CHAPTER 8 : HUNTING PARTY ✔

27.8K 4K 54
                                    

Pagi ini, dengan seragam berburu berwarna hitam dan rambut di kucir belakang, aku mengikuti Duke ke pesta perburuan di hutan bagian utara wilayah Blithelux, daerah kekuasaan Duke, 'ayah' ku dengan menunggangi kuda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini, dengan seragam berburu berwarna hitam dan rambut di kucir belakang, aku mengikuti Duke ke pesta perburuan di hutan bagian utara wilayah Blithelux, daerah kekuasaan Duke, 'ayah' ku dengan menunggangi kuda.

Kami tidak berdua saja ke sana, Duke tentu diikuti rombongannya yang tidak terlalu ramai.

Tak hanya pasukan berpedang saja yang ke sana. Tapi, para bangsawan wanita juga boleh ke sana. Jadi, tentu akan ada para pengghibah nantinya. Aku harus melapangkan hatiku sekarang.

Di Kekaisaran Southchester ini, terdapat 5 Duchy yang dipimpin oleh 5 Duke. Dan wilayah kekuasaan 'ayah' ku adalah yang paling luas dan kuat, namanya Blithelux. Duchy yang terletak di bagian paling selatan dari Kekaisaran ini dan merupakan pusat Kekaisaran Southchester.

Aku sedikit gugup karena ikut dalam acara yang cukup besar ini secara formal untuk pertama kalinya.

Aku masih merasa curiga dengan orang itu, Duke. Kenapa dia membawaku? Dahulu aku tidak boleh mengikutinya ke sini. Kali ini bahkan aku diminta, bukan, aku dipaksa. Makin lama, aku makin tak paham dengan apa yang dia pikirkan.

Aku tak tahu apakah akan baik bagiku untukku ke sana. Apa akan ada sesuatu yang di rencanakan orang-orang itu?

Tapi tak apa, mari ikuti saja.

*°*°*°*°*

Akhirnya kami sampai di tujuan. Sudah banyak orang yang datang dan berkumpul. Semuanya menunggu pembukaan secara resmi oleh Kaisar yang ditemani Ratu.

.
.
.

Setelah pembukaan, kami pergi ke tenda utama kami untuk mendengar arahan Duke.

"Kali ini, aku akan membagi kalian menjadi empat kelompok untuk perburuan. Aku ingin kalian menangkap Serigala Hutan Utara." ucap Duke di tenda pada kesatrianya.

"Baik, Yang Mulia." ucap kami serempak.

Duke menargetkan Serigala Hutan Utara yang merupakan monster sebagai buruan utama . Di sini, monster adalah hal biasa. Jenisnya cukup banyak, dan sebagian besar adalah monster bersifat buas. Tak sedikit kematian akibat serangan moster.

"Kalian dapat melihat kelompok kalian di sini." ucap Duke menunjukkan selebaran kertas besar di meja besar.

'Eh...?? Aku satu kelompok dengan Duke? Kenapa aku tidak sendiri saja?'
Gumamku dalam hati.

'Apakah dia ingin mengawasiku?'

Kemudian, aku memandang ke arah Duke yang ternyata juga melihat ke arahku. Mata kami bertemu. Segeralah aku berpaling menghindari tatapan matanya.

Itu masih menakutkan. Bayangan mata yang dingin disaat aku menemui kematian, masih jelas di dalam memoriku. Walau entah perasaanku saja, tatapan mata itu sedikit berbeda sekarang, tapi itu masih membuatku takut.

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Where stories live. Discover now