•47•

866 84 0
                                    

••

Jiwon sampai dikediaman Earth mengecek kembali alamat yang pernah diberikan oleh kekasihnya untuk memastikan bahwa ini tempat yang benar atau salah,seketika ia mengernyitkan dahinya dan menatap sekitar,nampak sekali rumah ini seperti tidak ada penghuninya.
Terlihat dari halaman yang sangat kotor,serta rumput yang sudah sangat panjang.

"Tidak mungkin,ini pasti salah."

Jiwon berbalik badan,dan hendak menuju kearah mobil,namun langkahnya seketika berhenti begitu mendengar suara teriakan dari arah dalam rumah.
Suara itu,mirip sekali dengan suara Earth.
Tanpa pikir panjang Jiwon langsung berlari kedepan pintu dan menendangnya dengan sekuat tenaga.

"EARTH!!!"

Earth yang berada didalam kamar atas,mengedarkan pandangannya segera berdiri dengan tertatih menuju kearah pintu dengan menggunakan kepalanya Earth menggedor pintu kamar tersebut dan tak memperdulikan darah yang mengalir keluar.
Jiwon lantas berlari keatas,menuju kearah pintu yang berbunyi gedoran nyaring itu.

"Earth!?"

"HUM!!HUM!!"

Jiwon pun menendang pintu tersebut dengan sangat kasar,begitu pintu terbuka lebar seketika Jiwon merasakan hatinya teremas dengan kuat melihat keadaan kekasihnya saat ini.
Tangan Jiwon bergemetar membuka kain yang menyumpal mulut kekasihnya.
Earth menangis sejadi-jadinya,dan memeluk Jiwon dengan erat.

"Aku takut..hikss Jiwon.."

"Apa?apa yang terjadi,dimana keluargamu?"

Earth menggelengkan kepalanya pelan,meremas kemeja bagian punggung Jiwon melepaskan segala ketakutan nya disana,Jiwon segera mengangkat tubuh Earth dengan mudah lalu mengendongnya ala koala.
Saat hendak berjalan keluar kamar,mereka pun dihadang oleh P'dim yang sudah mabuk berat dengan sebelah tangannya memegang sebuah pisau.

"Oh jadi ini cintanya adikku?pemuda kaya dari Korea."

Adikku ??

Jiwon mengernyitkan dahinya,sejauh ini Earth tidak pernah bercerita tentang hal seperti ini.
Memiliki seorang kakak yang terlihat seperti orang tidak beres sama sekali.

P'dim berjalan mendekati Jiwon yang tengah mengendong adiknya,dengan gerakan cepat Jiwon mendorongnya hingga tersungkur ke lantai.
Segera berlari keluar,membawa Earth kedalam mobil.

"Cepat!jalankan mobilnya!"

••

Jungkook hanya diam,begitu Jiyon menjelaskan semuanya bahwa Jiwon pergi hari ini juga ke Thailand.
Sedangkan Taehyung hanya bisa mengurut pelipisnya seketika pening melanda seisi kepalanya.

"Ayah mengerti,bahwa Jiwon sangat mencintai Earth,tapi sendirian kesana bukankah itu cukup berbahaya,anak itu benar-benar."

"Hyungie bisa menjaga diri ayah."

"Iya ayah tau itu,tetapi kakek sudah berpesan bahwa--"

Taehyung menghentikan pembicaraannya,membuat Jungkook Jiyon dan juga Leang menatapnya dengan bingung.
Mengusap wajahnya dengan kasar,hampir saja pesan dari kakek terbongkar dan menimbulkan keresahan dari keluarganya.

"Kakek?kenapa pesan kakek Hyung?"

"Ah,tidak baby sudahlah lupakan saja."

Taehyung segera berdiri dan berjalan menuju kearah dapur,entahlah tampaknya Taehyung tengah menutupi sesuatu.
Jungkook yang sudah hafal dengan suaminya itupun langsung mengikutinya dari belakang.
Jiyon sendiri mengendikkan bahunya lalu menarik tangan Leang untuk ia bawa menuju ke kamar mereka ada hal lain juga yang harus mereka bicarakan.

"Semoga semua hal yang terjadi tidak disebabkan oleh keluargaku."

Titah Leang didalam hatinya.

••

T B C 🖤

Mine!Where stories live. Discover now