CHAPTER 28 : COLLAPSE

16.8K 2.7K 269
                                    

*krek...krek...*
Jembatan meretak besar.

"Irene, keluar!" teriak Kaisar.

*Brukh*

"Irene!"

Jembatan akhirnya benar-benar rubuh dan tanah sekitar amblas, hingga rumah warga juga ikut terbawa arus air yang masih mengalir deras. Sementara sosok Irene tak terlihat sama sekali.

"Sial." umpat Duke akan mendekat, namun Kaisar kemudian menahan Duke.

"Tunggu! Kita tak bisa mendekat dahulu. Atau runtuhan lain akan terjadi dan mereka makin terkurung." jelas Kaisar mengernyit khawatir.

"...Mari, tunggu sebentar." ucap Kaisar lagi.

'Tak ada pilihan, aku harus menggunakan itu lagi sekarang.' pikir Kaisar kemudian aura merah keluar dari tubuhnya.

"Yang Mulia, Anda..."

"Diam! Biarkan aku berkonsentrasi..." ucap Kaisar memotong Sir Nico yang khawatir.

*swoush*
Kekuatan merah yang adalah Dragon Magicnya benar-benar dikeluarkan Kaisar. Aura merah itu menyelimuti aliran air dan aliran air perlahan menurun hingga terbuka jalan untuk dilalui menuju puing-puing bangunan yang menggunung yang untung saja masih belum sempat terendam aliran air.

"Hah...hah..."

"Yang Mulia." khawatir Tuan Nico.

"Cepat...hah...cepat cari dia sekarang!" ucap Kaisar terengah-engah.

Tanpa menunggu lama, seseorang dengan cepat berlari ke arah runtuhan jembatan itu. Dan mengangkat puing-puing besar.

"Hei!! Kamu masih di sana?!!" teriak putra mahkota yang membokar bongkahan dengan cepat.

Kemudian, beberapa tangan muncul dan membantu memindahkan bongkahan-bongkahan yang cukup besar itu. Mereka adalah Duke dan dua anaknya.

Melihat hal itu, Kaisar yang belum dapat bergerak leluasa karena lelah, berteriak agar pasukan yang tersisa dapat membantu mereka.

"Kalian mengapa diam saja?! Cepat bantu mereka!"

"B-baiklah, Yang Mulia."

Mereka pun ikut membantu. Velix dan yang lainnya juga mempercepat galian mereka.

'Aku yakin, dia ada di sini. Kau harus bertahan!' pikir Velix.

Sementara itu, pasukan lainnya bersama Sir Jack, melanjutkan pertarungan mereka melawan Marquezz Dortox dan pasukannya yang hanya tersisa sedikit akibat telah tertangkap saat mereka dikendalikan.

Setelah memulihkan diri, Kaisar pun kemudian membantu Sir Jack memimpin pertarungan.

"Jeremy Dortox, hari ini aku akan menghabisimu." geram Kaisar.

Di lain sisi, gerombolan orang pun mulai membantu mengangkat puing-puing bangunan. Hingga pada suatu titik, Velix melihat sebuah tangan yang terhimpit oleh runtuhan.

"Ini mereka!" teriaknya segera dan mempercepat galiannya.

Melihat Velix yang panik, Henry dan Albert ikut membantunya. Mereka terus menggali hingga Irene dan kedua anak itu telah jelas terlihat. Tubuh Irene memeluk dan melindungi kedua anak yang terlihat seperti berumur 6 tahun itu, tampak penuh luka. Untung saja posisi Irene dan dua anak itu lebih tinggi sehingga tidak tenggelam oleh air.

Mereka pun terus menggali dan tak lama mereka bisa menarik keluar kedua anak itu dan memberi pertolongan. Namun, Irene yang tak sadarkan diri masih terjepit bongkahan dinding yang menghimpit di bagian pinggul hingga kakinya.

I WAS BORN TO BE ALONE [END]Where stories live. Discover now