11.

2.1K 97 1
                                    

aku pun ke kamar amara kembali, melihatnya masih tertidur pulas. ku pandangi wajahnya, matanya yang indah rambut panjangnya yang terurai rasanya ingin aku menyentuh keningnya mengelus rambutnya tapi aku tak boleh melakukan ini. aku lebih memilih tak berlama - lama di kamar memperhatikan amara yang tertidur, lebih baik aku kembali ke ruang tv dan tidur di sofa.

Terdengar samar - samar teriakan dari kamar amara, kulihat ini masih pukul 03;00 pagi dan aku segera perlari cepat menuju kamarnya, rupanya amara mengigau saat ia sedang tidur. kutenangkan dia dengan memegang tangannya. namun tangannya menggenggam sangat kuat dengan tangan yang di genggam erat aku mencoba menyadarkannya sedikit agar ia kembali tenang. tak lama ia sudah bisa tidur tenang dan keadaan kembali hening. aku ingin segera kembali ke ruang tv untuk melanjutkan tidurku namun genggaman amara masih kuat aku tak ingin melepaskan karna takut mengganggunya tidur.

***

AMARA POV 

rasanya tubuhku sangat lemas dan aku merasakan seseorang baru saja menggenggam tanganku yang sepertinya dari semalam. kulihat marsel tengah tertidur di samping kasurku dengan terus satu tangannya menggenggam tanganku. aku pun bangun terduduk di kasur dan melepas pelan tangan marsel. dengan keadaan kepala pusing aku berjongkok dihadapan marsel yang masih tertidur, kutarik selimut dari kasur yang kukenakan semalam untuk ku berikan pada marsel agar tubuhnya tetap hangat. saat aku menarik selimut ditubuhnya, aku sangat tercengang karna seketika itu juga marsel membuka matanya

"mar..."ucapnya

"makasih sel" balasku

"lo harus bedrest. ayo lo balik lagi ke kasur. gue bakal buatin lo sarapan"ucapnya segera beranjak ke dapur

aku hanya terdiam melihatnya, menuruti apa perkataannya dengan lkembali ke kasur. tak butuh waktu lama ia kembali dengan masakannya

"nih lo harus coba bubur buatan gue" ucapnya dengan menyodorkan semangkuk bubur hangat

"gue laper sel" balasku 

"eh lo harus makan, lo tuh kecapean makanya butuh istirahat sama makan yang banyak" ucapnya

"udah ayo sini gue suapin" ucapnya

aku hanya mengangguk, "gimana keadaan lo? udah enakan?" tanyanya

"masih pusing mungkin kebanyak tidur kali ya. lemes juga"ucapku

"yaudah abis ini lo minum obat tidur lagi ya" ucapnya 

aku hanya terdiam. tak lama makananku habis dia segera memberikan obat yang harus kuminum dan segelas air putih. selesainya minum obat aku kembali tidur dan marsel kembali ke dapur.

"mar, lo gakpapa nih kalo gue balik dulu? gue mau ganti baju nanti gue kesini lagi" ucap marsel sekembalinya dari dapur

"oke, makasih ya sel udah nginep jagain gue" ucapku

ia hanya mengangguk dan tersenyum, lalu mengelus rambutku dan pergi.

"sel?" panggilku saat ia baru saja berjalan sampai pintu kamar

ia menoleh "yap?"

"ambil aja kunci duplikat apartement gue. gue takutnya tidur lo dateng" ucapku

ia mengangguk, mengambil kunci duplikat di dekat tv dan segera berlalu

"gue kunciin ya lo? gue takut ada apa - apa soalnya. nih kunci asli lo gue gantung deket pintu" teriaknya

"iyaaa" teriakku.

***

Aku pun terbangun hanya untuk ke kamar kecil, aku melihat jam masih pukul 12:00 marsel belum datang. aku pun ke dapur berniat akan membersihkan dapur dan segala ruangan karna kurasa badanku sudah enakan. betapa kagetnya, suasana disini benar - benar enak dipandang. seisi apartementku sudah rapih layaknya seperti biasa aku merapihkannya pagi - pagi.

My Lovely Step Daughter [END]Where stories live. Discover now