•106•

602 48 0
                                    

••

Jungkook sibuk mengelus perut Lyn yang semakin membesar.
Senyumannya sama sekali tidak luntur,sejak awal Lyn datang Jungkook sudah sangat excited untuk memegang perut adik iparnya itu.

"Semakin bulat,dan besar Lyn."

"Iya Oppa,menginjak 8 bulan."

Jiyon memekik kesenangan kala melihat bibi nya sudah datang.
Dirinya langsung berlari kearah bibi Lyn dan menghempaskan tubuhnya tepat disamping bibi Lyn.
Tangannya pun ikut bergerak mengelus perut besar milik bibi Lyn.

"Besar sekali,bagaimana rasanya bibi Lyn?"

"Sangat berat,bibi jadi kesusahan untuk berjalan."

Jiyon terkekeh pandangannya seketika tertuju kearah perutnya sendiri,Jungkook dan Lyn menyadari perubahan gesture dari Jiyon.
Lyn mengangkat tangannya dan mengelus kepala keponakannya itu.
Jiyon lantas mendongakkan kepalanya menatap mata tajam yang sangat mirip dengan mata ayah nya.

"Takdir berkata lain,iya kan?Jiyon diharuskan untuk hidup berdua saja bersama dengan Leang lelaki Hongkong itu."

"Iya bibi Lyn benar."

"Beruntung,Jiyon dipertemukan dengan Leang yang siap menerima apapun keadaan Jiyon saat ini."

Jiyon tersenyum lebar dan langsung memeluk bibi Lyn dari samping.

"Terima kasih bibi."

"Sama-sama sayang."

••

Taehyung menatap nyalang kearah Jiwon yang masih setia menatapnya dengan pandangan kosong.
Gelengan kepala Taehyung menjadi temannya saat ini,tangannya kembali bergerak mengetik sesuatu di komputer nya.

"Jika terus begini,ayah tidak akan mengizinkan Jiwon untuk menikah dengan Haneul."

Jiwon seketika tersadar lantas menatap ayah nya dengan datar.
Dirinya mendengus dan berdiri dari duduknya,berjalan menghampiri sang ayah.

"Haneul tidak ada sangkut pautnya dengan ini ayah,jangan libatkan dia."

"Justru itu,ayah katakan agar Haneul tidak terjerumus jika bersama dengan Jiwon."

Jiwon merotasi bola matanya terlampau sangat malas jika sudah seperti ini ayah memang total marah.
Tapi Jiwon cukup tidak peduli akan hal itu.

Anak kurang ajar bukan?

Tentu saja!

"Ck,itu hanya rugi sedikit ayah."

"Sedikit?ya Tuhanku,dengar Jiwon jika ini terus terjadi berulang-ulang maka akan berdampak buruk untuk perusahaan kita.
Apa Jiwon tidak mengerti itu?!"

Ayolah.
Jiwon total dimarahi disini,Taehyung mendengus dan mengusap wajahnya sendiri.
Kerugian ini sudah terjadi dua kali,selama Jiwon tidak fokus bekerja.

"Ini yang kedua kalinya,jika nantinya terjadi lagi–ayah tidak akan memaafkan Jiwon."

"Iya ayah,maaf."

••

"Kalian tahu tidak?berita yang ditayangkan semalam,beberapa anak SMA seberang ditangkap oleh polisi."

Heboh salah satu teman sekelas Chaeyon.

"Apa yang mereka lakukan?"

Tanya Chaeyon,sambil menyeruput segelas coklat hangat yang ia pesan beberapa menit yang lalu.

"Mereka berbalapan liar dengan menggunakan seragam sekolah."

"Ck,parah."

"Dan salah satu dari mereka,kalau tidak salah mantan adik kelas kita yang pernah dekat denganmu Chaeyon."

Chaeyon menghentikan aksi menyeruputnya.
Pikirannya seketika tertuju kepada Yunjae.
Benarkah,Yunjae sekarang sangat jauh berbeda?

"Yunjae?"

"Iya itu!Park Yunjae!"

Chaeyon speechless mendengar penuturan kata dari salah satu temannya.

••

T B C 🔫

Mine!Where stories live. Discover now