mengucapkan kata pujian kepada pasangan mereka.

Namjoon membawa beberapa belanjaan yang dibeli oleh Suji. Mereka masuk ke kamar Namjoon dan meletakkan belanjaan tersebut di ranjang yang biasanya Namjoon tempati. Ngomong ngomong tentang kamar kalian jangan salah Suji, Minjun dan juga jieun mereka tidak satu kamar dengan pasangannya, melainkan mereka bertiga berada di kamar yang sama.

Dan mereka akan pindah jika mereka telah sah menjadi suami istri. Kembali ke topik, Namjoon tersenyum dengan apa yang ia lihat sekarang. wanita mungil nan cantik dengan rambut yang ia rubah warna menjadi grey dan jangan lupakan kuku yang ia cat menjadi dark lilac, membuat Namjoon terpesona berkali kali lipat.

"mengapa kau memilih warna ini?" Tanya Namjoon dengan mengelus rambut Suji, Suji pun memeluk Namjoon dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Namjoon.

"Entahlah, hatiku yang mengarahkan ku untuk memilih warna ini" jawaban Suji membuat Namjoon terkekeh pelan, lalu menganggukkan kepalanya.

"Warna ini sangat cocok untukmu sayang"

"Terimakasih Oppa, oh ya apa aku dan lainnya tadi lama?"

"Tidak tahu, kita sedang rapat dan juga tak memikirkan kalian sedikitpun" Suji langsung melepas pelukannya dan menatap Namjoon tajam.

"jadi Oppa tidak memikirkan ku?"

"Iya, aku tidak memikirkan mu, tapi saat rapat saja setelah rapat selesai aku mencari mu kau sudah pulang atau belum, makan sudah belum, dan sebagainya"

Perkataan Namjoon membuat Suji tersenyum dan memeluk Namjoon kembali. Namjoon tertawa sampai menyembunyikan matanya yang sipit.

Minjun tengah berada di kamar Yoongi dengan  Yoongi tiduran di samping Minjun yang duduk. Jujur Minjun sekarang takut bagaimana tidak, Yoongi diam saja sambil menutup matanya dan Minjun duduk tegak tanpa bergerak sedikitpun.

"Apa kau menghabiskan uangku?" Minjun segera menatap wajah putih Yoongi itu.

"Aku akan menggantinya" Minjun menjawab dengan singkat padat dan jelas. Yoongi yang tiduran langsung bangkit untuk duduk. Kemudian menarik dagu Minjun untuk menatapnya.

"Aku hanya bercanda bodoh" ucapan Yonggi membuat Minjun kesal dan menepis tangan  Yoongi yang ada di dagunya. Kemudian ia membuka ponsel.

"Yak, kenapa kau sekarang cepat marah? " biasanya Minjun hanya memalingkan wajahnya sembari mendengus kesal, setelah itu ia akan mencari topik agar tidak canggung. ia sudah biasa mendengarkan kata "bodoh" yang Yoongi keluarkan untuknya.

Minjun menaruh kembali ponselnya dan menatap Yoongi horor "aku capek dan kau bisa bisanya menanyakan uang setelah itu mengatai ku bodoh, dasar laki laki tak punya perasaan"

"Oh kau sekarang marah padaku? baiklah aku minta maaf karena aku salah maafkan aku" Minjun yang mendengar kalimat yang Yonggi lontarkan sedikit tersenyum, dan jangan lupakan ekspresi wajahnya yang imut membuat Minjun takluk.

"Ya ya ya aku maafkan" Yoongi tersenyum dan langsung memeluk wanitanya ini dengan erat.

Hoseok sedang melihat tas yang dipilih oleh Jieun tadi, Hoseok menilai jika selera Jieun tidak main main. Hoseok juga melihat baju Jieun yang berwarna baby blue itu, Jieun tersenyum saat Hoseok melihatnya dengan tersenyum juga.

