25.

1.7K 78 1
                                    

Akhirnya aku kembali ke apartement, setelah beberapa hari di dubai aku kembali menjalani aktivitasku seperti biasa. bulan depan mamah dan papah akan datang untuk merayakan pernikahanku. karna memang sesuai rencana aku dan marsel akan menikah bulan depan.

***

Hari ini adalah hari dimana aku akan pergi bersama marsel untuk menyiapkan pernikahan yang akan dilaksanakan di pinggir pantai, suasana yang indah dan yang sangat aku inginkan marsel pun menyetujui itu. aku pun berangkat dari apartement, saat marsel menjemputku dan kami pun segera ke tempat persiapan pernikahan yang cukup terkenal.

semua pun beres, masalah tempat dan segala rupanya hanya tinggal gaun dan jas yang akan kami kenakan masih dalam proses pembuatan, karna marsel ingin gaun yang aku kenakan spesial. 

"kamu mau ke butik?" tanya marsel dalam perjalanan

"hmmm, udah lama juga ya gak kesana" ucapku

"yaudah kita ke butik kamu dulu aja ya" ucapnya dan aku hanya mengangguk.

sesampainya di butik seperti biasa aku disambut dengan karyawan disana aku seger memeriksa stok barang dan segala rupanya sedangkan marsel langsung menuju ruang kerjaku. aku pun menyusulnya, melihatnya tengah mencoret - coret buku kerjaku lebih tepatnya buku sketchku, 

"hei ngapain?" ucapku memegang kedua pundaknya dari belakang

"gak ih, kepo banget sih" ucapnya

karna rasa kepo yang berlebihan ini, akhirnya aku menarik paksa buku yang ada di meja itu, segera aku menariknya hingga ia pun tak kalah kuat menariknya kembali, sampai - sampai aku terjatuh. terjatuh pas dan dia berada di atasku. mata kita saling bertemu, detak jantung ini berdebar ssangat kencang dengan senyuman dari bibirnya itu menambah panas suhu tubuhku

"sel sana dikit dong" ucapku mencoba keluar dari keadaan seperti ini

"hehe, kenapa sih? degdegan gitu ya haha" ledeknya yang segera beranjak dan menarik tanganku untuk segera berdiri

aku kikuk, melihatnya tertawa karna hal tadi aku hanya diam namun tatapannya masih sama, tatapan yang selalu membuat wajahku memerah.

"yaudah deh nih kalo penasaran" ucapnya segera memberikan buku sketchku 

aku menerimanya, membuka perlahan di halaman yang kurasa baru saja ia coret tadi. senyumanku pun muncul saat kulihat sebuah coretan di lembaran itu. 

marsel tengah menggambar stickman, ada dua stickman disitu yang satu laki - laki dan perempuan dengan namaku dan nama marsel di masing - masing gambaran stickmannya itu. dan bertuliskan dibawahnya sebuah tulisan manis yang membuatku merasa semakin semangat 

"semangat sayang, marsel dukung amara selalu"   tulisan yang membuatku ingin segera memeluknya erat.

***

beberapa hari kemudian......

aku melihat langit sore dari balkon, menunggu seseorang menjemputku untuk pesta malam ini, bukan pesta tentang aku dan marsel tetapi tentang orang lain. hari ini memang ada pesta dari kantor marsel dimana pesta ini adalah pesta topeng. tentunya boleh membawa pasangan. dan disinilah aku memandang dari balkon dengan dress panjangku berwarna kalem dengan bagian punggung yang sangat terbuka, rambut yang ku gelung dengan menyisakan sedikit rambut untuk bagian kanan dan kiri dekat telinga.

saat ku tau mobil marsel sudah di bawah, aku segera keluar dari apartement. berjalan cepat ke arah lift dengan menekan tombol lift sigap. aku tak ingin marsel menunggu lama, kulihat dirinya berpenampilan berbeda dengan topeng hitam yang hanya menutupi bagian dari matanya hingga hidung mancungnya itu. segera aku menaiki mobilnya dan kami segera menuju tempat pesta itu.

"kita sampai mar" ucapnya beberapa saat 

aku melirik melihat suasana dari dalam mobil, banyak orang yang juga sudah memakai topeng dengan berjalan bersama pasangannya. segera kulirikkan mataku dengan senyuman yang ku buat sedikit menggoda 

"okey" ucapku singkat yang membuatnya tersenyum geli melihat wajahku

segera ku kenakan topeng yang sudah kubawa dari apartement begitupun marsel. kami segera keluar dari mobil, memasuki rumah besar nan mewah itu dengan melewati pilar - pilar raksasa di sisi kanan dan kiri bangunannya itu. 

betapa takjubnya, saat aku melihat suasana seperti dalam film dimana banyak orang memakai topeng dan pakaian indah yang mungkin hanya digunakan khusus untuk malam ini ditambah alunan lagu yang sangat mendukung dengan suasananya. 

kulihat seseorang telah melambaikan tangan dari kejauhan memberikan raut wajah tertawa ke arah aku dan marsel berada. aku hanya memperhatikannya dengan wajah polos lalu lu lirik marsel membalas lambaian tangan orang yang kulihat itu.

"dia yang punya partynya, kita kesana ya" ucapnya

aku segera berjalan bersamanya, menghampiri lelaki yang baru saja menyapa sedang duduk santai di bartender. sepenglihatan daari dekat aku seperti mengenalnya namun kurasa aku salah orang.

"eh bro gimana indah huh?" ucap lelaki itu pada marsel

"yoi, salut buat ginian makin mantep aja dah lo" balas marsel

"oh iya kenalin nih calon istri gue, namanya amara. mar kenalin ini alex temen kerja aku" ucap marsel memperkenalkan aku dan lelaki itu

kita pun saling berjabat tangan, aku bisa lihat dari tatapannya ada sesuatu yang berbeda sesuatu yang agak menggangguku. tapi aku mencoba menikmati pestanya walau aku merasa ia terus memperhatikanku walau aku dan marsel telah berlalu dari hadapannya.

My Lovely Step Daughter [END]Where stories live. Discover now