3.

3.5K 128 3
                                    

oke ini udah 4 hari Kelly tinggal di apartementku. aku pun memutuskan untuk memberitahukan ide ini ke Jena.

"APAAA? GILA YA LO TEGA MASA SAMA DIA ?" ucap Jena

"duh tap.."

"UDAH GUE GAK BISA DENGER IDE GILA LO INI"teriak Jena suatu malam.

"please, gue putus asa. apalagi lo bentar lagi balik kan? dan juga gak mungkin lo bawa Kelly ke new york" ucapku.

"lo yakin? gue gak tega kalo harus naro Kelly di panti asuhan" balas Jena lesu.

"Jen, lo harus tau gue udah sebarin berita ditemukannya bayi blablabla segala rupa tapi apa? gak ada yang ngaku jadi orangtuanya gue putus asa" balasku.

"okey, kalo ini mau lo. gue harap lo bisa ubah pemikiran lo ini dan gue harap ini gak sungguh - sungguh mau buang Kelly gitu aja di panti asuhan" balas Jena melangkah pergi ke kamar.

Dan pagi ini aku, Jena dan Kelly sudah ada di tempat panti asuhan yang sudah aku survey lewat internet ini adalah panti asuhan terpercaya.

"hmm... jadi ibu mau menitipkan bayi kecil ini di panti asuhan kami?" tanya pengurus panti asuhan.

"iya, bisa saya ketemu dengan ibu kepala panti disini?"tanyaku.

"mari, saya tunjukan ruangannya" ucapnya dengan jalan mendahului kami dan menunjukkan sebuah ruangan.

aku pun masuk bersama Jena yang menggendong Kelly sedari tadi. kulihat seorang ibu paruh baya dengan rambut yang di gulung simpel dengan rok span selututnya juga kemeja setengah panjangnya itu, menambah kesan seorang berpengalaman dengan kacamata yang ia taruh menurun diantara hidungnya.

"selamat pagi. saya adalah ibu Caroline saya adalah ibu kepala di panti asuhan cinta anak" ucapnya hangat.

"selamat pagi, saya Amara, ini teman saya Jena dan juga ini Kelly" ucapku.

ibu Caroline pun mempersilahkan kami duduk, dari tatapannya aku merasa ia memang handal mengenai ini. sepertinya ia sudah tau maksud dan tujuanku kemari. ia meneliti segala yang ada pada Kelly, sesekali ia mengajak Kelly bercanda hingga akhirnya lirikan matanya kembali terfokus kepadaku.

"anda yakin?" ucapnya serius.

"yakin?" tanyaku ragu.

"apa anda yakin akan meninggalkan seorang balita perempuan yang menggemaskan ini di tempat kami?" tanyanya

"emm yakin" ucapku ragu

"apa ini anak anda?" tanyanya.

"emm bukan, jadi gini bu, saya menemukannya berada di dalam keranjang di depan apartement saya. saya udah membuat berita penemuan bayi di jejaring sosial tapi gak ada satu pun yang mengaku kehilangan anak saya ini masih muda bu saya masih butuh kuliah, teman dan juga pekerjaan saya. jadi ini seperti..."

"beban?" lanjutnya.

"seperti itulah" balasku menghela napas.

"oke, kalo begitu saya terima. saya harap anda tidak menyesal. kalo boleh saya tau, sudah berapa lama Kelly kecil ini tinggal bersama anda?" ucap bu Caroline.

"sudah 4 hari bu" balasku singkat.

"hem, makasih kamu telah menjaganya dengan baik. kalau saya boleh bilang bisa jadi anak ini adalah jalanmu kedepannya. saya bisa lihat itu. tapi, baiklah saya akan buat data tentang Kelly segera" ucapnya

aku tidak mengerti apa yang dikatakan bu Caroline bahwa Kelly adalah jalan kehidupanku? apa mungkin ibu Caroline adalah peramal? seseorang yng bisa membaca garis kehidupan? entahlah ini sangat aneh untukku. apa dia anakku? bukan tentu bukan. aku tidak pernah melakukan hubungan intim dan lagi pula aku tidak memiliki kesamaan dengan Kelly.

My Lovely Step Daughter [END]Where stories live. Discover now