"Kau membeli dress dan juga heels?" Hoseok bertanya setelah ia menemukan sebuah kotak yang berisi heels dan yang pastinya dari brand ternama.

"Maafkan aku Oppa" Jieun menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah. "Harusnya aku tak membeli itu tadi, kau bodoh Jieun" Jieun memaki dirinya sendiri dengan suara yang kecil.

"Tidak tidak jangan salahkan dirimu Jieun aku hanya bertanya" Hoseok takut sendiri sekarang, bagaimana tidak takut Jieun menunduk dan terdengar isakan tangis tertahan.

Hoseok langsung memeluk Jieun dan mengisap punggungnya. "Maafkan aku aku hanya bertanya tadi, tak biasanya kau memakai heels, sudah sudah tak usah menangis"

Jieun hanya menganggukkan kepalanya kemudian mengusap air matanya yang jatuh di pipinya dengan bantuan Hoseok.

skip

Setelah makan malam, Bangtan berada di ruang kerja. Meninggalkan istri dan calon istri mereka di ruang keluarga. Ngomong ngomong masalah calon istri, beberapa hari yang lalu Hoseok, Namjoon, dan Yoongi melamar kekasih mereka. Tak terlalu mewah hanya dihadiri oleh teman Bangtan khusunya EXO dan juga NCT.

Kembali ke topik, Bangtan duduk melingkar mengikuti bentuk meja yang ada. Muka mereka sangat serius, tak ada yang tersenyum saat ini. Mereka memandang berkas dengan pikiran yang dipenuhi dengan rencana bagaimana mereka mengalahkan musuh nanti.

"Hyung, apa kita bisa bersaing dengan mereka mengingat mereka mempunyai senjata dan bodyguard yang sangat terlatih" Jimin mengutarakan apa yang ada di pikirannya.

Musuh Bangtan bukan main mereka mempunyai koneksi yang luas ya walaupun mereka akan bersaing tapi induk dari mereka berhadapan dengan Bangtan. Mereka terkenal cerdas dan pandai dalam bermain senjata. Cepat membaca situasi, jika Bangtan tidak hati hati, Bangtan akan berakhir dengan peluru yang menancap di jantung mereka.

"Betul Hyung mereka sangat handal, apalagi dengan mereka menjalin kerjasama dengan mafia yang lain, itu akan mempersulit kita untuk mendapatkannya kembali" Taehyung menatap satu persatu saudaranya dengan tatapan tajamnya.

"Ya aku juga berpikir seperti itu, baiklah kita masih ada waktu enam bulan untuk berlatih. Kita menarik beberapa bodyguard dari luar negeri untuk kita buat tim. Aku akan menyewa pelatih yang memang ditugaskan dalam hal seperti ini" Namjoon sebagai ketua Bangtan membuat sebuah ide yang sepertinya disetujui oleh yang lainnya.

"Kita harus berfokus pada permainan senjata, membaca situasi dan kecepatan gerak. Kita berfokus pada hal itu" para Bangtan menganggukkan kepalanya menyetujui apa yang anggota tertua itu bicarakan.

"Hyung jika kita dari sisi kanan dan kita keluar dari zona itu, pasti ada yang akan menembak kita entah itu dari kiri atau atas kita" Hoseok mengarahkan bolpoin yang biasa pegang membentuk sebuah lingkaran dan membuat titik hitam di daerah yang dianggap tempat sembunyi musuh.

"Kalo begitu kita harus menempatkan satu tim di sini dan disini" Suga membuat tanda x di daerah yang akan di tempati oleh tim Bangtan.

Mereka mengangguk mengerti kemudian berdiskusi sampai tengah malam. Meninggalkan istri mereka di kamar masing masing.







--------------------
mendapatkan kembali apa nih?

Maaf banyak typo

Don't forget to vote and comment guys

TBC

THE MAFIA - BTSOnde as histórias ganham vida. Descobre agora