•73•

692 73 0
                                    

••

"Ada ada saja paman Mike!kenapa baru sekarang membawa mobil ke tempat servis!kenapa tidak dari awal!ishh hujan juga sepertinya akan turun!ck menyebalkan!"

Chaeyon mengerutu habis-habisan dibawah tempat menunggu yang disiapkan oleh sekolahnya,tepat berada didepan sekolahnya.
Wajah masam nya sangat terukir sekarang,sialan paman Mike menyebalkan.
Tangan kanan nya bergerak kearah saku bajunya,segera mengambil ponselnya.

"Kenapa harus mati ha!kau tidak mendukungku sama sekali!ck menyebalkan!ishh menyebalkan!"

Chaeyon menghempaskan tubuhnya ditempat duduk itu,matanya meneliti sekitar berharap ada mobil yang lewat dan dia mengenalinya.
Namun naas hanya angkutan umum lainnya yang terus-menerus lewat.
Chaeyon menghela nafasnya berat,dan menatap kearah langit perlahan hujan pun mulai turun.

"Bagus!bagus sekali!huh!paman Mike lihat saja aku akan menghajarmu nanti!"

Benar saja,sekarang hujan bertambah deras bahkan sampai mengenai sepatu hitam milik Chaeyon.
Rasa kesal semakin menyelimuti hatinya,ingin sekali rasanya Chaeyon menangis dengan keras sekarang.

Bruuuk!

"Aduh–"

Chaeyon langsung menoleh kesebelah kiri menatap seseorang yang nampaknya seumuran dengan dirinya datang dengan badan setengah basah kuyup,dan apa itu–beberapa lembar sebuah koran ada ditangannya.
Orang itupun menoleh kearah Chaeyon dan tersenyum lebar,dibalas senyuman juga oleh Chaeyon.

"Saya menumpang disini ya."

"Iya silahkan."

Ayolah,ini hasil dari didikan Taehyung dan juga Jungkook.

"Siapa namamu?"

"Eum?Kim Chaeyon,kau sendiri?"

"Aku Jee Yeon-Jin."

Chaeyon mengangguk paham,sambil melirik kearah koran-koran yang sudah agak basah diatas paha Yeon-Jin kemudian dirinya mulai berpikir keras,nampaknya Yeon-Jin tidak memiliki hidup yang sempurna,disini Chaeyon mulai sadar terkadang ia lupa caranya untuk bersyukur namun kali ini dia dapat melihat apa yang sekarang membuat dirinya sadar harus bersyukur.

"Kau berjualan?apa tidak sekolah?ah maksudku itu–"

"Iyaa,aku berjualan untuk menyambung hidup,dan masalah sekolah–jika saja aku masih sekolah sekarang mungkin akan sama sepertimu."

Deg!

Chaeyon merasa bersalah sekarang,Yeon-Jin hanya tersenyum kecil kearah Chaeyon.
Keduanya sama sama tersenyum,dan Chaeyon pun langsung menggeser sedikit posisi duduknya,tangannya meraba bagian samping tas nya dan mendapatkan apa yang ia cari.

Yup!
Dua batang coklat.

"Ini untukmu!sebagai pembuka pertemanan kita!"

"Berteman?"

"Ya!kita berteman mulai hari ini!"

Chaeyon menarik tangan Yeon-Jin dan memberikan dua batang coklat tersebut.

"Terima kasih Chaeyon."

"Sama-sama Yeon-Jin!"

••

"Lho bunda kenapa–?"

Jiyon menghampiri bundanya yang tengah berdiri diteras rumah,nampaknya tengah menunggu Chaeyon pulang.
Dapat Jiyon lihat raut wajah sang bunda yang tidak berekspresi sama sekali.

Tanda marah.

Jiyon menelan ludahnya sendiri,bisa bisa adiknya akan dimarahi habis-habisan atau bahkan tidak dipedulikan juga sama seperti dirinya waktu itu.

"Bunda mungkin Onie ada alasan pulang selambat–"

"Diam Jiyon."

Sudahlah!

Jiyon langsung berlari kedalam rumah dan menaiki tangga menuju kearah kamarnya.
Mengambil ponselnya dan mendial sesuatu,menempelkan benda tersebut kearah telinga kanannya.

"Aduh!kenapa ponsel Onie mati!"

Mencoba sekali lagi.

"Aduh!benar-benar mati!"

••

T B C ✨

Mine!Where stories live. Discover now