•91•

652 55 0
                                    

••

"Apa Oppa tidak salah lihat?"

'Tidak Oppa,Lyn serius sekarang Oppa harus memilihkan gaun mana yang akan Lyn gunakan untuk pertemuan nanti malam.'

"Eum–sebentar ya."

Jungkook meneliti dua slide gambar yang dikirimkan oleh adik iparnya itu.
Berisikan dua gaun selutut dengan warna yang berbeda.
Slide pertama gaun dengan warna merah muda,dan slide kedua dengan warna abu-abu gelap.

"Sepertinya abu-abu gelap saja,lebih mencerminkan kepribadian seorang Kim Hyolyn."

'Ah,Oppa ini tapi baiklah Lyn akan menggunakan gaun itu.
Terima kasih Oppa sudah membantu.'

"Sama-sama manis,oh ya Lyn bersama ibu menghadiri pertemuan dengan beberapa designer ternama nanti malam?"

'Iya,karna butik ibu sedang maju-maju nya jadi perlu melakukan pertemuan untuk membahas kelanjutan tentang kerjasama.'

Jungkook mengangguk paham,Lyn tersenyum lebar dari arah laptopnya.
Tak lama kemudian,Chaeyon datang sambil mencomot donat yang ada ditangannya.

"Oh!hai bibi Lyn!"

'Halo princess.'

Chaeyon tersenyum sangat lebar lalu berlari meninggalkan bunda dan menuju keruangan keluarga.
Jungkook hanya terkekeh pelan,begitupun dengan Lyn anak itu hanya menyapanya ternyata.

"Apa kau tahu Lyn,Onie sekarang sedang lengket-lengketnya dengan Yunjae."

'Benarkah?Lyn tidak menyangka Oppa,dulunya seperti musuh tapi sekarang ck dasar anak-anak.'

Jungkook lantas tertawa mendengar penuturan dari Lyn.
Sampai akhirnya berhenti ketika melihat Jiyon memasuki rumah bersama dengan Leang sambil berjalan gontai.
Keduanya nampak tidak memiliki semangat hidup sama sekali.

'Iya bu!Oppa sudah dulu ya,ibu memanggil.'

"Iya Lyn,salam untuk ibu."

Lyn memberi gesture okay kepada Jungkook.
Jungkook segera menutup sambungan dan mematikan laptopnya.

Jiyon langsung menghempaskan tubuhnya disofa single,lain halnya dengan Leang ia justru meneruskan langkahnya menaiki lengkukan tangga.

"Ada apa Jiyon?"

"Ah,tidak ada apa-apa bunda."

••

Taehyung menyusun semua laporan keuangan perusahaannya.
Sebenarnya,ini adalah pekerjaan Jiwon tapi anak itu malah meninggalkannya begitu saja dan pergi entah kemana.
Alhasil,Taehyung lah sekarang yang menggantikannya.

Jack datang sambil membawa sebuah amplop coklat titipan dari salah satu karyawan Taehyung.

"Tuan besar,ini ada yang menitipkan."

Jack menaruh amplop tersebut diatas meja,Taehyung berhenti dari pekerjaannya dan beralih menatap amplop tersebut.
Dengan helaan nafasnya,Taehyung menggapai amplop itu dan membukanya.

Gotcha!

Sebuah surat dengan tulisan yang amat rapi.

To; Kim Taehyung'

Taehyung,cucu kakek.
Sebenarnya kakek sudah menyimpan ini semua sejak lama,kakek tidak ingin membuat semua keluarga kita menjadi khawatir dengan kondisi kakek.
Kakek sudah cukup tua,jadi wajar jika penyakit datang kapan saja.
Kakek menderita kanker paru-paru dan sudah diakhir stadium.
Kakek diperkirakan hanya mempunyai waktu dua hari lagi,setelah itu kakek akan pergi.
Taehyung,kakek minta agar Taehyung menjaga semua anggota keluarga kita.
Kakek percayakan mereka semua kepada Taehyung.
Dan ya,semua harta warisan kakek beri atas nama KIM TAEHYUNG.
Kau harus bisa mengelolanya dengan baik.
Kakek menyayangi kalian semua.
Salam hangat dari Kakek Richard Marx Engels.

"Jangan ada air mata bukan?Tae tidak akan menangis.
Tae akan memenuhi semua perintah kakek.
Jack,persiapkan segalanya untuk terbang ke Berlin."

"Siap tuan besar!"

••

T B C 🔫

Mine!Onde histórias criam vida. Descubra agora