•89•

614 56 0
                                    

••

Taehyung menatap Jihoon dengan intens.
Anak itu hanya bisa menundukkan kepalanya,terlampau takut dengan tatapan tajam yang diberikan oleh Taehyung.
Jiwon berdecak tidak suka,masih dengan posisi yang sama,Jiwon menyenderkan tubuhnya pada kursi putar miliknya.

"Ayolah ayah,kau menakutinya."

"Ck,jadi kau ingin dia menjadi sekertaris pribadimu Jiwon?"

"That's right.'

Taehyung menggelengkan kepalanya pelan,kemudian berjalan kearah sofa yang ada diruangan itu.
Sebelumnya Jiwon sudah merengek-rengek kepadanya untuk menerima Jihoon menjadi sekertaris pribadinya.
Taehyung melambai kecil kearah Jihoon.

"Siapa yang memaksamu untuk melamar pekerjaan disini?"

"Jiyon Hyung."

Jiwon menepuk jidatnya sendiri,Jihoon terlalu jujur.
Taehyung mengernyitkan dahinya lalu menatap kearah Jiwon dengan tajam.

"Salah besar Jiwon,kau tidak bisa memaksanya seperti ini.
Bahkan kau menyuruh Jiyon untuk memaksanya?kenapa kau keterlaluan Jiwon?apa ayah pernah mengajarkan hal seperti ini kepadamu?!"

Leang yang baru datang langsung terkejut begitu melihat Taehyung memarahi Jiwon.
Dengan cepat Leang menarik tangan Jihoon dan membawanya keluar dari sana.

"Apa itu salah ayah?"

"Jelas salah Jiwon,kau tidak bisa memaksakan kehendak dan apa itu–dia bahkan baru berusia 20 tahun Jiwon.
Itu kesalahan besar,ayah tahu jika kau melihatnya maka yang ada dibenak mu adalah Earth bukan?"

Jiwon hanya diam,Taehyung menghela nafasnya dan berjalan menghampiri putra pertamanya itu lantas mengelus kepalanya dengan sayang.

"Tapi dengan cara begini,dia pasti merasa tidak nyaman namun dia tidak bisa menolak karna ketakutannya."

••

Chaeyon sedikit melamun dia bahkan tidak mendengarkan apapun yang dibicarakan oleh Yunjae.
Yunjae melirik kearah Chaeyon yang masih berfokus pada lamunannya.
Yunjae merotasi bola matanya,lantas menyenggol sedikit kaki Chaeyon dan membuat siempunya terlonjak kaget.

"Iya apa tadi yang kau bicarakan?"

"Lupakan saja."

Yunjae berlagak merajuk segera berdiri dari duduknya dan berjalan menjauh dari Chaeyon.
Chaeyon segera berlari mengejar Yunjae,dan menahan pergelangan tangan Yunjae.

"Maafkan aku,ayo duduk lagi bukankah kau merindukan aku?dasar pembual."

Yunjae tersenyum kecil,lalu berbalik badan dan menangkup kedua pipi chubby milik Chaeyon.
Chaeyon terkesiap kala tangan dingin itu menyentuh permukaan pipinya.
Alhasil mata keduanya saling bertatapan dengan intens.

"Aku pembual?"

"Iya,kau mengatakan rindu kepadaku tapi kau meninggalkan aku sendirian."

Yunjae terkekeh geli mendengar penjelasan dari Chaeyon.
Dengan gerakan cepat Yunjae menarik tangan Chaeyon menuju kembali kearah ayunan.
Beda posisi,sekarang keduanya duduk bersampingan yang awalnya berhadapan.
Yunjae mengenggam erat tangan Chaeyon,dan menaruh diatas pahanya.
Chaeyon merasa nyaman,dan menyenderkan kepalanya pada bahu Yunjae.

"Kau lihat?Bagaimana interaksi keduanya?"

Yoongi sedikit berbisik kearah Jungkook.
Dan dibalas anggukan kecil dari Jungkook.
Sudah hampir 10 menit mereka berdiri diambang pintu keluar halaman belakang hanya untuk memperhatikan kedua bocah itu.

"Ya sudah mau bagaimana lagi Hyung,mereka juga sudah cukup besar."

"Kau benar,tapi untuk saat ini mereka masih perlu pengawasan dari kita."

Jungkook mengangguk setuju.

••

T B C 🔫

Mine!Where stories live. Discover now