MENEPI UNTUK PERGI 21.

3.9K 337 45
                                    

Hai apa kabar kalian semua? Semoga baik ya. Maaf nih baru bisa update karena memang akhir-akhir ini lumayan sibuk sm tugas sekolah dan sibuk dengan urusan keluarga.
Sebenernya part ini sudah selesai aku tulis dari tanggal 10 november kemarin tapi sayangnya aku baru bisa update. Sorry ya.
Ada yang nunggu aku update gak?
Kalau ada mana nih?

KALAU ADA TYPO LANGSUNG TANDAIN YA.

SELAMAT MEMBACA KALIAN<3

MENEPI UNTUK PERGI 21.

"Jika baikmu lebih sering dilupakan ketimbang diingat, biarlah, tak masalah, tak perlu dipikirkan. Sebab matahari yang memberi terang pada dunia saja masih sering di caci maki." --Nathan Khalandra.

"Akhirnya sampai juga di buper" Seru salah satu murid yang baru turun dari bis.

"Gila pinggang gue encok joget-joget di bis" Keluh Azka turun dari bis dengan terus memegang pinggangnya yang terasa sakit.

"Suara gue rasanya mau abis" Keluh Albert.

"Masih muda penyakitan!" Celetuk Bara yang langsung di pelototi oleh Albert dan Azka.

"Bibir lo minta di jepit!"

"Ay lo kenapa sih dari semalem diem aja" Agatha menyenggol bahu Ayla pelan "Kalau lo ada masalah bilang gak gini caranya"

"Gue gak papa seriusan, cuma ngerasa capek aja jadi gak bersemangat" Ayla berusaha sebisa mungkin menunjukkan senyumnya.

"Eh Zea mana?" Tanya Agatha saat melihat tak ada Zea.

"Itu udah duluan sama Andra" Ayla menunjuk Zea dan Andra yang sudah jalan berdua memasuki buper dengan yang lain.

"Eh kalau gitu ayok kita susul" Ajak Agatha.

Baru saja ingin memakai ranselnya tapi tas itu sudah di tarik oleh Dito "Biar aku aja, aku tau kamu keberatan"

"Gak usah aku aja" Tolak Ayla.

"Gak ada penolakan, ingat?"

Ayla membuang nafas gusar "Yaudah basing kamu aja"

"Jadi gak nih? Kok malah pacaran?" Tanya Agatha jengah melihat keuwuan orang lain.

Ayla mengangguk "Yuk"

Tak terasa hari sudah menjelang sore dan semua tenda pun sudah berdiri rapih di tempatnya masing-masing. Sekarang waktunya mereka untuk makan terlebih dahulu sebelum nanti mereka bermalam dan menikmati ini dengan hal yang seru dan menghibur.

"Gila laper banget gue" Agatha mengambil makanannya dengan cepat.

"Kaya gak pernah makan aja lo"

"Maklum lah, jadi jomblo itu butuh tenaga apalagi yang tiap hari di suguhkan keuwuan seperti itu" Agatha menunjuk kearah Dito dan Ayla yang sedang makan bersama.

Zea melirik sekilas lalu dengan cepat membuang wajahnya ke arah lain yang malah bertemu dengan tatapan mata Nathan.

Nathan tersenyum sekilas kearah Zea lalu memasukkan sendok berisi nasi itu kedalam mulutnya.

"Nathan cool juga ya" Batin Zea tanpa sadar dan langsung menggelengkan kepalanya.

"Apaan sih Ze gila lo" Gumam Zea.

"Ngapa Ze? Ngomong sendiri lo?" Tanya Agatha bingung.

"Agatha kata Albert makan bareng yuu" Teriak Azka dari sebrang sana.

"Gue diem aja kena apalagi kalau gue ngomong" Dengus Albert.

Agatha menaikkan alisnya dan menatap sinis Azka yang sedang menggodanya.

MENEPI UNTUK PERGI [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang