•95•

647 55 0
                                    

••

Jiwon memasuki rumahnya dengan acuh.
Tak peduli dengan pandangan yang dilayangkan oleh keluarganya.
Jiwon berlalu begitu saja dan menaiki lengkukan tangga yang menjulang keatas.

Taehyung menggelengkan kepalanya kecil melihat tingkah laku Jiwon.
Jungkook hanya bisa menghela nafasnya berat.

"Anak itu benar-benar keterlaluan."

"Sudahlah hyungie biarkan saja,nanti lama kelamaan Jiwon pasti menerima Haneul."

Taehyung mengangguk kecil,dan menyeruput secangkir kopi hitamnya pandangannya kembali berfokus pada koran yang ada ditangannya.
Jungkook juga kembali berfokus pada layar televisi.

Pintu depan perlahan terbuka,Chaeyon pun masuk dengan wajah masamnya.
Anak gadis Taehyung dan juga Jungkook itupun turut melakukan hal yang sama seperti Oppa nya,berjalan acuh tak peduli dengan tatapan kedua orang tuanya.

"Onie!kemari sebentar!"

"Ayah,Onie lelah Onie ingin istirahat."

Jungkook menyenggol lengan Taehyung dengan halus,Taehyung mendengus dengan kasar lalu mengiyakan saja.
Chaeyon kembali melangkahkan kakinya menuju kekamar.
Menutup pintu dan langsung menguncinya.

"Ah!kenapa perasaanku jadi kacau seperti ini!"

Chaeyon melemparkan tas nya dengan kasar diatas sofa,lalu berlari kearah ranjang dan menghempaskan tubuhnya disana.
Tangannya bergerak mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Argh!lebih baik aku tidur!"

Chaeyon mendekap erat guling nya dan mulai memejamkan mata.
Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi perasaan yang sedang kacau,yaitu TIDUR.

Biasa gua lakuin :)

••

Leang membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya,terlampau lelah dengan hari-harinya.
Yang harus memaksakan tubuhnya untuk terus bekerja keras,sampai melupakan bagaimana caranya untuk beristirahat.

Jiyon berjalan keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang masih basah dililit oleh handuk yang melingkar nyaman ditubuhnya.
Jiyon sedikit terkejut begitu melihat suaminya terbaring diatas ranjang.
Jiyon nampak berpikir keras,dan menemukan ide yang cemerlang.

"Sayang?"

Leang membuka matanya perlahan begitu suara lembut menyapa gendang telinganya.
Jiyon tersenyum lebar,dan mendudukkan dirinya diatas ranjang tepat disamping Leang.

Perlu digarisbawahi,disini Jiyon total masih menggunakan handuk ditubuhnya.

"Baby."

Leang mengusap bahu Jiyon yang terekspos bebas,kulit seputih susu dan sangat mulus tanpa ada bercak-bercak apapun.
Mendekatkan wajahnya kearah ceruk leher Jiyon.

"Mhh–"

Jiyon meremas sprei hitam miliknya kala Leang menghisap lehernya hingga menimbulkan bercak kemerahan.
Tangan Leang bergerak menarik pinggang ramping Jiyon untuk ia dudukkan diatas pangkuannya.

Bilah bibir keduanya menyatu,tangan Leang bergerak aktif keatas bongkahan sintal milik Jiyon.

"Nghh—"

Meremasnya dengan kuat,Jiyon merasakan dada sesak Leang pun mengerti dan mulai mengecupi leher istrinya.
Jiyon meremas rambut hitam legam milik Leang.
Leang pun dengan tak sabaran menarik handuk yang masih melekat pada tubuh Jiyon.

"J–jangan dilihat terus!"

"Kenapa?Jiyon ku sangat indah."

Pipi Jiyon memanas,Leang pun membuka seluruh pakaiannya.
Dan kembali mencium bibir merekah milik Jiyon.
Lidah keduanya saling bertautan,bergelut tidak ada yang ingin mengalah.
Leang pun memasukkan kedua jarinya kedalam lubang berkedut milik Jiyon.

"Ahh–pelan–"

Merasa cukup,Leang sedikit mengangkat tubuh Jiyon dan mengarahkan juniornya kearah lubang berkedut itu.

Gotcha!

Sekali hentakan,junior Leang berhasil tertanam didalam sana.

"Aghh–ahh–"

Jiyon mengerakkan tubuhnya keatas dan kebawah,menggenjot dan memompa junior Leang yang bisa terbilang cukup besar itu.

"Shh–ahh–angh–Leangh–ohh–"

"Shit baby!"

Leang meraih kedua sisi pinggang ramping Jiyon dan membantunya untuk bergerak,Jiyon menggila sekarang kala titik ternikmatnya ditumbuk keras didalam sana.

"AKHH–ANGH–"

Jiyon keluar cukup banyak,Leang sedikit tersenyum kecil responsif istrinya memang sangat bagus.
Leang memutar tubuh Jiyon hingga menungging dihadapannya.

"ANGH–"

Leang menghentak dengan kasar,kedua tangan Jiyon meremas sprei melampiaskan rasa kenikmatannya disana.
Titik manisnya ditumbuk keras dan sangat nikmat.

"Aghh–ahh–angh–nyah–nggh–"

"Shit!ohh!"

Leang menyemburkan cairannya didalam dan mendorongnya masuk sangat dalam,Jiyon merasakan perutnya menghangat.
Dan pelepasan Jiyon lagi-lagi mengotori sprei nya.

"Kurang ajar Leang,disiang hari begini!"

Jiwon merutuki Leang dan kembali berjalan menjauh dari sana,mengurungkan niat yang awalnya ingin menanyakan masalah pekerjaan pada adik iparnya.
Namun yang didapatkannya malah–

Suara-suara laknat itu.

••

T B C 🔫

Mine!Where stories live. Discover now